by Yohanes Sandy 05 February, 2020
20 Hotel Untuk Liburan Romantis di Asia & Australia
Alila Wuzhen
Hotel ini merupakan properti ketiga Alila Hotels di Tiongkok dan terletak sekitar satu jam berkendara dari Huangzou dan 1,5 jam berkendara dari Shanghai. Lokasi Alila Wuzhen sangat strategis, yakni dekat dari Wuzhen Water Town, desa berusia 1.300 tahun yang dibelah-belah kanal. Berbeda dengan arsitektur kuno desa, Alila Wuzhen mengusung desain minimalis modern yang digarap oleh GOA, firma arsitek asal Tiongkok.
Resor yang ditaburi kolam-kolam ini menaungi 125 suite dan vila bergaya minimalis dengan jendela-jendela kaca besar untuk memaksimalkan penetrasi cahaya natural. Dengan luas mulai dari 108 meter persegi, tiap suite dilengkapi dengan amenitas yang mumpuni, mulai dari daybed, taman privat, televisi 55 inci, serta masih banyak lagi.
Selain desain, daya tarik utama Alila Wuzhen berada pada aktivitas yang ditawarkan. Selain tur ke kota tua Wuzhen, tamu juga dapat mengikuti kelas-kelas menarik seperti belajar seni merangkai bunga (ikebana), workshop membuat kain tradisional Wuzhen, serta kelas memasak. Namun yang paling memikat adalah sesi spa di Alila Spa yang menawarkan menu perawatan mulai dari pijat, facial, lulur, hingga sesi perawatan menggunakan bahan-bahan tradisional khas Wuzhen. alila.com.
Rosewood Luang Prabang
Properti di pinggiran Laos ini lebih mirip tempat peristirahatan sultan dibandingkan hotel. Diluncurkan pada Maret 2018, resor ini menggabungkan bangunan berarsitektur kolonial dengan rumah-rumah kayu khas Laos. Rosewood Luang Prabang mengoleksi 23 kamar rancangan Bill Bensley yang dipecah menjadi beberapa kategori termasuk suite, vila, dan tenda. Tiap kamar dikerek di dekat air terjun sehingga menghadirkan suasana romantis lewat suara gemericik air.
Untuk urusan desain, Bill menggabungkan gaya kolonial Prancis dan karakter tradisional Laos. Tak ketinggalan, pria nyentrik ini juga menyuntikkan imajinasi dalam desainnya—dalam hal ini tentang petualangan—yang tecermin lewat koper dengan inisial nama-nama fiktif. Tiap kamar juga dilengkapi dengan matras nyaman serta bathtub di luar ruangan untuk pengalaman menginap seru.
Rosewood Luang Prabang menawarkan dua gerai F&B. Restoran utamanya, The Great House, menawarkan kuliner Laos dengan presentasi modern. Sementara Elephant Bridge Bar ideal sebagai tempat kongko sore. Untuk aktivitas bersama pasangan, penginapan premium ini menyuguhkan sederet pilihan aktivitas menarik mulai dari river cruise, heritage walk, hingga menikmati pijatan di Sense Spa. rosewoodhotels.com.
The Siam Hotel, Bangkok
Tak salah jika banyak yang menyebut hotel ini sebagai taman urban. Terletak di tepi Sungai Chao Phraya, The Siam memiliki rimbun di jantung hotel yang menyambut tamu ketika menjejakkan kaki di ruang lobi. Penginapan bintang lima ini mengoleksi 39 kamar bergaya Art Deco. Bill Bensley sebagai arsiteknya kembali menyuntikkan imajinasi—yang menjadi ciri khasnya—guna memperkaya nilai desain. Untuk The Siam, Bill menyematkan pernak-pernik militer Perang Dunia I & II hingga memorabilia Thailand di era kolonial.
Khas properti rancangan Bill Bensley, tiap kamar dicetak lapang dengan luas 80 meter persegi untuk tipe terendah. Masing-masing kamar dilengkapi dengan perabot kayu dan sofa serta amenitas baku prima, mulai dari layanan butler, koneksi WiFi, hingga ponsel pintar dengan jaringan 4G yang dapat digunakan oleh tamu secara cuma-cuma.
Selama menginap, tamu dapat mengajak pasangan untuk menikmati koktail sembari melihat Bangkok dari sudut yang berbeda melalui program The Siam Sunset Cruise. Tur menyusuri sungai ini dioperasikan menggunakan kapal bekas pengangkut beras yang sudah dimodifikasi. Untuk opsi yang lebih intim, The Siam juga menawarkan aktivitas sesi muay Thai dan afternoon tea atau afternoon tea dan sesi spa.
Tak hanya itu, tamu juga dapat melakukan sesi makan berdua di restoran Chon Thai yang menghuni bangunan berbahan kayu jati berusia lebih dari seabad atau Deco Bar & Bistro yang mengusung desain lebih modern. thesiamhotel.com.
Banyan Tree Lijiang Resort & Spa
Menginap di properti Banyan Tree ini bagaikan menginap di perkampungan kuno Tiongkok. Pasalnya, resor dengan akomodasi suite dan vila ini mengusung desain arsitektur rumah-rumah tradisional Tiongkok beratap meliuk-liuk. Daya tariknya tak hanya itu, resor yang bersemayam di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut tersebut juga dilengkapi dengan panorama elok: pegunungan bercaping salju.
Banyan Tree Lijiang terletak di Provinsi Yunnan di sisi selatan Tiongkok. Lijiang dulunya merupakan bagian rute Jalur Sutra yang bersejarah yang menghubungkan Yunnan dengan Tibet. Lokasi yang historis ini merupakan nilai tambah saat menginap di Banyan Tree Lijiang di luar suasana sekitarnya yang masih relatif sepi.
Tiap suite dan vila didesain istimewa dengan interior bergaya Tiongkok klasik dengan material kayu dan kriya berwarna merah. Tiap suite juga dilengkapi dengan balkon atau teras privat agar tamu dapat menikmati udara segar pegunungan.
Resor yang dibuka pada 2006 tersebut menaungi dua restoran dan satu bar. Restoran Bai Yun menyajikan hidangan Tiongkok secara umum, sementara restoran Ming Yue fokus pada sajian khas Yunnan. Untuk sesi spesial bersama pasangan, Destination Dining siap mengatur sesi teh sore di pagoda yang menatap gunung berlapis salju. banyantree.com.