by Yohanes Sandy 19 April, 2018
Mengenal Sejarah UEA di Etihad Museum
Oleh Yohanes Sandy
Uni Emirat Arab (UEA) memiliki gedung tertinggi, pulau buatan terbesar, mal terluas, dan cabang pertama Louvre. Negara yang baru merdeka pada 1971 ini berlari begitu kencang mengejar modernisasi sampai-sampai banyak orang lupa bagaimana ia dilahirkan. Etihad Museum hadir untuk mengingatkan hal itu.
Museum ini diresmikan pada 7 Januari 2017. Desainnya ditangani oleh Moriyama & Teshima Architects, firma asal Kanada yang pernah menggarap National Museum of Saudi Arabia. “Dilihat dari udara,” kata pemandu museum, “gedung ini bentuknya mirip kertas yang terlipat: simbol dari deklarasi kemerdekaan Uni Emirat Arab.”
Etihad Museum menyimpan beragam arsip, memorabilia, serta dokumentasi terkait proses kelahiran UEA. Di lobinya terdapat kaligrafi raksasa berisi deklarasi kemerdekaan dan tiang-tiang miring yang melambangkan pena yang dipakai untuk meneken deklarasi tersebut. Memasuki ruang pamer, kita akan menemukan foto-foto momen deklarasi, peta yang dilukis oleh seniman lokal Abdul Qader Al Rais, serta benda-benda peninggalan para syekh.
Fungsi utama museum ini sebenarnya tak berbeda dari Gedung Joang ‘45 atau Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Tanpa ikatan sejarah dengan UEA, turis mungkin akan kesulitan untuk menikmati suguhannya. Untungnya, Etihad Museum menerapkan sejumlah teknologi mutakhir yang menjadikan tur sejarah pengalaman yang menyenangkan. Di sini kita bisa mempelajari peta melalui layar sentuh dan menonton film pendek di auditorium dengan sistem audio berstandar bioskop modern.
Suguhan yang juga atraktif adalah meja-meja canggih yang sepertinya dicomot dari ruang kerja Tony Stark. Cukup menggeser-geser kubus elektronik di atas meja, beragam informasi akan langsung diproyeksikan pada sebidang dinding.
Etihad Museum dilengkapi pula dengan perpustakaan dan ruang serbaguna. Tak jauh darinya terdapat Guest Palace yang pernah menampung tamu-tamu kenegaraan; serta Union House yang merupakan lokasi penandatanganan deklarasi pembentukan Uni Emirat Arab pada 1971.
Jumeira St. Cross of 2nd December St.,Dubai; etihadmuseum.dubaiculture.ae.
Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi April-Juni 2018 (“Tarikh Canggih”)