post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

Sculpture by the Sea 
Tahun lalu, pameran ini menyebar lebih dari 100 patung dari Pantai Bondi hingga Tamarama, Sydney. Sculpture by the Sea dirintis pada 1997. Awalnya dihadiri 25.000 pengunjung, hajatan ini kemudian merekah jadi pameran kolosal yang didatangi ribuan orang. Berkat popularitasnya, Sculpture by the Sea telah diwaralaba ke Perth. Tahun ini, ia bergulir dari 18 Oktober-4 November di Bondi, disusul oleh Perth pada Maret 2019. <a href="http://sculpturebythesea.com/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">sculpturebythesea.com</a>.
<figure id="attachment_40031" aria-describedby="caption-attachment-40031" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-40031" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Sculpture-on-the-Gulf.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Sculpture-on-the-Gulf.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Sculpture-on-the-Gulf-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Sculpture-on-the-Gulf-360x202.jpg 360w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-40031" class="wp-caption-text">Instalasi di Sculpture on the Gulf. (Foto: Peter Rees Photography)</figcaption></figure>
Sculpture on the Gulf 
Waiheke, pulau yang berjarak 20 kilometer dari Auckland, telah lama dikenal sebagai salah satu kutub seni kontemporer Selandia Baru. Di sini bermarkas lebih dari 30 galeri dan 100 artis. Pada 2003, melalui Waiheke Community Art Gallery, mereka merintis Sculpture on the Gulf (SOTG). Pada 2017, hajatan bienial ini memajang 34 patung di area terbuka. Episode SOTG berikutnya berlangsung dari 25 Januari-17 Februari 2019. <a href="https://sotg.nz/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">sotg.nz.</a>
<figure id="attachment_40032" aria-describedby="caption-attachment-40032" style="width: 730px" class="wp-caption aligncenter"><img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-40032" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Sea-Art-Festival.jpg" alt="" width="730" height="410" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Sea-Art-Festival.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Sea-Art-Festival-300x168.jpg 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Sea-Art-Festival-360x202.jpg 360w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" /><figcaption id="caption-attachment-40032" class="wp-caption-text">Instalasi Keep the Sea oleh Gae Hyun Kim di Sea Art Festival.</figcaption></figure>
Sea Art Festival 
Laut berperan vital bagi perekonomian Busan, kota pelabuhan di tenggara Korea. Melalui Sea Art Festival, kota ini mengundang para perupa untuk memberikan laut tafsir yang melampaui uang dan laba. Sea Art Festival berlangsung saban tahun ganjil di pantai yang berbeda. Terakhir, dari 16 September-15 Oktober 2017, panitia memilih Pantai Dadaepo untuk memajang 40 karya buatan 41 artis asal 11 negara. <a href="http://busanbiennale.org/kr/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">busanbiennale.org</a>.
Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi&nbsp;<a style="font-style: inherit;" href="http://destinasian.co.id/volume-32-juli-september-2018/">Juli/September 2018</a>&nbsp;(“Seni Tepi Laut”).

3 Pameran Seni Tepi Laut