post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

<figure id="attachment_84165" aria-describedby="caption-attachment-84165" style="width: 1024px" class="wp-caption alignnone"><img loading="lazy" decoding="async" class="wp-image-84165 size-full" src="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/07/DAI-1024-37.png" alt="" width="1024" height="684" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/07/DAI-1024-37.png 1024w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/07/DAI-1024-37-300x200.png 300w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/07/DAI-1024-37-768x513.png 768w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/07/DAI-1024-37-370x247.png 370w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/2025/07/DAI-1024-37-760x508.png 760w" sizes="auto, (max-width: 1024px) 100vw, 1024px" /><figcaption id="caption-attachment-84165" class="wp-caption-text">Resor-resor ini punya fasilitas yang mendukung digital detox. (Foto: Capella Ubud)</figcaption></figure>
[dropcap]D[/dropcap]alam dunia yang kini serba memungkinkam untuk terus on gadget, ada kalanya kita harus benar-benar istirahat dari pendaran radiasi ponsel dan internet.
Tidak hanya istirahat dari pekerjaan dan rutinitas, tetapi juga dari notifikasi yang tiada henti. Beruntung, sejumlah hotel dan resor di kawasan Asia Pasifik memahami kebutuhan tersebut dan menawarkan pengalaman digital detox secara serius. Beberapa bahkan melarang total penggunaan perangkat elektronik.
Digital detox sendiri kini bukan hanya sekadar tren, tapi sudah jadi kebutuhan. Di tengah kemudahan konektivitas, beberapa tempat mengingatkan bahwa koneksi terdalam bisa hadir saat kita berani memutus sambungan. Entah di tengah sawah Ubud, di hutan Kamboja, atau di pantai Vietnam, masing-masing destinasi ini menawarkan kesempatan untuk kita bisa &#8216;kembali&#8217; ke dunia nyata.
Berikut 10 tempat menginap di Asia Pasifik yang bisa menjadi pelarian ideal untuk benar-benar offline dan kembali hadir sepenuhnya:
1. Kamalaya Wellness Sanctuary, Koh Samui 
Terletak di selatan Thailand, Kamalaya sudah dikenal sebagai salah satu pelopor retreat holistik. Di sini, tamu dianjurkan menyerahkan ponsel dan fokus pada program kesehatan menyeluruh yang mencakup meditasi, terapi tubuh, hingga konsultasi nutrisi. Zona bebas gadget diterapkan ketat, menciptakan ruang untuk hadir secara utuh.
2. Chiva Som, Hua Hin 
Resor kesehatan legendaris ini mewajibkan tamu mematikan perangkat elektronik di area publik. Sebagai gantinya, mereka ditawarkan lebih dari 150 perawatan kesehatan yang menyatukan pendekatan Timur dan Barat, dari akupunktur hingga spa ala Ayurveda.
3. Mandapa, a Ritz‑Carlton Reserve – Ubud, Bali 
Resor ultra-luxury di tepi Ayung River ini menawarkan program khusus “Disconnect to Reconnect” dengan yoga, spa, meditasi, serta kegiatan spiritual dan alam yang mendukung detoks digital. Sesuai standar Ritz‑Carlton Reserve, layanan dan fasilitasnya kelas dunia.
4. COMO Shambhala Estate, Ubud 
Meskipun tidak menerapkan larangan total terhadap perangkat digital, atmosfer di COMO Shambhala terasa jauh dari hiruk-pikuk dunia maya. Dikelilingi hutan tropis dan sungai Ayung, estate ini menawarkan pengalaman wellness terkurasi yang mengajak tubuh dan pikiran untuk benar-benar hadir.
5. NIHI Sumba – Sumba Island, Nusa Tenggara Timur 
Berlokasi di pulau terpencil yang bebas teknologi, NIHI Sumba dikenal sebagai salah satu resort terbaik di dunia. Hotel bintang lima ini bahkan melarang penggunaan Wi‑Fi di kamar demi pengalaman immersif reconnect with nature—sangat ideal untuk melepaskan diri dari layar.
6. Regent Phú Quốc, Vietnam 
Terletak di pulau terpencil di selatan Vietnam, Regent Phú Quốc menawarkan privasi dan keheningan. Internet tersedia, namun keindahan alam, program wellness, dan aktivitas luar ruang seperti paddleboarding dan meditasi sunset menjadi daya tarik utama bagi mereka yang ingin jeda dari layar.
7. Desa Saya Eco Luxury Resort &amp; Spa – Lovina, Bali Utara 
Resor dewasa-only yang menawarkan program Digital Detox Deluxe. Di sini tamu disarankan menyimpan perangkat di safe deposit di resepsionis, menikmati yoga, spa, serta aktivitas alam tanpa gangguan gadget. Akomodasi eco‑luxury murni dengan sentuhan mindfulness.
8. Capella Ubud, Bali 
Tenda-tenda mewah tersembunyi di hutan Keliki ini dirancang oleh Bill Bensley, menciptakan pengalaman imersif yang menjauhkan tamu dari gangguan layar. Fokusnya pada budaya, arsitektur, dan ketenangan membuatnya ideal untuk detoks digital alami, tanpa harus menyimpan perangkat secara paksa.
9. TIA Wellness Resort, Da Nang 
TIA menawarkan program wellness yang dirancang secara personal. Meskipun perangkat tidak dilarang, tamu dianjurkan mengikuti program yang mendorong keheningan, mindfulness, dan konsumsi makanan nabati, didukung dengan suasana resor yang damai dan minim gangguan.
10. The Farm at San Benito, Filipina 
Dikelilingi hutan tropis dan pegunungan, The Farm adalah pusat penyembuhan holistik yang serius dalam hal detox—baik tubuh, pikiran, maupun digital. Perangkat digital nyaris tak terlihat, sementara hari-hari diisi dengan raw food diet, hydrotherapy, meditasi, dan konsultasi medis alami.
11. The Cove, Bali Vila pribadi seluas 7.000 m² di teluk tenang dengan pantai pribadi. Suasana intim, cocok untuk relaksasi penuh, berenang, kayak, tenis, dan makan malam diterangi lentera. Tempat untuk menikmati keheningan dan panorama laut.
12. Amarta Beach Retreat, Bali   Resor tepi laut dengan sentuhan budaya Bali, menghadirkan Ocean Jacuzzi Suite, Manggar Spa, meditasi di joglo, dan restoran pinggir laut. Cocok untuk menenangkan diri dan menyatu dengan alam.
13. Santos Cliff View, Bali  Vila tiga kamar dengan kolam dan rooftop menghadap laut. Pemandangan spektakuler, desain terbuka, dan suasana intim membuatnya ideal untuk keluarga kecil atau sahabat dekat.

13 Resor untuk Menyepi dan Digital Detox