Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Yogyakarta Marriott,

3 Peran Concierge Hotel

Oleh Karina Anandya

Memahami Tawaran Lokal
Selain memahami kebudayaan dan bahasa setempat, seorang concierge dituntut memantau tren di yurisdiksinya. “Misalnya tahu tentang tempat wisata yang masih jauh dari radar turis; kuliner autentik favorit warga setempat seperti ayam goreng Mbah Cemplung dan Mangut Lele Mbah Marto; hingga membawa tamu ke tempat-tempat yang berkarakter lokal.”

Menyusun Program Wisata
Saya hanya punya satu hari di Yogyakarta, destinasi apa saja yang menarik didatangi? Itu pertanyaan yang paling sering dilontarkan tamu, karena itulah Yudha sudah menyiapkan jawaban pamungkas versinya: “Sebelum subuh menuju Candi Borobudur, lalu berkendara dengan jip menuju area aman gunung Merapi, kemudian menikmati panorama matahari terbenam di Candi Ratu Boko.” Jika masih ada waktu, dia menyarankan “menonton Sendratari ramayana di Candi prambanan sambil menikmati makan malam romantis di Rama Shinta.”

Baca juga: Checking In: Yogyakarta Marriott Hotel6 Kuliner Wajib Coba di Yogyakarta

Kiri-kanan: Lobi artistik khas Yogyakarta Marriott Hotel; Yudha Umbara, Bell Captain Yogyakarta Marriott.

Menjawab Permintaan Rumit
Selama 12 tahun bekerja di dunia perhotelan, Yudha rutin menjawab pertanyaan dan permintaan tamu seputar fasilitas hotel hingga rekomendasi kuliner lokal. Tapi ada kalanya pertanyaan mereka kelewat sukar dijawab. Salah satunya diterimanya belum lama ini: “Bagaimana saya bisa berfoto bersama dengan Sultan dan keluarganya?”

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Oktober/Desember 2018 (“Sumber Saran”).

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5