3 Hotel Kuliner Bali

Jamies Italian memiliki interior yang hangat dan terasa intim.

Oleh Cristian Rahadiansyah

Jamie’s Italian
Kehadiran restoran milik Jamie Oliver di Bali adalah sebuah pengakuan akan pentingnya posisi pulau ini dalam peta kuliner global. Suguhannya mencerminkan preferensi sang pemilik: comfort food dengan tafsir segar. Menu Italian nachos memakai ravioli goreng yang ditaburi tiga jenis keju dan disajikan dengan saus arrabbiata. Sementara bruschetta-nya dicetak tipis lalu ditindih irisan avokad dan apel. Restoran yang bersarang di samping Hard Rock Hotel ini menampilkan interior yang semarak. Di ruang makannya, buku-buku karya Jamie bersanding dengan gantungan cabai kering dan daging. jamieoliver.com.

Grow
Lama memupuk reputasinya di Singapura, Ryan Clift berekspansi ke Bali dengan membuka Grow di kaki L Hotel Seminyak. Restoran ini menawarkan menu eklektik yang diracik dari banyak bahan lokal. Daging babinya dari Ubud, sapi dari Jawa, dan ikan dari Lombok. Harga menunya relatif ramah kantong. Menu pembuka steak tartare dibanderol Rp100.000. Sementara rigatoni, homemade pasta dengan bacon, dihargai Rp120.000. Kata sang koki, Grow mengusung filosofi bistronomy. “Restoran ini menawarkan kualitas gastronomi yang mumpuni, tapi dengan standar harga bistro,” jelas Ryan. growbali.com.

Spice Sanur
Dirintis di Ubud, Spice melebarkan sayapnya ke Sanur pada 2016. Restoran ini bersemayam di kaki Hotel Maison Aurelia, tepat di seberang Cafe Batu Jimbar. Mengusung moto gastrobar, Spice Sanur menghidangkan menu-menu kasual yang merefleksikan korespondensi harmonis antara resep tradisional dan kreasi modern, contohnya grilled rib eye yang ditemani tiga macam sambal; serta lobster yang ditaburi remah tempe. Setelah Sanur, Spice akan menancapkan kukunya di Seminyak. “Kami ingin memiliki konsep restoran yang bisa diterapkan di banyak tempat,” ujar sang pemilik, Chris Salans. spicebali.com.