post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

<figure id="attachment_60521" aria-describedby="caption-attachment-60521" style="width: 800px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-60521" src="wp-content/uploads/1-RindaSalmun-Headshot2.jpg" alt="" width="800" height="533" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/1-RindaSalmun-Headshot2.jpg 800w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/1-RindaSalmun-Headshot2-300x200.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/1-RindaSalmun-Headshot2-768x512.jpg 768w" sizes="auto, (max-width: 800px) 100vw, 800px" /><figcaption id="caption-attachment-60521" class="wp-caption-text">Rinda Salmun, perancang busana. (Foto: Windy Sucipto)</figcaption></figure>
Wawancara oleh <a href="https://destinasian.co.id/?s=karina+anandya" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Karina Anandya</a> 
Taipei Kuliner adalah alasan Rinda memfavoritkan <a href="https://destinasian.co.id/48-jam-di-taipei/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Taipei</a>. Pasalnya, selain rasanya sedap, aneka hidangan di kota ini dibanderol cukup terjangkau. Satu pengalaman berkesan Rinda di Taipei ialah melawat Shilin Night Market. “Ada ratusan gerai jajanan khas Taiwan yang bisa dicoba,” kenangnya. “Waktu itu saya sempat mencoba cumi-cumi goreng tepung super besar, aneka boba, crispy fried oysters, beef noodle, serta makan di restoran Mala Hotpot.”
<figure id="attachment_60520" aria-describedby="caption-attachment-60520" style="width: 800px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-60520" src="wp-content/uploads/1-Lake-District-by-Henry-McIntosh-on-Unsplash.jpg" alt="" width="800" height="533" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/1-Lake-District-by-Henry-McIntosh-on-Unsplash.jpg 800w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/1-Lake-District-by-Henry-McIntosh-on-Unsplash-300x200.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/1-Lake-District-by-Henry-McIntosh-on-Unsplash-768x512.jpg 768w" sizes="auto, (max-width: 800px) 100vw, 800px" /><figcaption id="caption-attachment-60520" class="wp-caption-text">Lake District, kawasan perbukitan berisi taman nasional terluas di Inggris. (Foto: Henry McIntosh)</figcaption></figure>
Lake District Sempat kuliah dan menetap sekitar lima tahun di Inggris, Rinda rutin menjadikan negeri ini tujuan mudiknya. “Tiap tahun, saya merasa wajib napak tilas ke sini,” ujarnya. Salah satu lokasi favoritnya di Inggris ialah Lake District, kawasan perbukitan yang menyabet predikat Situs Warisan Dunia pada 2017. Selain menyimpan taman nasional terluas di Inggris, tempat ini tersohor sebagai “rumah” karakter dongeng Peter Rabbit.
<figure id="attachment_60522" aria-describedby="caption-attachment-60522" style="width: 800px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-60522" src="wp-content/uploads/2-Bromo-by-Laurent-Gence-on-Unsplash.jpg" alt="" width="800" height="533" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2-Bromo-by-Laurent-Gence-on-Unsplash.jpg 800w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2-Bromo-by-Laurent-Gence-on-Unsplash-300x200.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2-Bromo-by-Laurent-Gence-on-Unsplash-768x512.jpg 768w" sizes="auto, (max-width: 800px) 100vw, 800px" /><figcaption id="caption-attachment-60522" class="wp-caption-text">Kuda tunggangan turis dengan latar padang pasir Bromo. (Foto: Laurent Gence)</figcaption></figure>
Bromo Walau datang terakhir kali saat masih pelajar SMA, Rinda masih mengenang Bromo sebagai destinasi wisata yang paling berkesan. “Pemandangannya bagus sekali,” jelasnya. “Pengalaman yang paling tak terlupakan adalah saat naik kuda dan melihat rombongan ibu-ibu yang sibuk naik turun gunung tanpa alas kaki, sambil memikul hasil panen seperti sayur dan jagung.”
<figure id="attachment_60523" aria-describedby="caption-attachment-60523" style="width: 800px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-60523" src="wp-content/uploads/3-Grand-Canyon-by-Andrey-Bond-on-Unsplash.jpg" alt="" width="800" height="531" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/3-Grand-Canyon-by-Andrey-Bond-on-Unsplash.jpg 800w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/3-Grand-Canyon-by-Andrey-Bond-on-Unsplash-300x199.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/3-Grand-Canyon-by-Andrey-Bond-on-Unsplash-768x510.jpg 768w" sizes="auto, (max-width: 800px) 100vw, 800px" /><figcaption id="caption-attachment-60523" class="wp-caption-text">Grand Canyon, kompleks ngarai tua yang merekam riwayat bumi. (Foto: Andrey Bond)</figcaption></figure>
Grand Canyon Ikon keajaiban alam Amerika, Grand Canyon memikat sekitar enam juta turis saban tahunnya. Selain tergoda oleh panoramanya yang fotogenik, mereka umumnya datang ke kompleks ngarai tua ini demi mengenal riwayat perjalanan bumi. “Karena bawa anak-anak, biasanya saya selalu ingin liburan menjadi trip yang edukatif,” tutur Rinda. Alasan lain Rinda mengidolakan Grand Canyon ialah Route 66, jalur legendaris yang tampil dalam film animasi Cars. “Kami melewati lokasi ‘syuting’ film karya John Lasseter itu,” tambahnya.  
<figure id="attachment_60524" aria-describedby="caption-attachment-60524" style="width: 800px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-60524" src="wp-content/uploads/4-Malang-Warung-Tangkilsari-by-Debbzie-Leksono-2.jpg" alt="" width="800" height="533" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/4-Malang-Warung-Tangkilsari-by-Debbzie-Leksono-2.jpg 800w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/4-Malang-Warung-Tangkilsari-by-Debbzie-Leksono-2-300x200.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/4-Malang-Warung-Tangkilsari-by-Debbzie-Leksono-2-768x512.jpg 768w" sizes="auto, (max-width: 800px) 100vw, 800px" /><figcaption id="caption-attachment-60524" class="wp-caption-text">Warung Tangkilsari, salah satu tempat makan favorit warga di Malang. (Foto: Debbzie Leksono)</figcaption></figure>
Malang “Waktu itu kami naik bus, dan sepanjang jalan melihat sawah, kebun, dan pemandangan khas pedesaan yang jarang sekali ditemukan di Jakarta,” jelas Rinda tentang pengalamannya mengunjungi <a href="https://destinasian.co.id/48-jam-di-malang/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Malang</a>. Dari liburannya ini pula, dia mendapati Malang menyimpan aneka kuliner yang memukau.

5 Destinasi Favorit Rinda Salmun