The post 5 Petualangan Berkesan Fotografer Riza Marlon appeared first on DestinAsian Indonesia.
]]>Wawancara oleh Yohanes Sandy
Taman Nasional Lore Lindu
Riza melawat taman nasional di Sulawesi Tengah ini untuk memotret burung ajaib Satanic nightjar. Celakanya, dia memilih momen yang rawan: Lore Lindu sedang diduduki oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso. Bersama pemandu lokal, dia tetap nekat menjelajahi hutan, walau akhirnya justru berhasil menemukan Satanic Nightjar di dekat area parkir tim ekspedisi. “Beruntung tidak sempat bertemu aparat keamanan atau kelompok separatis,” ujarnya.
Kepulauan Togean
Datang dalam rangka penugasan untuk memotret satwa endemis, Riza menemukan alam Togean telah mengalami degradasi oleh aktivitas manusia. “Hutan jadi kebun, kebun jadi permukiman. Akibatnya populasi satwa menurun, dan mereka bermigrasi jauh ke dalam hutan,” jelasnya. Bersama seorang ahli satwa dari Sulawesi Utara, dia keluar masuk hutan selama sepekan dan hanya mendapatkan beberapa foto capung. “Untungnya capung yang saya foto merupakan jenis langka,” tambahnya.
Taman Nasional Komodo
Tempat ini tersohor akan keindahan lautnya, juga kadal purbanya. Berniat mendapatkan keduanya dalam satu bingkai, Riza mencari komodo yang berada di bukit dengan latar laut lepas, lalu memotretnya dengan cara yang cukup berisiko: dalam posisi tengkurap, dari jarak hanya sekitar setengah meter. “Jagawana bersiap dengan tongkat panjang di belakang saya,” kenangnya.
Halmahera
Halmahera setidaknya ditinggali 27 spesies burung endemis, dan Riza berniat memotret ikonnya yang sangat menawan—Bidadari Halmahera. “Burung ini hanya dapat ditemukan di Halmahera,” jelasnya. Demi mendapatkan potret cenderawasih yang bernama Latin Semioptera Wallacii ini, Riza terpaksa menghabiskan 12 hari, akibat hujan terus-menerus. “Saya menunggu di gubuk kebun yang sempit setiap hari. Di hari ke-13, matahari akhirnya bersinar cerah, dan burung tersebut akhirnya keluar dari sarang.”
Cagar Alam Gunung Tangkoko Batuangus
Kawasan konservasi yang berjarak 60 kilometer dari Manado ini merupakan rumah bagi tarsius, primata terkecil dengan kemampuan melompat yang luar biasa. Tarsius mudah ditemukan dan relatif terbiasa dengan kehadiran manusia, tapi mendapatkan fotonya sedang melompat tidaklah mudah. “Satu tarsius hanya memakan umpan tiga sampai lima kali, lalu kabur ke hutan,” kata Riza. “Kami mencoba berbagai cara dan mencobanya berhari-hari. Dari sekitar 100 jepretan, hanya enam foto yang benar-benar bikin saya puas.”
The post 5 Petualangan Berkesan Fotografer Riza Marlon appeared first on DestinAsian Indonesia.
]]>The post Jadwal Buka 43 Operator Selam di Indonesia appeared first on DestinAsian Indonesia.
]]>Pertengahan Juni, sebagian operator siap kembali menyambung hidup. Musim selam dibuka dan jadwal operasional baru telah diumumkan. Kecuali operator yang memiliki house reef, mayoritas belum menawarkan tur selam, melainkan hanya kelas-kelas di kolam renang seperti Re-Activate dan Discover.
Galibnya bisnis pariwisata lain, operator selam merumuskan protokol kebersihan dan keselamatan terkait pandemi Covid-19. Isu yang paling krusial ialah peralatan selam. Pihak dive center mesti menerapkan prosedur baru dalam membersihkan peralatan sewaan, terutama masker, wet suit, dan regulator.
Panduan untuk itu telah tersedia. Referensi paling klasik ialah Diving Safety Manual yang diterbitkan oleh Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat. Divers Alert Network juga merumuskan prosedur pembersihan peralatan dengan merujuk pada anjuran Centers for Disease Control & Prevention (CDC).
Berikut daftar 43 operator selam di Indonesia yang telah dibuka atau mencantumkan jadwal buka. Data ini merujuk pada Covid-19 Scuba Diving Status Map dari PADI pada 15 Juni 2020. Pastikan Anda menghubungi tiap operator untuk memastikan status pembukaan tur selam.
RAJA AMPAT
Papua Diving – Sorido Bay Resort
Alamat: Pulau Kri
Jadwal Buka: 20 Juli 2020
Papua Diving – Kri Eco Resort
Alamat: Pulau Kri
Jadwal Buka: 19 Juli 2020
TAMAN NASIONAL KOMODO
Manta Rhei Dive Center
Alamat: Labuan Bajo
Jadwal Buka: 15 Juni 2020
Bajo Dive Club
Alamat: Labuan Bajo
Jadwal Buka: 16 Juni 2020
Flores Diving Centre
Alamat: Labuan Bajo
Jadwal Buka: 6 Juli 2020
Mikumba Diving
Alamat: Labuan Bajo
Jadwal Buka: 1 Juli 2020
Azul Unlimited
Alamat: Labuan Bajo
Jadwal Buka: 15 Juni 2020
SUMBAWA
Maleo Moyo Diving
Alamat: Pulau Moyo
Jadwal Buka: Sudah dibuka
LOMBOK
Adventure Divers Lombok
Alamat: Jl. Mawun, Kuta
Jadwal Buka: Sudah dibuka
Two Fish Divers South Lombok
Alamat: Jl. Raya Siung, Sekotong
Jadwal Buka: 1 Juli 2020
SURABAYA
SDS Academy
Alamat: Jl. Kendangsari, Tenggilis Mejoyo
Jadwal Buka: Sudah dibuka
JAKARTA
Family Diver Jakarta
Alamat: Jl. Radar Auri, Cimanggis
Jadwal Buka: Sudah dibuka
SULAWESI UTARA
Mimpi Indah Resort
Alamat: Pulau Bangka, Minahasa Utara
Jadwal Buka: 15 Juni 2020
Politeknik Negeri Manado
Alamat: Manado
Jadwal Buka: 1 Juli 2020
BALI
Mambo Dive Resort
Alamat: Nusa Penida
Jadwal Buka: 1 Oktober 2020
Profun Divers
Alamat: Nusa Lembongan
Jadwal Buka: 15 Juni 2020
Dune Atlantis
Alamat: Sanur
Jadwal Buka: 1 Juli 2020
Bali Aqua
Alamat: Sanur
Jadwal Buka: Sudah dibuka
Bali Diving
Alamat: Sanur
Jadwal Buka: Sudah dibuka
Ocean Gravity
Alamat: Sanur
Jadwal Buka: Sudah dibuka
Ena Dive Center
Alamat: Sanur
Jadwal Buka: 1 Juli 2020
Zero Gravity Diving
Alamat: Sanur
Jadwal Buka: Sudah dibuka
Crystal Divers
Alamat: Sanur
Jadwal Buka: Sudah dibuka
Joe’s Gone Diving
Alamat: Sanur
Jadwal Buka: Sudah dibuka
AquaMarine Diving
Alamat: Petitenget
Jadwal Buka: Sudah dibuka
Bali Diving Academy
Alamat: Sanur
Jadwal Buka: 1 Juli 2020
Amed White Sand Divers
Alamat: Amed
Jadwal Buka: 1 Juli 2020
Bali Reef Divers
Alamat: Amed
Jadwal Buka: 16 Juni 2020
Bali Diversity
Alamat: Amed
Jadwal Buka: Sudah dibuka
Ecodive Bali
Alamat: Amed
Jadwal Buka: Sudah dibuka
Bali Dive Cove
Alamat: Amed
Jadwal Buka: 1 Juli 2020
La Bila Dive Center
Alamat: Amed
Jadwal Buka: Sudah dibuka
No Fear Diving
Alamat: Amed
Jadwal Buka: 15 Juni 2020
Bali Dive Resort
Alamat: Amed
Jadwal Buka: 1 Juli 2020
Dive Culture
Alamat: Amed
Jadwal Buka: 20 Juni 2020
Bali Fab Dive Center
Alamat: Amed
Jadwal Buka: Sudah dibuka
Bali Dive Resort
Alamat: Amlapura
Jadwal Buka: 1 Juli 2020
Scuba Tribe Bali
Alamat: Tulamben
Jadwal Buka: 1 Juli 2020
Bali Reef Divers
Alamat: Tulamben
Jadwal Buka: 15 Juni 2020
Aqua Dive Paradise
Alamat: Tulamben
Jadwal Buka: 1 Juli 2020
Reef Seen Divers’ Resort
Alamat: Pemuteran
Jadwal Buka: 15 Juni 2020
Abyss Ocean World
Alamat: Pemuteran
Jadwal Buka: Sudah dibuka
Phocea Bali
Alamat: Pemuteran
Jadwal Buka: Sudah dibuka
The post Jadwal Buka 43 Operator Selam di Indonesia appeared first on DestinAsian Indonesia.
]]>The post Bandara dengan Penurunan Turis Terparah appeared first on DestinAsian Indonesia.
]]>Problem lebih parah dialami oleh Bandara Ahmad Yani. Pada Maret 2020, pintu internasional Semarang ini masih membukukan 939 kunjungan turis mancanegara, tapi di April 2020 angkanya susut hingga tiga kunjungan.
Tapi Kualanamu dan Ahmad Yani bukanlah bandara dengan penurunan kunjungan turis asing terparah. Pada April 2020, ada delapan bandara di Indonesia di mana petugas imigrasi tak sekali pun mengecek paspor penumpang, yakni Bandara Husein Sastranegara (Bandung), Adi Sucipto (Yogyakarta), Sam Ratulangi (Manado), Minangkabau (Padang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Supadio (Pontianak), Sultan Hasanuddin (Makassar), serta Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).
Dari 15 pintu udara yang didata BPS, hanya tujuh bandara yang masih menerima turis asing sepanjang April 2020. Selain Kualanamu dan Ahmad Yani, ada Bandara Soekarno-Hatta (417 kunjungan), I Gusti Ngurah Rai, Bali (273), Juanda, Surabaya (21), Lombok (10), dan Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh (1).
Statistik suram itu sejalan dengan grafik minus pelancong asing. Untuk April 2020, Indonesia menerima hanya 160.042 kunjungan, turun dari 47.970 di Maret 2020. Khusus kuartal pertama 2020, Indonesia secara kumulatif defisit 2,2 juta kunjungan dibandingkan periode yang sama pada 2019. Penurunan ini lebih parah dua kali lipat dibandingkan triwulan pertama.
Satu-satunya kanal yang masih menyumbang angka kunjungan cukup besar ialah pelabuhan dan perbatasan darat. Di April 2020, jika bandara di Indonesia hanya berkontribusi total 755 kunjungan turis asing, pelabuhan berhasil membukukan 46.562 kunjungan. Sementara lewat jalur darat, tercatat ada 112.725 kunjungan. –Cristian Rahadiansyah
The post Bandara dengan Penurunan Turis Terparah appeared first on DestinAsian Indonesia.
]]>The post 48 Jam di Manado appeared first on DestinAsian Indonesia.
]]>Oleh Themmy Doaly
Foto oleh Adwit B. Pramono
SABTU
07:00 Sentra Kuliner Wakeke
Manado dijuluki Kota Tinutuan, dan Nyonya Ngantung Rompis turut bertanggung jawab atas lahirnya julukan itu. Pada 1981, ibu rumah tangga ini membuka warung makan tinutuan (bubur Manado) di Jalan Wakeke (Wenang Utara, Wenang). Tingginya minat konsumen menggoda warga sekitar untuk mengikuti jejaknya, hingga perlahan-lahan permukiman di Wakeke pun berubah jadi semacam pujasera khusus bubur Manado. Pada 2004, Pemkot Manado menetapkan jalan ini sebagai objek wisata kuliner. Bubur Manado dibuat dari labu kuning, beras, singkong, bayam, kangkung, dan daun gedi. Harganya antara Rp13.000-20.000 per porsi. Rasanya kian lezat dengan taburan sambal roa.
10:00 Pasar 45
Ada banyak versi tentang hikayat Manado. Tapi sejumlah sejarawan sepakat kota ini dirintis di daerah yang sekarang bernama Pasar 45 (Wenang Utara, Wenang). Di sinilah pada abad ke-16 terjalin interaksi intensif pertama antara warga lokal, pelaut Spanyol, dan pedagang Tiongkok. Walau zaman sudah jauh bergulir dan pembangunan Manado bergerak cepat, Pasar 45 masih setia menjalankan perannya sebagai sentra perdagangan. Di sini terdapat pasar swalayan, bank, hotel, serta beragam toko dan lapak kaki lima. Beberapa situs sejarah di kawasan ini dan sekitarnya juga masih lestari, sebut saja Gedung Minahasa Raad (Jl. Sam Ratulangi) dan Gereja Sentrum (Jl. Sarapung) yang bertitimangsa 1677.
12:00 Jalan Roda
Sebelum Perang Dunia I, manusia dari beragam suku sudah berdatangan ke Jalan Roda. Mereka memarkir kereta kuda atau sapi (“roda” dalam istilah lokal) pengangkut barang, kemudian melepas lelah, bercengkerama, dan menyesap kopi. Kini, kuda dan sapi sudah digeser mesin, tapi fungsi Jalan Roda (Wenang Utara, Wenang) sebagai ruang sosial tidak banyak berubah. Tempat ini bahkan telah merekah jadi sentra wisata kuliner. Usai melewati gapuranya, pengunjung akan menemukan lorong yang dipenuhi warung, di mana orang-orang dari beragam latar berkumpul dan berbicara soal apa saja: politik, hukum, ekonomi, budaya, juga makanan yang mereka santap.
14:00 Tahura Gunung Tumpa
Secara administratif, Taman Hutan Raya Gunung Tumpa terbelah di antara wilayah Manado dan Minahasa Utara. Kawasan rindang yang berjarak sekitar sejam dari pusat kota Manado ini lazim disatroni penggemar fotografi, paralayang, serta kamping. Dari puncaknya yang menjulang 637 meter terlihat gugusan pulau di Taman Nasional Bunaken, termasuk Pulau Manado Tua, Mantehage, dan Siladen. Jika punya waktu cukup longgar, susuri hutan untuk menyaksikan satwa endemis, sembari menanti matahari terbenam di balik Laut Sulawesi.
19:00 Sanggar Seni Kitawaya
Walau peradaban kota kian menjauhi kesenian lokal, Sanggar Seni Kitawaya (0812-4459-557) terus bertahan dan berkiprah. Kelompok yang dibentuk pada 1987 ini konsisten melakukan pelatihan, regenerasi, serta berpartisipasi dalam banyak ajang seni, mulai dari level lokal hingga internasional. Di markasnya, yang berada satu kompleks dengan Taman Budaya Sulawesi Utara (Jl. Maengket 31, Wanea), kelompok beranggotakan sekitar 20 orang ini mengajarkan tarian tradisional dengan sentuhan baru. Pengunjung juga bisa berkenalan dengan beberapa alat musik tradisional dan berdiskusi tentang makna di balik seni atau budaya setempat.
MINGGU
07:00 Pelabuhan Manado
Di gapuranya tertulis “Haven van Manado 1817,” artinya Pelabuhan Manado 1817. Dulu, di masa penjajahan Belanda, bandar ini memainkan peran penting dalam lalu lintas barang, pedagang, juga serdadu. Beberapa saksi dari masa lalu itu masih tersisa, contohnya bangunan kolonial bekas pabrik es dan gudang kopra yang telah dialihfungsikan menjadi kantor. Kini, Pelabuhan Manado (Wenang Utara, Wenang) berperan sebagai gerbang laut untuk menjangkau beberapa kabupaten kepulauan di Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
09:00 Monumen Yesus Memberkati
Perjalanan menjangkaunya rentan menguras energi hasil sarapan: berkendara sekitar 30 menit dari pusat kota, lalu meniti rute Jalan Salib yang terdiri dari 14 titik pemberhentian, selanjutnya mendaki 200 anak tangga dengan jarak tempuh 38 meter. Akan tetapi, setibanya di tujuan, semua pengorbanan fisik tadi mungkin terbayar lunas. Dengan tinggi 30 meter dan sudut kemiringan 35 derajat, Monumen Yesus Memberkati (Perumahan Citraland, Winangung Satu) terkesan melayang sembari memberkati kota. Dari sini, pengunjung juga bisa menikmati embusan angin dan pemandangan aerial kota Manado.
14:00 Pecinan
Diresmikan pemerintah Hindia Belanda pada 1819, Kelenteng Ban Hin Kiong (Jl. D.I. Panjaitan, Calaca) merupakan kelenteng tertua di Sulawesi Utara. Setelah hampir dua abad, bangunan cagar budaya ini terus berdiri sebagai ikon Pecinan, kawasan yang awalnya terbentuk akibat kebijakan penguasa membagi permukiman di Manado berdasarkan garis ras. Seperti terlihat di banyak kota lain, Pecinan merupakan pusat perdagangan yang ditaburi ruko dan kedai. Momen ideal untuk menyaksikan kemeriahan kawasan ini tentu saja saat perayaan Imlek dan Capgome.
16:00 Pantai Malalayang
Bicara wisata selam di Manado, banyak orang merujuk Taman Nasional Bunaken. Akan tetapi, jika tak punya banyak waktu, perairan Malalayang menawarkan alternatif yang tetap bisa memanjakan mata penyelam, tanpa harus menaiki perahu. Alam bawah lautnya memancarkan pesona tersendiri. Bonus lainnya, pengunjung bisa mencicipi aneka kuliner di sekitar pantai. Kawasan Malalayang juga acap dijadikan lokasi acara. Grup musik Slank, misalnya, pernah singgah di sini untuk mengampanyekan Save Our Littoral Life. Agustus silam, keluarga besar Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi menggelar upacara bendera di bawah laut.
19:00 Ikan Bakar Sindulang
Di Manado, kota pesisir yang tersohor akan tradisi dapurnya, seafood adalah santapan jamak yang mudah ditemukan. Jika mencari variasi yang melimpah, salah satu tempat yang patut dipertimbangkan ialah kompleks rumah makan ikan bakar di Kelurahan Sindulang, bagian utara kota Manado, yang juga dikenal sebagai Boulevard II. Harga ikan bakar di sini cukup variatif, antara Rp25.000-40.000 per paket, sudah mencakup sambal dabu-dabu khas Minahasa yang dibuat dari minyak kelapa, tomat, jeruk nipis, dan lombok. Tentu saja, Anda perlu menakar kemampuan lidah dalam melawan rasa pedas. Selezat apa pun, dabu-dabu rawan membakar lidah.
The post 48 Jam di Manado appeared first on DestinAsian Indonesia.
]]>