Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Negara ASEAN dengan Penurunan Turis Terparah di 2020

Balon udara di Vang Vieng, Laos. Pada 2020, negara ini hanya menjaring sekitar 900 ribu wisatawan asing. (Foto: Sandra Ahn Mode)

Pada 2019, sektor pariwisata ASEAN menikmati panen raya. Kunjungan turis internasional tumbuh 8%, di atas rata-rata dunia, sementara pendapatan pariwisata melonjak 4%, juga melampaui rata-rata dunia.

Catatan yang juga penting di 2019: Thailand kembali masuk daftar 10 destinasi terlaris di dunia, jumlah turis ke Indonesia menembus 16 juta, sementara jumlah turis ke Vietnam menyalip Indonesia untuk kali pertama dalam sejarah.

Sayang, gula-gula pariwisata itu lalu diterjang badai Covid-19. Pada 2020, kunjungan wisatawan asing ke ASEAN susut drastis. Tadinya panen turis, negara-negara di kawasan ini justru membukukan angka defisit.

Menurut pernyataan bersama menteri-menteri pariwisata ASEAN pada Februari 2021, jumlah kunjungan pelancong internasional ke kawasan ini susut sekitar 80% pada 2020. Ini rekor kejatuhan terbesar dalam sejarah.

Suasana sepi stasiun kereta di Singapura, negara dengan penurunan kunjungan turis asing terbesar di ASEAN. (Foto: Shawn Ang)

Tentunya, data penurunan itu bervariasi di setiap negara. Thailand, raja pariwisata ASEAN, menderita penurunan turis asing sebesar 83%, setara dengan Malaysia. Vietnam, bintang kawasan ini, mencatatkan minus 79%. Di antara mereka, pukulan paling telak dialami Singapura: minus 85%.

Itu secara persentase. Jika melihat angka riilnya, negara ASEAN dengan kunjungan turis asing paling minim ialah Laos. (Catatan: data Brunei Darussalam belum tersedia.) Posisi berikutnya dihuni oleh Myanmar dengan 1,1 juta turis, disusul oleh Filipina dan Kamboja yang sama-sama menjaring 1,3 juta turis. Cristian Rahadiansyah