post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

<figure id="attachment_29351" aria-describedby="caption-attachment-29351" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-29351" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/katedral-dom-tower.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/katedral-dom-tower.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/katedral-dom-tower-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/katedral-dom-tower-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-29351" class="wp-caption-text">Kiri-kanan: Interior St. Martin&#8217;s Cathedral. (Foto: Anne Hamers); bangunan Dom Tower yang menjulang. (Foto: Schnell and Steiner)</figcaption></figure>
Oleh <a href="http://destinasian.co.id/?s=Cristian+Rahadiansyah" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Cristian Rahadiansyah</a>
[dropcap type=&#8221;default&#8221;]U[/dropcap]trecht,kota terbesar keempat di Belanda, berjarak sekitar 40 menit naik kereta ke arah selatan Amsterdam. Kota ini tidak memiliki bandara. Populasinya sekitar 300.000 jiwa, sementara luasnya 99 kilometer persegi, kira-kira seperenam luas Jakarta. Utrecht hingga kini hanya dikenal oleh segelintir turis Indonesia, padahal kota ini mengoleksi banyak aset wisata. Berikut enam di antaranya.
Dom Tower 
Menara gereja tertinggi di Belanda ini menjulang 112 meter di jantung Kota Tua. Dom Tower dibangun hampir tujuh abad silam. Arsitekturnya bergaya Gotik. Sosoknya sekilas menyerupai menara tempat Gandalf dikurung oleh Saruman. Sebuah jam dinding terpasang di tubuhnya, membuatnya seperti Big Ben versi Utrecht. Andaikan Anda tak bisa melihat sosok menara, suara loncengnya yang nyaring senantiasa menjalar ke penjuru kota. Dom Tower dilengkapi 14 lonceng besar dan 50 bel kecil yang didentangkan secara manual.
Di kaki Dom Tower terdapat St. Martin’s Cathedral, gereja megah yang dipenuhi ukiran. Di sampingnya, ada Pandhof, taman yang ditumbuhi tanaman rempah serta dikelilingi lorong penuh ukiran bergaya Abad Pertengahan. Persis di sebelah gerbang Pandhof, kita bisa menemukan Academiegebouw, gedung serbaguna berdesain anggun milik Utrecht University, yang difungsikan sebagai tempat kuliah umum, pengukuhan gelar doktor, dan wisuda.
De Uithof 
Sekitar 20 persen populasi Utrecht berstatus pelajar atau mahasiswa. Universitas terbesar di Belanda bermukim di sini dan menampung sekitar 30.000 mahasiswa. Inilah yang membuat Utrecht dijuluki Kota Kampus—sebuah kota yang sejenak mengingatkan kita pada Yogyakarta.
Untuk menyelami kehidupan kampus, tempat terbaik adalah <a href="http://www.uu.nl/bachelors/en" target="_blank" rel="noopener noreferrer">De Uithof</a>, kompleks megah yang menampung Utrecht Science Park, Utrecht University, kampus vokasi Hogeschool Utrecht, dan University Medical Center. Kita bisa menaiki sepeda, lalu singgah di sejumlah struktur berdesain atraktif, contohnya asrama mahasiswa yang didesain merefleksikan awan oleh firma Onix; atau instalasi pembangkit listrik Sixpack Powerstation yang menyerupai rumah Sumba versi modern.
<figure id="attachment_19604" aria-describedby="caption-attachment-19604" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-19604" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Rietveld-Schröderhuis.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Rietveld-Schröderhuis.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Rietveld-Schröderhuis-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Rietveld-Schröderhuis-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-19604" class="wp-caption-text">Seluruh pelosok Utrecht bisa dijangkau menggunakan sepeda. (Foto: Rietveld Schröderhuis)</figcaption></figure>
Sepeda 
Menaiki sepeda merupakan pengalaman khas Utrecht. Sekitar 33 persen perjalanan manusia di kota ini dilakukan dengan sepeda, melebihi semua moda transportasi yang lain. Utrecht bahkan tercantum dalam daftar “kota sepeda” terbaik di dunia versi CNN. Bukan tanpa alasan kota ini terpilih sebagai titik pemberangkatan Tour de France 2015.
<figure id="attachment_29349" aria-describedby="caption-attachment-29349" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-29349" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/centraal-museum.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/centraal-museum.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/centraal-museum-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/centraal-museum-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-29349" class="wp-caption-text">Kiri-kanan: Fasad Central Museum Utrecht; patung Miffy kreasi Dick Bruna yang dipajang di Centraal Museum. (Foto: Susanne Canisius)</figcaption></figure>
Sepeda disewakan di banyak tempat, mulai dari kafe, pusat informasi wisata, hingga hotel. Satu tempat yang tak boleh dilewatkan saat tur sepeda adalah <a href="http://centraalmuseum.nl/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Centraal Museum</a>, bangunan tua yang menampung karya-karya Dick Bruna, salah satunya Miffy—semacam Hello Kitty versi Belanda. Penting diingat, sepeda harus dikunci saat diparkir, sebab pencurian sepeda cukup marak di kota ini. Banyaknya kasus pencurian pula yang membuat populasi sepeda lebih banyak dari manusia.
Sepeda dikenal di Utrecht pada 1870 saat dua remaja lokal membeli velocipedes. Di masa itu, jalan-jalan kota belum nyaman untuk bersepeda. Jalur sepeda, tentu saja, belum tersedia. Memasuki 1940, terdapat 90.000 sepeda di Utrecht. Pada 1985, infrastruktur sepeda gencar dibenahi dan diperluas. Sekarang, nyaris semua ruas jalan di kota ini dilengkapi jalur sepeda.
<figure id="attachment_19599" aria-describedby="caption-attachment-19599" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-19599" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Menno-Ringnalda.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Menno-Ringnalda.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Menno-Ringnalda-360x202.jpg 360w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Menno-Ringnalda-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Menno-Ringnalda-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-19599" class="wp-caption-text">Pusat kota Utrecht yang cocok disambangi sambil bersepeda. (Foto: Menno Ringnalda)</figcaption></figure>

<figure id="attachment_29350" aria-describedby="caption-attachment-29350" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-29350" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/hamish-daud-1.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/hamish-daud-1.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/hamish-daud-1-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/hamish-daud-1-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-29350" class="wp-caption-text">Kiri-kanan: Railway Museum juga mengoleksi lokomotif tua. (Foto: Donang Wahyu); Restaurant Wilheminapark yang menyajikan pemandangan atraktif. (Foto: Donang Wahyu)</figcaption></figure>
Kuliner 
Salah satu daya tarik Utrecht yang paling jarang dibahas adalah kuliner. Kota ini menyuguhkan banyak kelezatan dari dapur-dapur restorannya. Kita bisa menemukan tapas Spanyol, sate kambing khas Indonesia, couscous Maroko, hingga kroket khas lokal.
Salah satu tempat yang wajib dikunjungi dalam wisata kuliner adalah <a href="http://wilhelminapark.nl/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Restaurant Wilhelminapark</a>, restoran paling fotogenik di kota ini. Lokasinya persis di kaki pohon-pohon rindang, di tepi danau elok, di tengah taman yang namanya diambil dari nama Ratu Belanda.
Kawasan Kota Tua mengoleksi banyak restoran, contohnya <a href="http://masrestaurant.nl/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">MaS</a>, restoran yang menyuguhkan masakan internasional yang kaya rasa dalam presentasi yang imajinatif; serta Luden, satu dari sedikit tempat di Utrecht yang menyuguhkan candlelight dinner. Dan andaikan rasa kangen pada masakan Indonesia mulai menghantui, <a href="http://restaurantblauw.nl/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Blauw</a> adalah solusi yang mujarab. Gado-gadonya mungkin terlalu manis, tapi sate kambingnya rawan membuat ketagihan. Pesan rijsttafel jika ingin mencicipi banyak kreasi sekaligus.
<figure id="attachment_19598" aria-describedby="caption-attachment-19598" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-19598" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Kanal-bt-Ramon-Mosterd.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Kanal-bt-Ramon-Mosterd.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Kanal-bt-Ramon-Mosterd-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Kanal-bt-Ramon-Mosterd-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-19598" class="wp-caption-text">Restoran tepi kanal yang menjadi sentra kuliner di Utrecht. (Foto: Ramon Mosterd)</figcaption></figure>
Kanal 
Layaknya kota-kota di Belanda, Utrecht menjadikan kanal sebagai magnet wisata. Tapi kanal di kota ini sesungguhnya memiliki keunikan yang sulit disaingi. Di Belanda, air kanal umumnya berada sejajar dengan jalan, karena mayoritas kawasan di negeri ini memang berada setara atau di bawah permukaan laut. Tapi di Utrecht, air kanal dibendung hingga susut jauh. Bidang yang tercipta dari proses itu kemudian dimanfaatkan banyak pengusaha untuk membuka restoran. Kursi dan meja dibariskan di tepi kanal, tiga meter di bawah permukaan jalan, sementara dinding kanal dilubangi sebagai area dapur. Kanal seperti ini hanya terdapat di Utrecht.
Tur-tur perahu di kanal beroperasi setiap hari, dengan jadwal keberangkatan setiap setengah jam. Perahu-perahu berkubah kaca akan mengantarkan turis menelusuri kanal-kanal tua yang sebagian berusia lebih dari 200 tahun. Untuk kanal-kanal berukuran kecil, Anda bisa menyusurinya dengan kano atau perahu kayuh. Tur kanal adalah metode terbaik untuk menyelami sejarah Utrecht, kota yang dulu menjadi pusat agama Katolik di Belanda. Begitu penting status Utrecht pada masa itu hingga salah satu putra daerahnya, Adriaan Floriszoon Boeyens, pernah terpilih sebagai Paus.
<figure id="attachment_19601" aria-describedby="caption-attachment-19601" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-19601" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Railway-Museum.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Railway-Museum.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Railway-Museum-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Railway-Museum-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-19601" class="wp-caption-text">Lokomotif tua yang bisa ditemukan di Railway Museum. (Foto: Railway Museum)</figcaption></figure>
Railway Museum 
Kala menjadi pusat agama Katolik, Utrecht merupakan kota terpenting di Belanda. Statusnya kemudian digeser oleh Amsterdam saat Belanda berpaling pada Protestan dan memasuki era perdagangan internasional abad ke-17. Posisi strategis yang masih diemban Utrecht hingga kini adalah perannya sebagai jantung perkeretaapian—sebuah prestasi yang didokumentasikan rapi di <a href="http://www.holland.com/global/tourism/article/railway-museum-in-utrecht.htm" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Railway Museum</a>.
Railway Museum menempati stasiun sepuh yang berusia hampir seabad. Kompleks ini dihuni lokomotif-lokomotif uzur dari abad ke-19. Salah satu kereta koleksinya difungsikan sebagai kereta wisata. Railway Museum dibuka pada 1927, lalu dipindah ke lokasi baru, Maliebaan Station, pada 1954. Gedung ini direnovasi pada 2002 untuk menampung sejumlah wahana interaktif.

6 Alasan ke Utrecht