post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

<figure id="attachment_26958" aria-describedby="caption-attachment-26958" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-26958" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/resor-maldives-5.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/resor-maldives-5.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/resor-maldives-5-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/resor-maldives-5-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-26958" class="wp-caption-text">Warna gradasi permukaan laut yang selalu memukau.</figcaption></figure>
Oleh&nbsp;<a href="http://destinasian.co.id/?s=Gabrielle+Lipton&amp;submit=Go" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Gabrielle Lipton </a>Foto oleh&nbsp;<a style="font-size: 10pt;" href="http://destinasian.co.id/?s=Lauryn+Ishak&amp;submit=Go" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Lauryn Ishak</a>
[dropcap type=&#8221;default&#8221;]M[/dropcap]emang pas jika nama mayoritas pulau di Maladewa diakhiri “ee,” “oo,” atau “ah.” Akhiran itu beresonansi dengan ungkapan kagum dari mulut para turis&nbsp; ketika berlibur di sini, baik saat mereka melihat warna gradasi permukaan laguna, ataupun saat laut berpendar oleh cahaya plankton.
Surga ini, tentu saja, bukannya tanpa masalah. Maladewa, sebuah negara di mana bukit tertinggi menjulang hanya 2,4 meter, sedang dikikis pemanasan global. Beberapa ilmuwan bahkan memprediksi, pada akhir abad ke-21, gugusan 1.190 pulau ini bakal tenggelam akibat kenaikan air laut. Kendati begitu, resor-resor masih saja bermunculan. Maladewa memang tanah yang rapuh di Samudra Hindia, tapi tak bisa dimungkiri ia salah satu tempat yang paling magnetik di muka bumi.
Dihadapkan pada perubahan iklim, para pemilik resor mencetuskan sejumlah inisiatif untuk mereduksi efek kerusakan. Empat resor yang saya kunjungi adalah contohnya. Mereka mengoleksi aset yang membuat kita mendesahkan suara “oo” dan “ah,” tapi di saat yang sama mereka juga berupaya memastikan keindahan Maladewa berumur panjang.
<figure id="attachment_26952" aria-describedby="caption-attachment-26952" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-26952" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/milaidhoo.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/milaidhoo.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/milaidhoo-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/milaidhoo-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-26952" class="wp-caption-text">Kiri-kanan: Pondok spa berbentuk rumah panggung; gerbang kompleks the Spa di Milaidhoo.</figcaption></figure>
Milaidhoo Island Resor di Maladewa kerap terasa berjarak dari lingkungan sekitarnya—terkecuali Milaidhoo. Properti ini bertekad melebur sepenuhnya dalam identitas budaya lokal. Dulu, saat pulau mungil Milaidhoo hendak disulap menjadi resor, sang pemilik merujuk pada filosofi konstruksi yang sederhana: andai seorang sultan lokal bertamu ke pulaunya, dia harus bisa merasakan karakter aslinya.
Filosofi itu berhasil diwujudkan, setidaknya secara halus. Lihat saja vila-vilanya. Seluruh pintu 20 unit beach villa dicat aneka warna layaknya rumah-rumah khas Maladewa, sementara semua dinding 30 unit&nbsp;overwater villa dihiasi aneka kerajinan lokal. Hampir semua perabotan juga dipesan khusus, mulai dari sofa berukir hingga matras undhoalhi. Ambisi menonjolkan karakter Maladewa juga terlihat di restoran Ba’theli. Wujudnya seperti gabungan tiga kapal kayu dhoni yang tertambat di ujung dermaga. Dapur restoran dipimpin oleh Ahmed Sivath, koki yang pernah mengasuh sebuah program memasak di televisi lokal. Salah satu hidangan andalannya adalah mashuni, tuna salad pedas yang disajikan dengan kelapa, labu, dan sari kopra.
<figure id="attachment_26956" aria-describedby="caption-attachment-26956" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-26956" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/resor-maldives-6.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/resor-maldives-6.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/resor-maldives-6-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/resor-maldives-6-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-26956" class="wp-caption-text">Kiri-kanan: Interior beach pool villa; aneka jus bagi tamu Milaidhoo.</figcaption></figure>
Milaidhoo berlokasi di Baa Atoll, kawasan yang telah memiliki sejumlah resor keluarga. Karena itulah pemiliknya memilih membidik segmen dewasa. Atmosfernya hening. Seluruh vilanya hanya menampung satu kamar tidur. Usia tamu minimum sembilan tahun.
Ada banyak aktivitas di sini. Meluncur sejenak, kita bisa singgah di sebuah pulau pasir untuk melakoni sesi yoga. Jika datang antara Mei dan Desember, kita bisa berenang bersama manta di Teluk Hanifaru. Di luar periode itu, kita bisa menyelam di house reef resor dan menjajal serunya beradu cepat dengan hiu lemon. Pulau Milaidhoo, Baa Atoll; <a href="http://milaidhoo.com/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">milaidhoo.com</a>; mulai dari Rp25.000.000.
<figure id="attachment_26957" aria-describedby="caption-attachment-26957" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-26957" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/st-regis.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/st-regis.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/st-regis-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/st-regis-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-26957" class="wp-caption-text">Kiri-kanan: akomodasi tipe garden villa yang dilengkapi kolam renang privat; Muhammed Faisal memeragakan anti-gravity yoga.</figcaption></figure>
The St. Regis Maldives Vommuli Resort Sebidang mural buatan Maya Burman, seniman yang berbasis di Prancis, melapisi langit- langit Whale Bar. Temanya mitos rekaan tentang penciptaan St. Regis Vommuli. Alkisah, seorang pria dan anaknya berenang menyeberangi lautan hingga akhirnya mendarat di sebuah pulau elok. Mereka kemudian mengerek sebuah bangunan yang menyerupai semua makhluk laut yang mereka saksikan sepanjang perjalanan.
St. Regis Vommuli dirakit selama empat tahun. Resor ini, sesuai mitos yang diusungnya, menampung struktur “organik” yang variatif. Ada perpustakaan berbentuk kerang, spa berwujud lobster, serta bar yang terinspirasi paus. Satu-satunya bangunan yang terasa tidak “hewani” hanyalah restoran Italia Alba yang menjulang di tepi kolam renang.
Terlepas dari desainnya yang memukau, resor di Maladewa kerap terasa bagaikan sangkar emas usai beberapa hari. Karena itulah St. Regis Vommuli menyiapkan serangkaian “kejutan.” Di atap Alba misalnya, sebuah teleskop tersedia untuk menonton rasi bintang. Di geladak Iridium Spa, tamu bisa berendam di kolam hidroterapi. Sensasi berbeda ditawarkan oleh Cargo, gerai pop-up yang bersarang di interior pulau. Di malam hari, Cargo hanya terlihat saat lampunya dinyalakan. Di sekitarnya pepohonan tampak liar.&nbsp; Vegetasi hutan ini terawat karena Cargo dan bangunan lain di resor sebenarnya dicetak di luar pulau, baru kemudian dirangkai di lokasi. Tujuannya meminimalisasi dampak terhadap lingkungan.
Melihat riwayatnya, St. Regis sebenarnya baru meneken kontrak manajemen resor setelah konstruksi bergulir.&nbsp; Kendati begitu, karakter merek ini berhasil diaplikasikan di banyak aspek. Perpustakaannya dijejali aneka coffee-table book terbitan Phaidon dan Rizzoli; gudang anggurnya menjajakan koleksi vintage tertua di Samudra Hindia; sementara para stafnya senantiasa siaga untuk menyiapkan sesi aerial yoga. Layanan yang juga berkesan tersaji saat tamu mudik. Usai mendarat di Male, kita akan diantarkan menaiki Bentley menuju bandara. Pulau Vommuli, Dhaalu Atoll; <a href="http://www.starwoodhotels.com/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">starwoodhotels.com</a>; mulai dari Rp32.000.000.

<figure id="attachment_26950" aria-describedby="caption-attachment-26950" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-26950" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/hurawalhi.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/hurawalhi.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/hurawalhi-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/hurawalhi-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-26950" class="wp-caption-text">Kiri-kanan: Suasana salah satu kamar Hurawalhi; ikan torpedo merah di restoran 5.8.</figcaption></figure>
Hurawalhi Island Resort Properti premium perdana dari grup&nbsp;&nbsp; hotel lokal Crown &amp; Champa ini dilansir Desember silam. Didesain sebagai resor khusus dewasa, Hurawalhi ideal bagi pasangan bulan madu dan mereka yang mendambakan privasi. Tapi bukan berarti mereka yang semata ingin bersenang-senang bakal diabaikan. Jadwal menyelam bersama tim Manta Trust senantiasa terpampang di papan tulis, ruang permainan menawarkan mesin pinball Game of Thrones, sementara bar di restoran Canneli menyuguhkan nobar dan pentas DJ.
Hurawalhi dirangkai dari banyak bahan natural. Desain inilah yang agaknya membuat tamu malas mengenakan kemeja dan sepatu. Lobinya yang megah dan restorannya yang dinaungi&nbsp; kandil berbahan koral, dirancang oleh Yuji Yamazaki, arsitek kondang yang berbasis di New York.
<figure id="attachment_26954" aria-describedby="caption-attachment-26954" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-26954" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/resor-maldives-3.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/resor-maldives-3.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/resor-maldives-3-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/resor-maldives-3-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-26954" class="wp-caption-text">Restoran 5.8 di Hurawalhi yang diklaim sebagai restoran kaca bawah air terbesar di dunia.</figcaption></figure>
Restoran adalah amunisi andalan Hurawalhi. Meniti dermaga yang melengkung di atas laut, kita akan singgah di Aquarium yang menghidangkan seafood dan teppanyaki.&nbsp; Menyusuri dermaga lainnya yang menjulur ke kompleks vila, kita akan mendarat di sebuah pondok kecil yang menyajikan sesi sampanye. Tentu saja, magnet terbesar resor ini adalah 5.8, restoran kaca bawah air terbesar di dunia. Tempat inilah yang membuat Hurawalhi disinggahi tamu dari banyak resor tetangga.
Nama 5.8 melambangkan 5,8 meter jarak restoran dari permukaan air. Artinya, sembari bersantap, tamu bisa menonton satwa laut berseliweran. Makan malam di sini menyuguhkan lima hidangan, misalnya ikan torpedo dengan kuskus kembang kol; serta lobster-roll yang dijepit meringue. Kualitasnya setara restoran di kota besar yang menerapkan aturan pakaian. Bedanya, 5.8 membebaskan tamu bertelanjang kaki. Restoran ini, sebagaimana seantero Maladewa, menganut moto barefoot luxury. Pulau Hurawalhi, Lhaviyani Atoll; <a href="http://www.hurawalhi.com/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">hurawalhi.com</a>; mulai dari Rp5.500.000.
<figure id="attachment_26951" aria-describedby="caption-attachment-26951" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-26951" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/kanuhura.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/kanuhura.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/kanuhura-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/kanuhura-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-26951" class="wp-caption-text">Kiri-kanan: The Deli yang menyajikan es krim, kopi, dan beragam camilan; salah seorang butler di Kanuhura.</figcaption></figure>
Kanuhura Maldives Kanuhura berarti “pulau pojok,” nama yang merefleksikan lokasinya: sudut utara Lhaviyani Atoll. Di masa lalu, pulau ini adalah tempat transit favorit nelayan lokal sebelum mengarungi samudra. Pada 2000, sebuah resor didirikan di sini dan sejak itu pula profil tamu pulau pun berubah.
Dulu, Kanuhura lebih dikenal lewat promosi dari mulut ke mulut. Resor ini memiliki banyak penggemar setia.&nbsp; Tahun ini, mereka punya alasan segar untuk kembali datang. Berkat proyek rombak wajah senilai $42 juta, Kanuhura seperti memiliki nyawa baru. Resor ini sekarang mengoleksi 80 unit vila dengan kombinasi warna putih, biru, dan&nbsp; jambon. Hirsch Bedner, komandan proyek renovasi, menerapkan gaya desain “gypset.” Mereka menyematkan karya-karya seni berwarna cerah di vila, menghadirkan sepeda Electra untuk menjelajahi pulau, serta mendirikan tenda-tenda sebagai pengganti kabana di pantai.
<figure id="attachment_26953" aria-describedby="caption-attachment-26953" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-26953" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/resor-maldives-2.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/resor-maldives-2.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/resor-maldives-2-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/resor-maldives-2-2x1.jpg 2w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-26953" class="wp-caption-text">Tamu Kanuhura bersantai di hammock.</figcaption></figure>
Usai proyek bedah estetika, Kanuhura mengusung slogan anyar “surga tanpa kekangan,” walau kita bisa memelesetkannya menjadi “surga penuh kebugaran.” Selain membeli “roket air” Jetlev Flyer, resor ini mengakuisisi pulau tetangga Masleggihura bagi tamu yang ingin leluasa berkeliaran di pantai. Robert Hauck, general manager resor yang pernah mengikuti 38 ajang maraton, juga memperkenalkan beragam aktivitas kesehatan baru. Tamu bisa mencicipi kamp pelatihan tenis dan fitness asli Maladewa di mana exercise ball diganti oleh batok kelapa, sebelum kemudian menyegarkan tubuh di Kokaa Spa yang menawarkan menu perawatan setebal 50 halaman. Kelak, Robert akan menggelar maraton di Kanuhura dan merekrut juara dunia Muay Thai Irshaad Sayed guna merancang akademi bela diri pertama di Maladewa.
Saya tak tahu wujud resor dulu, tapi tawarannya kini cukup menghibur. Bagi pelanggan resor, beberapa magnet lawas tetap dipertahankan, misalnya seprai linen, bunga&nbsp; anggrek di kamar, dan&nbsp; makan malam romantis di kebun. Pulau Kanuhura, Lhaviyani Atoll; <a href="http://kanuhura.com/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">kanuhura.com</a>; mulai dari Rp6.600.000.
Dipublikasikan perdana di majalah&nbsp;<a href="http://destinasian.co.id/magazine/volume-28-septemberoktober-2017/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">DestinAsian Indonesia edisi September/Oktober 2017</a>(“Manjapada Maladewa”).

4 Resor Baru Maladewa