by Cristian Rahadiansyah 24 September, 2021
10 Museum yang Didedikasikan bagi Musisi Dunia
Beberapa musisi sukses menyabet status ikon sejarah. Ambil contoh Elvis Presley dan Bob Marley. Tak sekadar menciptakan nomor-nomor populer, mereka membentuk gaya hidup, menjala jutaan penggemar, kadang berpengaruh secara politik.
Dan layaknya ikon sejarah, mereka abadi—juga diabadikan. Museum-museum didirikan demi mengenang mereka. Kisah dan kiprah mereka direkam. Memorabilia mereka dipamerkan. Jejak mereka diziarahi.
Berikut contoh 10 museum yang didedikasikan bagi musisi ternama dunia:
1. Queen: The Studio Experience, Montreux
Dari 1978-1995, Queen merekam enam album mereka di Mountain Studios, Montreux. Pada 2013, studio ini dialihfungsikan menjadi museum. Koleksinya meliputi antara lain corat-coret lirik orisinal, instrumen, serta kostum. Museum lain bertema Queen ialah Freddie Mercury Museum di Zanzibar. Museum yang diresmikan pada 2019 ini mengisahkan perjalanan dramatis sang vokalis, dari seorang bocah bernama Farrokh Bulsara hingga menjadi mega bintang dunia.
2. ABBA The Museum, Stockholm
Sebelum Ikea diwaralaba, dunia mungkin mengenal Swedia lewat ABBA. Lewat lagu-lagu laris seperti Dancing Queen dan Knowing Me Knowing You, grup pop legendaris ini senantiasa tercantum dalam tangga nada populer era 1970-an. Pada 2013, sebuah museum didirikan di tanah kelahiran mereka. Motonya: datang jalan kaki, pergi sambil dansa.
3. Ramones Museum, Berlin
Walau masih diperdebatkan, Ramones dinobatkan banyak orang sebagai grup punk pertama. Grup ini sebetulnya dibentuk di New York City, tapi tempat terbaik untuk menziarahi mereka ialah Berlin, persisnya di Ramones Museum. Di sini, kita bisa membuntuti kisah Ramones secara kronologis sejak 1974. Beberapa koleksi arsip museum ini didapat dari Danny Fields, mantan manajer Ramones.
4. Graceland, Memphis
Dikunjungi sekitar 750.000 orang saban tahunnya, Graceland adalah rumah dengan tamu terbanyak di Amerika Serikat setelah White House dan Biltmore Estate. Penyebabnya simpel: Elvis Presley dulu menetap di sini, sejak merintis karier bermusiknya hingga tutup usia pada 1977. Tapi Graceland bukan satu-satunya museum bertema Elvis. Setidaknya ada lima situs ziarah lain yang merekam jejak sang musisi, termasuk Memphis Mansion di Denmark, Elvis Presley Museum di Belanda, serta Elvis Presley Museum di Selandia Baru.
5. Bob Marley Museum, Kingston
Bob Marley bukan hanya dikenal sebagai bapak reggae. Dia juga salah satu musisi pertama yang memperlihatkan kekuatan musik dalam kampanye perdamaian. Di Kingston, sebuah museum mengenang kisahnya lewat beragam foto, memorabilia, juga paket-paket tur napak tilas. Bob Marley Museum menempati bekas kediaman sang musisi. Di luar Jamaika, jejak Bob Marley bisa ditemukan di Reggae Maranhao Museum di Sao Luis, ibu kota reggae Amerika Selatan.
6. Handel & Hendrix, London
Usia komponis George Frideric Handel dan gitaris Jimi Hendrix terpisah lebih dari 250 tahun. Pada 2001, sebuah museum berniat merangkum jarak itu: mengabadikan kedua seniman di bawah satu atap. Handel & Hendrix beralamat di Brook Street. Sesuai namanya, tempat ini pernah dihuni Handel dan Hendrix.
7. The Beatles Story, Liverpool
Liverpool adalah The Beatles, begitu pula sebaliknya. Di sinilah The Beatles dan seluruh personelnya dilahirkan. Terbang ke Liverpool, kita akan mendarat di John Lennon Airport. Salah satu festival terbesar di kota ini, Beatleweek, merayakan warisan sang Fab Four. Tak heran, Liverpool memiliki museum yang merekam The Beatles, salah satunya The Beatles Story yang berlokasi di kawasan bersejarah Royal Albert Dock. Museum lain dengan tema serupa ialah Liverpool Beatles Museum, Egri Road Beatles Muzeum di Hungaria, serta The Beatles Museum di Belanda.
8. Louis Armstrong House, New York City
Untuk mempelajari riwayat jazz, New Orleans adalah basis yang ideal. Akan tetapi, untuk mengenal Louis Armstrong, datanglah ke New York City. Di sini terdapat museum yang merangkum kiprah dan kisah sang legenda jazz lewat beragam memorabilia. Museum ini menempati rumah yang didiami Armstrong sejak 1943 hingga tutup usia pada 1971.
9. Bruce Springsteen Archives, New Jersey
Ibarat Iwan Fals versi Amerika Serikat, Bruce Springsteen berperan jadi juru bicara rakyat jelata. Sejak 2017, kiprah dan warisannya diabadikan di Bruce Springsteen Archives. Koleksinya mencakup hampir 35.000 objek dari 47 negara, termasuk buku, memorabilia konser, hingga materi promosi. Tempat ini berada di kompleks Monmouth University, tak jauh dari lokasi Springsteen menulis Born to Run.
10. U2 Exhibit, Dublin
Walau telah merilis 14 album, menyabet 22 Grammy, dan masuk Rock and Roll Hall of Fame, U2 belum memiliki museumnya sendiri. Satu-satunya tempat untuk menyelami hikayatnya ialah pameran permanen di The Little Museum of Dublin. Tapi kondisi ini mungkin akan segera berubah. Pada 2019, Pemkot Dublin meneken proyek pembangunan U2 Exhibit dan menggandeng firm arsitek ODAA untuk mendesainnya.