post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

[dropcap]P[/dropcap]andemi telah membuat negara-negara di dunia menutup diri dari pengunjung internasional. Namun, setelah berjuang melawan penyebaran Covid-19, beberapa negara di Timur Tengah kembali mulai menerima kedatangan turis internasional, dengan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.
Turki Turki kembali menyambut turis asing sejak 12 Juni 2020 tanpa tes wajib dan karantina. Namun, pelancong tetap diwajibkan mengenakan masker selama penerbangan hingga setibanya di bandara. Perlu diingat juga bahwa setiap orang wajib memakai masker selama berada di ruang publik, terutama di kota Ankara dan Istanbul.
<figure id="attachment_57540" aria-describedby="caption-attachment-57540" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-57540" src="wp-content/uploads/egypt-1.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/egypt-1.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/egypt-1-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/egypt-1-360x202.jpg 360w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-57540" class="wp-caption-text">Seorang turis yang berfoto di depan Sphinx. (Foto: Spencer Davis)</figcaption></figure>
Mesir Mesir telah dibuka untuk pariwisata internasional pada 1 Juli 2020 silam dengan sejumlah persyaratan masuk, yakni turis harus mengisi kartu pernyataan kesehatan sebelum naik pesawat, menunjukkan bukti asuransi kesehatan, dan setuju untuk diperiksa suhu tubuh setibanya di bandara. Namun, Mesir tidak melakukan pengujian atau mewajibkan karantina bagi wisatawan yang masuk ke negaranya.
<figure id="attachment_57537" aria-describedby="caption-attachment-57537" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-57537" src="wp-content/uploads/lebanon.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/lebanon.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/lebanon-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/lebanon-360x202.jpg 360w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-57537" class="wp-caption-text">Air terjun Al shallal jezzine di Lebanon. (Foto: Wael Hneini)</figcaption></figure>
Lebanon Sejak 1 Juli 2020, Lebanon resmi melonggarkan lockdown dan mengizinkan kedatangan turis internasional. Selain memastikan pengunjung memiliki visa yang valid, pelancong juga dibagi menjadi dua kategori saat masuk. Kategori pertama adalah wisatawan yang datang dari negara-negara yang telah menyediakan tes PCR, sementara kategori kedua merupakan wisatawan yang datang dari negara-negara yang belum menyediakan tes PCR. Pelancong kategori pertama harus membawa tes PCR negatif tidak lebih dari 96 jam. Sedangkan wisatawan kategori kedua akan melakukan tes PCR di bandara, mengisolasi diri, dan tes lain dilakukan setelah 72 jam.
<figure id="attachment_57538" aria-describedby="caption-attachment-57538" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-57538" src="wp-content/uploads/dubai-9.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/dubai-9.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/dubai-9-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/dubai-9-360x202.jpg 360w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-57538" class="wp-caption-text">Burj Al Arab, salah satu banguna ikonis di Dubai. (Foto: Roman Logov)</figcaption></figure>
Uni Emirat Arab Beberapa kota di Uni Emirat Arab kembali membuka perbatasannya untuk pariwisata internasional. Salah satunya adalah Dubai. Meskipun turis dari seluruh negara sudah diizinkan untuk berkunjung, namun mereka tetap harus memenuhi beberapa persyaratan. Mulai dari mengunduh aplikasi kesehatan Dubai, memiliki bukti asuransi kesehatan selama periode kunjungan, membawa tes PCR negatif tidak lebih dari 96 jam, menandatangani formulir deklarasi kesehatan, dan wajib cek suhu tubuh setibanya di bandara. Selama turis tidak menunjukkan adanya gejala dan mengikuti seluruh persyaratan masuk, mereka tidak diwajibkan untuk melakukan Rapid Test pada saat kedatangan dan tidak wajib karantina.

4 Negara Timur Tengah yang Kembali Sambut Turis WNI