post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

[dropcap type=&#8221;default&#8221;]S[/dropcap]atu-satunya negara tanpa pantai di Asia Tenggara ini mengandalkan warisan sejarah dan budaya guna memikat wisatawan. Phavanh Nuanthasing, Duta Besar Laos, merekomendasikan tujuh tempat favoritnya kepada <a href="http://destinasian.co.id/?s=reza+idris" target="_blank" rel="noopener">Reza Idris</a>.
<a href="http://destinasian.co.id/wp-content/uploads/pha-that-luang.jpg"><img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-21184" src="http://destinasian.co.id/wp-content/uploads/pha-that-luang.jpg" alt="pha that luang" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/pha-that-luang.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/pha-that-luang-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/pha-that-luang-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /></a>
Pha That Luang 
Jika di Myanmar ada Shwedagon Pagoda, maka Laos memiliki Pha That Luang, monumen suci berbalut emas yang menjulang 44 meter di jantung Vientiane. “Ini kuil paling suci bagi umat Buddha di Laos. Bangunan historis sekaligus lambang negara,” jelas Phavanh.
Pha That Luang dibangun pada 1566 oleh Raja Setthathirat, sempat hancur akibat perang, kemudian direstorasi pada awal abad ke-20 atas bantuan penjajah Prancis. Tiap bulan ke-12 dalam kalender lunar (Oktober atau November), sebuah festival akbar digelar di kompleks bangunan. “Ada banyak aktivitas, mulai dari bazar makanan sampai olahraga. Semuanya gratis.”
<a href="http://destinasian.co.id/wp-content/uploads/xieng-khouang.jpg"><img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-21187" src="http://destinasian.co.id/wp-content/uploads/xieng-khouang.jpg" alt="xieng khouang" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/xieng-khouang.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/xieng-khouang-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/xieng-khouang-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /></a>
Xieng Khouang 
Sebuah misteri berusia 2.000 tahun menghantui provinsi ini. Di dekat Kota Phonsavan, tanpa ada yang tahu persis alasannya, ribuan bejana batu tersebar di sebidang lahan luas. Legenda lokal meyakini wadah-wadah itu berfungsi untuk menyimpan tuak.
Versi cerita lainnya mengklaim mereka sebenarnya keranda mayat. “Lebih dari 50 situs ditemukan di sini,” ujar Phavanh. Satu situs memayungi sekitar 400 bejana dengan ukuran bervariatif. “Letaknya di atas bukit, kadang di lembah.” Provinsi Xieng Khouang berada di dataran tinggi di timur laut Laos, bagian dari Pegunungan Annamite.
<a href="http://destinasian.co.id/wp-content/uploads/Mekong-Falls.jpg"><img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-21183" src="http://destinasian.co.id/wp-content/uploads/Mekong-Falls.jpg" alt="Mekong Falls" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Mekong-Falls.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Mekong-Falls-360x202.jpg 360w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Mekong-Falls-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Mekong-Falls-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /></a>
Mekong Falls 
Berperan penting dalam sejarah Siam dan Laos, Champasak menampung puluhan candi dan warisan arsitektur kolonial Prancis. Tapi provinsi ini sebenarnya juga menyimpan objek wisata alam yang atraktif. Aset andalannya adalah sepasang air terjun yang mengukir Sungai Mekong, yakni Pha Pheng Falls dan Khone Falls. Keduanya adalah alasan mengapa perahu-perahu asal Tiongkok tidak bisa menjelajahi Mekong hingga tuntas. “Kucuran airnya memancarkan warna hijau zamrud yang memesona,” ujar Phavanh. Mekong Falls, lanjut Phavanh, adalah wahana terbaik untuk merasakan “atmosfer alam dan pesona Mekong.” Selagi di Champasak, Phavanh juga menyarankan wisatawan mencicipi kopi lokal. “Champasak menghasilkan biji kopi terbaik di seantero Laos. Komoditas ini diekspor ke banyak negara di Asia Tenggara dan Eropa.”
Sainyabuli 
Lazimnya negara yang terpaut dengan sejarah Hindu dan Buddha, Laos memiliki festival yang melibatkan gajah, dan acaranya yang paling meriah tersaji di Provinsi Sainyabuli. Festival Gajah rutin berlangsung di Februari dengan suguhan antara lain prosesi penyucian gajah dan parade gajah dengan dandanan semarak. “Acara ini digelar guna mengangkat pariwisata Sainyabuli, juga membangun kesadaran bahwa gajah adalah hewan yang harus dilindungi,” ungkap Phavanh. “Gajah bukan sekadar hewan, ia bagian penting dari Laos. Negara ini pernah dijuluki Tanah Sejuta Gajah.” Sainyabuli, provinsi dengan populasi gajah terbanyak di Laos, terletak di kawasan barat laut negeri, melintang di dekat perbatasan dengan Thailand. &gt;&gt;
<a href="http://destinasian.co.id/wp-content/uploads/Thom-Kong-Lo.jpg"><img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-21185" src="http://destinasian.co.id/wp-content/uploads/Thom-Kong-Lo.jpg" alt="Thom Kong Lo" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Thom-Kong-Lo.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Thom-Kong-Lo-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Thom-Kong-Lo-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /></a>
Tham Kong Lo 
Di kawasan tengah Laos,Phavanh merekomendasikan gua ikonis Tham Kong Lo. “Di sini, kita akan dibawa ke atmosfer yang dramatis,” katanya. Bagaikan lorong menuju perut bumi, Tham Kong Lo membentang sepanjang tujuh kilometer dengan sungai mengalir di kakinya. “Perut gua cukup mengerikan, tapi di saat yang sama sangat menarik. Airnya jernih dan interiornya menampilkan formasi bebatuan unik,” jelas Phavanh yang mengaku terakhir kali ke sini empat tahun silam. Tham Kong Lo berada di kawasan Taman Nasional Phu Hin Bun. Tur harian ke gua disediakan beberapa operator dengan tarif sekitar Rp1.800.000 per orang.
<a href="http://destinasian.co.id/wp-content/uploads/Xieng-Khuan.jpg"><img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-21188" src="http://destinasian.co.id/wp-content/uploads/Xieng-Khuan.jpg" alt="Xieng Khuan" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Xieng-Khuan.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Xieng-Khuan-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Xieng-Khuan-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /></a>
Xieng Khuan 
Bagaikan taman spiritual fantasi, Xieng Khuan menyuguhkan lahan hijau yang ditaburi sekitar 200 patung figur suci dalam tradisi Hindu dan Buddha. “Meski wujudnya taman, kami menyebutnya kuil berkat banyaknya instalasi religius yang memenuhi lahannya,” ungkap Phavanh. Xieng Khuan digarap pada 1958 oleh Luang Pu Bunleua Sulilat, seniman sekaligus biksu yang mendalami ajaran Buddha dan Hindu. Taman ini terletak di tepi Sungai Mekong dan berjarak sekitar 25 kilometer arah tenggara Vientiane. “Dulu saya suka membawa anak-anak saya ke sini. Tempat yang ideal untuk keluarga.”
<a href="http://destinasian.co.id/wp-content/uploads/Vat-Phou.jpg"><img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-21186" src="http://destinasian.co.id/wp-content/uploads/Vat-Phou.jpg" alt="Vat Phou" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Vat-Phou.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Vat-Phou-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Vat-Phou-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /></a>
Vat Phou 
Sejak ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia, Kota Luang Prabang menikmati reputasi sebagai destinasi terpopuler di Laos. Tapi sebenarnya terdapat situs bersejarah lain di negeri ini yang tak kalah memukau: Vat Phou, kompleks kota tua dengan usia menembus 1.000 tahun. Selain reruntuhan candi, kawasan ini menampung potongan relief, pahatan, biara, serta permukiman di tepi sungai. Semuanya sudah ditetapkan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada 2001. “Dulu, menuju ke sini harus lewat Sungai Mekong, tapi kini sudah tersedia jalan yang memudahkan akses ke lokasi,” jelas Phavanh.
Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Juli/Agustus 2016.

7 Destinasi Wisata Favorit di Laos