by Yohanes Sandy 08 June, 2015
Hotel Anyar Untuk Generasi Muda
oleh Reza Idris
Jen adalah Shangri-La tanpa jas dan dasi. Merek yang dirintis di Singapura ini memancarkan karakter muda yang energik, kontras dari merek lain di keluarga Shangri-La yang lebih formal. Para stafnya tampil kasual. Interiornya diperkaya warna-warna ceria. Permainan desainnya cukup berani.
Jen Orchardgateway bersarang di episentrum pariwisata Singapura dan menempati bangunan 20 lantai yang sebelumnya dihuni Phoenix Hotel. Memasuki lobinya, saya disambut oleh konter resepsionis yang dibuat dari tiga bongkahan marmer dan dihiasi terali Art Deco. Jas dan dasi memang kurang cocok di tempat ini.
Layaknya hotel yang berjiwa muda, Jen dirancang melek internet dan ramah smartphone. Koneksi WiFi kecepatan tinggi tersedia gratis. Andaikan baterai gajet telah kering, charger box terpasang di hampir setiap lantai. Memasuki kamar, tamu bisa menikmati televisi dengan akses video streaming dan aplikasi Press-Reader sonder bayar untuk mengunduh lebih dari 2.500 majalah dan surat kabar.
Kamar tipe standarnya memiliki luas 27 meter persegi. Konsepnya terbuka dan minim sekat. Di balik jendelanya tersaji pemandangan bulevar Orchard dan Somerset. Tawaran terbaik dihadirkan tipe Premier Panorama yang memberikan bonus akses ke Club Lounge di lantai 19. Di lantai ini pula kita bisa menemukan BayWatch@Jen, sebuah area yang dilengkapi kursi malas, sofa berwarna ceria, serta kolam infinity terpanjang di Orchard. Dari sini, saban malam, kita bisa menikmati permainan laser dari gedung ikonis Singapura, Marina Bay Sands.
Jen berjarak sangat dekat dari kuil-kuil suci bagi penggemar belanja, sebut saja Orchard Central, 313@Somerset, dan ION Orchard. Untuk menjangkau mereka, pihak hotel telah menyiapkan moda transportasi alternatif yang cukup unik, yakni sepeda sewaan berbahan bambu. “Kami coba memberikan opsi-opsi segar. Semoga bisa menjadi alasan bagi tamu untuk kembali,” jelas Lau Ler Ling, Communications Manager.
Yang juga unik dari Jen adalah namanya. Jen sejatinya sebuah sosok virtual. Grup Shangri-La membayangkan Jen sebagai seorang hotelier ramah yang mencintai hidup dan travel. Di hotel miliknya, ia melayani segmen yang dijulukinya “pelancong generasi baru.” Dan Jen juga cukup murah hati. Tarif hotelnya setengah dari Shangri-La Hotel. “Banyak traveler mendambakan kenyamanan dengan harga terjangkau,” ujar Lau Ler Ling.
Respons terhadap Jen sepertinya positif. Sejak properti perdananya berdiri di Singapura pada akhir 2014, merek ini sekarang telah menyebar ke pojok-pojok Asia Pasifik, mulai dari Beijing, Brisbane, Manila, hingga Maladewa. Di cabang keduanya di Singapura, Jen bahkan menggantikan merek senior Shangri-La, Traders Hotel. Generasi sneakers penggemar Instagram sepertinya kian dilirik jaringan hotel premium.
277 Orchard Road #10-01, Singapura; 65/6708-8888; hoteljen.com; doubles mulai dari Rp2.098.000.
Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Mei/Juni 2015 (“Muda Berjaya”).