by Cristian Rahadiansyah 22 March, 2021
10 Negara Paling Bahagia (dan Paling Murung) di Dunia
Finlandia menyabet titel negara paling berbahagia di dunia. Merujuk World Happiness Report (WHR) 2021, dari 149 negara yang diukur, Finlandia menduduki puncak klasemen, diikuti oleh Denmark, Swiss, dan Islandia.
Ini merupakan keempat kalinya sejak 2018 Finlandia menyabet titel negara paling berbahagia. Sebelum Finlandia, prestasi ini dipegang oleh Norwegia pada 2017, serta Denmark pada 2016.
Beralih ke dasar tabel, Afghanistan menyandang predikat negara paling murung. Negara dengan riwayat konflik yang runyam ini teronggok di ranking terakhir, 149. Pesaing terdekat di atasnya ialah Zimbabwe, Rwanda, serta Botswana.
Bagaimana dengan Indonesia? Merujuk WHR 2021, Indonesia bertengger di peringkat 82, diapit oleh Malaysia dan Kongo. Walau masih bercokol di papan tengah, posisinya mengalami perbaikan. Pada 2020, Indonesia berada di posisi 84, sementara pada 2019 di ranking 92.
WHR dilansir perdana pada 2012 oleh Sustainable Development Solutions Network, sebuah inisiatif asuhan PBB. Parameter yang dipakai untuk menakar kebahagiaan meliputi antara lain tingkat pendapatan, kebebasan, dan usia harapan hidup. Sumber datanya beragam, dengan rujukan utama Gallup World Poll.
Khusus edisi 2021, WHR memberi bobot lebih besar pada dampak pandemi Covid-19. Parameter tambahan yang diukur dalam konteks ini misalnya kadar solidaritas sosial dan kepercayaan terhadap lembaga penanggulangan pandemi.
Saban tahunnya, ranking tiap negara dalam WHR umumnya berubah. Akan tetapi, posisi 10 besar ajek didominasi negara kaya dari kawasan Nordik dan Eropa Barat. Pada 2019 misalnya, Finlandia memiliki PDB per kapita mendekati $49.000, sementara Denmark $60.000. Bandingkan dengan Indonesia yang membukukan PDB per kapita “hanya” $4.000.
Sebaliknya, dasar klasemen WHR senantiasa diisi negara-negara yang tergolong miskin, rawan konflik, atau kombinasi keduanya. Khusus 2021, ada satu tambahan ciri lain dari enam negara di ranking terendah: semuanya tak memiliki laut.
Baca Juga: Negara yang Paling Butuh Uang Liburan Anda
WHR lahir untuk menyediakan perspektif alternatif dalam menakar pembangunan: bahwa kadar kebahagiaan manusia sama pentingnya dengan pertumbuhan ekonomi. Di edisi kesembilan, laporan ini kembali mengonfirmasi pemeo umum: uang tak menjamin kebahagiaan, tapi kemiskinan hampir pasti bermuara pada kesedihan. —Cristian Rahadiansyah