helsinki Archives - DestinAsian Indonesia https://destinasian.co.id/tags/helsinki/ Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama Mon, 18 Nov 2024 10:04:41 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 Helsinki Dinobatkan Jadi Destinasi Paling Sustainable di Dunia https://destinasian.co.id/helsinki-dinobatkan-jadi-destinasi-paling-sustainable-di-dunia/ https://destinasian.co.id/helsinki-dinobatkan-jadi-destinasi-paling-sustainable-di-dunia/#respond Tue, 12 Nov 2024 03:26:53 +0000 https://destinasian.co.id/?p=77242 Helsinki dinobatkan sebagai destinasi paling berkelanjutan atau sustainable di dunia. Di posisi dua ada Gothenburg, dan posisi tiga ada Copenhagen.

The post Helsinki Dinobatkan Jadi Destinasi Paling Sustainable di Dunia appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>

Kota Helsinki (Kari Ylitalo, Helsinki Partners)

Helsinki dinobatkan sebagai destinasi paling berkelanjutan atau sustainable di dunia. Kota ini berada di posisi pertama dalam Global Destination Sustainability Index (GDS) atau indeks Keberlanjutan Destinasi Global yang muncul pada 16 Oktober 2024.

Peringkat ini melonjak dari posisi empat di tahun lalu dan melesat menduduki posisi pertama. Di posisi dua ada Gothenburg, Swedia dan posisi tiga ada Copenhagen, Denmark.

“Dinobatkan sebagai destinasi wisata paling berkelanjutan di dunia merupakan bukti kerja jangka panjang yang telah dilakukan di Helsinki. Kami mengembangkan dan menumbuhkan pariwisata secara berkelanjutan bersama dengan operator pariwisata dan penduduk setempat,” kata Juhana Vartiainen, Wali Kota Helsinki dalam pernyataannya.

Baca Juga: 4 Spot Baru di Jakarta dari Restoran Mewah Sampai Gerai Kopi Premium

Ada beberapa faktor yang diperhitungkan untuk membuat ibukota Finlandia ini menjadi destinasi wisata paling berkelanjutan di dunia. Ada empat kategori dengan 70 indikator berbeda dan dibandingkan dengan lebih dari 100 kota di dunia.

Empat area utama yang diperhitungkan adalah Manajemen Destinasi, Kinerja Pemasok, Kinerja Lingkungan, dan Kinerja Sosial.

“Studi internasional menunjukkan bahwa wisatawan semakin mencari layanan dan destinasi yang lebih berkelanjutan. Tidak diragukan lagi akan ada peningkatan permintaan untuk destinasi wisata paling berkelanjutan di dunia di masa mendatang,” kata Nina Vesterinen, Direktur Pariwisata di Kota Helsinki.

Kota Helsinki mengukur jejak karbon pariwisata, mempromosikan Rencana Aksi Iklim Helsinki untuk Pariwisata, dan mendukung perusahaan pariwisata dalam perjalanan berkelanjutan, mengukur jejak karbon wisata, dan promosi aksi iklim, dan lainnya.

Baca Juga: Wajah Baru Sofitel Sydney Wentworth

Tak dimungkiri, saat ini banyak pelancong dunia memang saat ini sangat memperhatikan keberlanjutan atau sustainability saat berlibur. Namun Helsinki sendiri dianggap tak cuma bisa berkomitmen untuk wisata berkelanjutan, namun juga dalam berbagai hal lainnya misalnya mengurangi emisi dalam berbagai kegiatannya dan mencapai netralitas karbon pada 2030.

Kota ini juga telah berinvestasi dalam solusi transportasi rendah emisi: lebih dari 30 persen armada bus memakai listrik, dan lebih dari 30 kilometer jalur trem baru akan diperkenalkan di Helsinki dalam beberapa tahun ke depan.

Berikut daftar lengkap destinasi paling sustainable di dunia:

  1. Helsinki, Finlandia
  2. Gothenburg, Swedia
  3. Copenhagen, Denmark
  4. Bergen, Norwegia
  5. Aarhus, Denmark
  6. Bordeaux, Prancis
  7. Singapore, Singapura
  8. Oslo, Norwegia
  9. Belfast, Inggris
  10. Sydney, Australia

The post Helsinki Dinobatkan Jadi Destinasi Paling Sustainable di Dunia appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/helsinki-dinobatkan-jadi-destinasi-paling-sustainable-di-dunia/feed/ 0
20 Ajang Seni Akbar di 2021 https://destinasian.co.id/20-ajang-seni-akbar-di-2021/ https://destinasian.co.id/20-ajang-seni-akbar-di-2021/#respond Thu, 22 Apr 2021 14:03:27 +0000 https://destinasian.co.id/?p=63795 Dari Berlin hingga Bondi, beragam hajatan seni siap mewarnai kalender wisata tahun ini.

The post 20 Ajang Seni Akbar di 2021 appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Patung Under One Sky karya Stephen Marr dalam Sculpture by the Sea 2017. Hajatan ini akan digelar kembali pada Oktober 2021. (Foto: A Skougarevsky/Sculpture by the Sea)

Dari cabang seni rupa, tari, performans, hingga multimedia, beragam hajatan seni anual dan bienial sudah melansir jadwal baru, termasuk di Indonesia. ArtJog siap kembali di Juli, ArtJakarta di Agustus, sementara Biennale Jogja dan Jakarta Biennale kemungkinan digelar akhir tahun. 

Berikut daftar lengkap 20 ajang seni akbar di 2021:

Gwangju Biennale
Jadwal: 1 April-9 Mei 2021
Lokasi: Gwangju, Korea Selatan
Info: gwangjubiennale.org 

Performing Arts Festival
Jadwal: 25-30 Mei 2021
Lokasi: Berlin, Jerman
Info: performingarts-festival.de 

Area pementasan terbuka dalam Performing Arts Festival, Berlin. (Foto: Ferdinando Iannone/Performing Arts Festival)

Lyon Dance Biennale
Jadwal: 26 Mei-16 Juni 2021
Lokasi: Lyon, Prancis
Info: labiennaledelyon.com 

Helsinki Biennial
Jadwal: 12 Juni-26 September 2021
Lokasi: Helsinki, Finlandia
Info: helsinkibiennaali.fi 

Fasad Museum Nasional Jogja dalam ArtJog 2019. Bursa seni ini dijadwalkan bergulir mulai 8 Juli 2021. (Foto: Tony Narotama)

London Art Biennale
Jadwal: 30 Juni-4 Juli 2021
Lokasi: London, Inggris
Info: londonbiennale.co.uk 

ArtJog
Jadwal: 8 Juli-31 Agustus 2021
Lokasi: Yogyakarta, DIY
Info: artjog.id 

Elektra, salah satu opera yang akan tampil dalam Salzburg Festival 2021. (Bernd Uhlig/Salzburg Festival)

Salzburg Festival
Jadwal: 17 Juli-31 Agustus 2021
Lokasi: Salzburg, Austria
Info: salzburgerfestspiele.at 

Edinburgh International Festival
Jadwal: 7-29 Agustus 2021
Lokasi: Edinburgh, Skotlandia
Info: eif.co.uk 

Teater musik oleh komponis Michel van der Aa dalam Lucerne Festival. (Foto: Stefan Deuber/Lucerne Festival)

Lucerne Festival
Jadwal: 10 Agustus-12 September 2021
Lokasi: Lucerne, Swiss
Info: lucernefestival.ch 

Art Jakarta
Jadwal: 27-29 Agustus 2021
Lokasi: Senayan, Jakarta
Info: artjakarta.com

Lampu tembak di Edinburgh Castle dalam Edinburgh International Festival 2020. (Foto: Ryan Buchanan/Edinburgh International Festival)

Sao Paulo Biennial
Jadwal: 4 September-5 Desember 2021
Lokasi: Sao Paulo, Brasil
Info: bienal.org.br 

Seoul Mediacity Biennale
Jadwal: 8 September-21 November 2021
Lokasi: Seoul, Korea Selatan
Info: mediacityseoul.kr 

Penari Dan’s Dance Studio tampil dalam Solo International Performing Arts 2017. (Foto: Maulana Surya).

Solo International Performing Arts
Jadwal: 9-11 September 2021
Lokasi: Solo, Jawa Tengah
Info: sipafestival.com 

Istanbul Biennial
Jadwal: 11 September-14 November 2021
Lokasi: Istanbul, Turki
Info: bienal.iksv.org 

Pameran seni di Fundacao Ibere Camargo dalam Sao Paulo Biennial 2019. (Foto: Nilton Santolin/Sao Paulo Biennial)

Larnaca Biennale
Jadwal: 13 Oktober-26 November 2021
Lokasi: Larnaca, Siprus
Info: biennalelarnaca.com 

Sculpture by the Sea
Jadwal: 21 Oktober-7 November 2021
Lokasi: Bondi, Australia
Info: sculpturebythesea.com

Patung parodi Damien Hirst karya David Glass alias Cool Shit dalam Sculpture by the Sea. (Foto: Charlotte Curd/Sculpture by the Sea)

Florence Biennale
Jadwal: 22-31 October 2021
Lokasi: Florence, Italia
Info: florencebiennale.org 

Lagos Biennale
Jadwal: November 2021
Lokasi: Lagos, Nigeria
Info: lagos-biennial.org 

Ace House Collective menciptakan Komisi Nasional Pemurnian Seni dalam Jogja Biennale 2015. (Foto: Jogja Biennale)

Biennale Jogja
Jadwal: 2021
Lokasi: Yogyakarta, DIY
Info: biennalejogja.org 

Jakarta Biennale
Jadwal: 2021
Lokasi: Jakarta
Info: jakartabiennale.id 

The post 20 Ajang Seni Akbar di 2021 appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/20-ajang-seni-akbar-di-2021/feed/ 0
21 Festival Foto di 2021 https://destinasian.co.id/21-festival-foto-di-2021/ https://destinasian.co.id/21-festival-foto-di-2021/#respond Wed, 21 Apr 2021 18:01:46 +0000 https://destinasian.co.id/?p=63783 Sebagian berstatus pindahan dari 2020. Lokasinya tersebar dari Eropa hingga Asia.

The post 21 Festival Foto di 2021 appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Pameran foto di kontainer dalam Rotterdam Photo Festival. (Foto: Jacqueline Fuijkschot/Rotterdam Photo Festival)

Awal tahun, setidaknya 21 festival fotografi telah melansir jadwal baru. Lokasinya tersebar dari Arles hingga Auckland. Mengantisipasi perkembangan pandemi, panitia membuka peluang format acara hibrida daring dan luring. Berikut daftarnya: 

Italian Street Photo Festival
Jadwal: 23-25 April 2021
Lokasi: Roma, Italia
Info: italianstreetphotofestival.com 

Auckland Festival of Photography
Jadwal: 3-20 Juni
Lokasi: Auckland, Selandia Baru
Info: photographyfestival.org.nz 

Copenhagen Photo Festival
Jadwal: 3-30 Juni 2021
Lokasi: Kopenhagen, Denmark
Info: copenhagenphotofestival.com 

Chania International Photo Festival
Jadwal: 28 Juni-5 Juli 2021
Lokasi: Chania, Yunani
Info: cipfestival.com 

Rotterdam Photo Festival
Jadwal: 30 Juni-4 Juli 2021
Lokasi: Rotterdam, Belanda
Info: rotterdamphotofestival.com 

Helsinki Photo Festival
Jadwal: 7 Juli-30 September 2021
Lokasi: Helsinki, Finlandia
Info: helsinkiphotofestival.com 

Cortona On the Move
Jadwal: 15 Juli-3 Oktober 2021
Lokasi: Cortona, Italia
Info: cortonaonthemove.com 

Donggang International Photography Festival
Jadwal: 16 Juli-19 September 2021
Lokasi: Dong Gang, Korea Selatan
Info: dgphotofestival.com 

Visa pour l’image
Jadwal: 28 Agustus-26 September 2021
Lokasi: Perpignan, Prancis
Info: visapourlimage.com 

Ballarat International Foto Biennale
Jadwal: 28 Agustus-24 Oktober 2021
Lokasi: Ballarat, Australia
Info: ballaratfoto.org 

Getxophoto Image Festival
Jadwal: 1-26 September 2021
Lokasi: Getxo, Spanyol
Info: getxophoto.com 

Verzasca Foto Festival
Jadwal: 2 September-2 Oktober 2021
Lokasi: Valle Verzasca, Swiss
Info: verzascafoto.com 

Rencontres d’Arles
Jadwal: 4-26 September 2021
Lokasi: Arles, Prancis
Info: rencontres-arles.com 

Unseen Amsterdam
Jadwal: 17-19 September 2021
Lokasi: Amsterdam, Belanda
Info: unseenamsterdam.com

FotoLimo
Jadwal: 17-26 September 2021
Lokasi: Cerbère (Prancis) & Portbou (Spanyol)
Info: fotolimo.com 

Manifesto Festival
Jadwal: 17 September-2 Oktober 2021
Lokasi: Toulouse, Prancis
Info: festival-manifesto.org 

Kyotographie
Jadwal: 18 September-17 Oktober 2021
Lokasi: Kyoto, Jepang
Info: kyotographie.jp 

Photobook Week Aarhus
Jadwal: 14-17 Oktober 2021
Lokasi: Aarhus, Denmark
Info: photobookweek.org 

Jakarta International Photo Festival
Jadwal: 13-28 November 2021
Lokasi: Kota Tua, Jakarta
Info: jipfest.com 

Addis Foto Fest
Jadwal: 2-6 Desember 2021.
Lokasi: Addis Ababa, Ethiopia
Info: addisfotofest.com 

Chennai Photo Biennale
Jadwal: Desember 2021
Lokasi: Chennai, India
Info: chennaiphotobiennale.com 

The post 21 Festival Foto di 2021 appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/21-festival-foto-di-2021/feed/ 0
7 Bandara yang Dilengkapi Bioskop https://destinasian.co.id/7-bandara-yang-dilengkapi-bioskop/ https://destinasian.co.id/7-bandara-yang-dilengkapi-bioskop/#respond Thu, 27 Aug 2020 08:58:09 +0000 https://destinasian.co.id/?p=58588 Dari Jakarta hingga Portland, sesi menonton film bisa dimulai sebelum terbang. 

The post 7 Bandara yang Dilengkapi Bioskop appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Gerbang bioskop berkonsep microcinema di Bandara Portland, Amerika Serikat. (Foto: Bill Purcell/Hollywood Theatre)

Andaikan hari ini (27/8) Anda terbang dari Bandara Incheon, Anda bisa menonton film baru Tenet garapan sutradara Christopher Nolan. Bermitra dengan CGV, bandara di Seoul ini menyediakan dua teater yang diklaim sebagai high-end miniflex pertama. Bioskop berkapasitas total 245 kursi ini berlokasi di Terminal 1.  

Incheon bukan satu-satunya gerbang udara yang dilengkapi bioskop. Penumpang bisa menemukannya di sejumlah bandara lain. Bagian dari tren di industri aviasi, kehadiran fasilitas ini bertujuan menghibur penonton, sekaligus menaikkan reputasi bandara sebagai titik transit favorit maskapai.

Bioskop yang memutar film-film blockbuster secara gratis di Bandara Changi, Singapura. (Foto: Cristan R)

Di Singapura, Bandara Changi memiliki dua studio yang memutar film-film blockbuster secara gratis saban harinya, 24 jam nonstop—solusi ampuh menawar jenuh saat penerbangan tertunda. Studio ini berlokasi di samping Sunflower Garden, Terminal 2, serta di dekat Ambassador Transit Lounge, Terminal 3.

Baca Juga: Menonton Pameran Seni di Bandara

Bioskop juga bisa ditemukan di Bandara Indira Gandhi. Kecuali petunjuk tentang lokasinya di Terminal 1-D, tak ada informasi seputar jadwal operasi dan daftar filmnya. Mengutip India Times, bioskop format 6D ini memutar film berdurasi 15 menit dengan tiket seharga 250 rupee (Rp50.000). 

Ruang see18 Film Screening Room di Bandara Minneapolis-Saint Paul (MSP), Amerika Serikat. (Foto: Airport Foundation).

Masih di kawasan Asia, Bandara Hong Kong sempat memiliki IMAX Theatre, tapi kemudian ditutup pada 2019. Sementara di Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta pada 2017 meluncurkan Digital Cinema Lounge berkapasitas 12 kursi di Terminal 3. Untuk menonton, tamu cukup menunjukkan tiket.

Berpindah ke Eropa, hanya segelintir bandara yang dilengkapi bioskop, salah satunya Bandara Helsinki. Bioskop bernama jenaka Cinema in HEL ini dipasang di Gate 33. Bentuknya mungil, lebih mirip bilik ketimbang bioskop, sementara kapasitasnya hanya dua orang. Uniknya, film hanya akan tayang otomatis setelah kedua kursi diduduki.

Interior studio berisi 17 kursi di Hollywood Theatre, Bandara Portland. (Foto: Bill Purcell/Hollywood Theatre)

Di Amerika Serikat, pabrik film dunia, bioskop bandara juga minim. Salah satunya bisa ditemukan di Bandara Minneapolis-Saint Paul (MSP). Bagian dari program seni bandara, bioskop bernama see18 Film Screening Room ini memutar hanya film-film indie hasil kurasi MSP Film Society.

Baca Juga: Berapa Jumlah Penumpang Pesawat Selama Pandemi?

Opsi lain di AS ialah Bandara Portland yang menawarkan bioskop berisi 17 kursi. Fasilitas hiburan berkonsep microcinema ini beroperasi gratis sejak tengah hari hingga tengah malam. Pengelolanya, lembaga nirlaba Hollywood Theatre, menayangkan hanya film-film pendek dengan tema terkait negara bagian Oregon. —Cristian Rahadiansyah  

The post 7 Bandara yang Dilengkapi Bioskop appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/7-bandara-yang-dilengkapi-bioskop/feed/ 0
20 Kota dengan Jalur Sepeda Terpanjang https://destinasian.co.id/20-kota-dengan-jalur-sepeda-terpanjang/ https://destinasian.co.id/20-kota-dengan-jalur-sepeda-terpanjang/#respond Mon, 10 Aug 2020 13:00:55 +0000 https://destinasian.co.id/?p=57982 Asia punya dua wakil. Amsterdam, ‘ibu kota sepeda dunia,’ peringkat delapan. 

The post 20 Kota dengan Jalur Sepeda Terpanjang appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Sepeda terparkir di bantaran kanal di Amsterdam, kota di mana populasi sepeda mengalahkan manusia. (Foto: Donang Wahyu)

Mengarungi Amsterdam, kita akan mendapati betapa sepeda menguasai jalan-jalan kota. Tiap harinya, ribuan sepeda melesat ramai ibarat wabah belalang. Mereka bermanuver gesit di antara mobil dan turis, juga berjejer dan bertumpuk di lahan-lahan parkir.

Statistik kota menjelaskan pemandangan itu. Di Amsterdam ada lebih banyak sepeda ketimbang manusia (822.000 manusia berbanding 881.000 unit sepeda). Dari mahasiswa hingga polisi, Amsterdammers mengayuh rata-rata dua kilometer per harinya. Bahkan Raja Willem-Alexander terkenal hobi bersepeda. 

Ada beragam alasan kenapa sepeda populer di Amsterdam. Jika kita merujuk sejarah, penyebab awalnya lebih bersifat pragmatis: parkir mahal, bensin mahal, kecelakaan berkendara kian tinggi, dan kemacetan makin kronis.

Seorang wanita mengayuh sepeda sewaan di New York City, kota dengan jalur sepeda terpanjang di dunia. (Foto: Tom Dillon/Unsplash)

Alkisah, pada 1950-an, sepeda mulai tersisih dari jalan-jalan Amsterdam. Seperti banyak kota yang sedang menikmati pertumbuhan ekonomi, warganya gemar mengendarai mobil atau sepeda motor.

Kondisinya mulai bergeser dua dekade berselang, ketika jalanan kian sesak, juga kian berbahaya. Pada 1971, kecelakaan berkendara merenggut 3.300 nyawa, sekitar 400 di antaranya anak-anak. Dari sinilah sepeda menemukan momentum untuk kembali dilirik. Terlebih, pada 1973, harga bensin meroket akibat perang di Timur Tengah.

Baca Juga: Bersepeda Menyusuri Tembok Besar Tiongkok

Awalnya dipilih lantaran ‘terpaksa,’ sepeda kemudian jadi moda utama. Usai merasakan manfaat sepeda, pemkot berinvestasi pada infrastruktur, demi menjadikan sepeda tradisi komunal yang berkelanjutan. Hingga 2019, Amsterdam memiliki 767 kilometer bicycle network, menjadikannya kota dengan jalur sepeda terpanjang di Belanda. 

Apa yang berlangsung di Amsterdam itu dipelajari banyak kota lain. Satu hikmah penting yang dipetik: jalur sepeda amat vital untuk menggairahkan minat gowes. Jalur khusus ini memudahkan pergerakan, juga menyediakan rasa aman, terutama di kota dengan kondisi jalan mengkhawatirkan. 

Di New York City misalnya, setelah jalur sepeda dipasang di Columbus Avenue, aktivitas bersepeda meningkat 56% di hari kerja, sementara tingkat kecelakaan susut 34%. Jakarta memperlihatkan tren serupa. Usai jalur sepeda dipasang di 17 ruas jalan, penggunaan sepeda melonjak 500%, sementara tingkat kecelakaan drop 13%, menurut Dinas Perhubungan Jakarta.

Baca Juga: Amsterdam Hapus Kedai Ganja & Rumah Bordil

Terbukit bermanfaat, jalur sepeda pun terus dibangun di banyak kota. Motif paling jamaknya ialah mengurai kemacetan. Ambil contoh Barcelona. Kota paling macet di Spanyol ini menciptakan 211 kilometer jalur sepeda, plus menyebar 6.000 unit sepeda publik dengan sistem bike-sharing. Di tahap berikutnya, kota ini menargetkan menambah jalur sepedanya agar 95% warga bisa menemukan lintasan maksimum 300 meter dari rumah.

Motif lain membangun infrastruktur sepeda ialah keuntungan ekonomi: warga lebih sehat, emisi lebih rendah, dan biaya kemacetan lebih kecil. Kopenhagen, di mana populasi sepeda mengalahkan mobil, mendapatkan nilai ekonomi 4,80 krone (Rp11.000) dari tiap orang yang mengayuh pedal setidaknya satu kilometer per hari.

Kiri-Kanan: Sepeda elektrik Jump dari Uber. (Foto: Spencer Davis/Unsplash); Pengendara sepeda di Place des Pyramides, Paris. (Foto: Khamkéo Vilaysing/Unsplash)

Berdasarkan data dari 100 pemkot, plus survei dan laporan media lokal, jalur sepeda terpanjang terdapat di kota-kota negara maju. New York City bertengger di puncak klasemen, disusul oleh Wina, Helsinki, dan Munich. Kopenhagen, yang kerap dijuluki “kota sepeda,” bertengger di peringkat 21.

Untuk saat ini, Asia, yang dihuni banyak kota paling macet, masih tertinggal dalam hal infrastruktur sepeda. Dua kota yang masuk 20 besar hanyalah Seoul dan Taipei. Meski begitu, gairah bersepeda sedang tumbuh di benua ini. Tel Aviv, Hanoi, dan Jakarta adalah contoh tiga kota Asia yang tengah menambah jalur sepedanya. 

Baca Juga: 10 Destinasi Paling Ramah (& Tidak Ramah) Lingkungan

Mencerna statistik, satu kesimpulan yang bisa ditarik ialah panjang jalur sepeda tidak melulu berkorelasi dengan ukuran kota. Dengan luas 414 kilometer persegi, Wina punya jalur sepeda lebih panjang ketimbang Los Angeles (1.302 kilometer persegi). Sementara Helsinki, yang luasnya seperempat Berlin, memiliki jalur sepeda hampir dua kali lebih panjang dari Ibu Kota Jerman itu. 

Seorang warga Helsinki membawa sepedanya menaiki Metro. (Foto: Tern Bicycles/Marketing Helsinki)

Data jalur sepeda itu tentu masih berubah. Mumpung jalan lengang selama PSBB, banyak kota memperpanjang jalur sepedanya, termasuk Berlin, Roma, dan Lisbon. Banyak pemkot memang ingin menjadikan pandemi momentum untuk lebih ramah lingkungan.  

Kota lain yang juga agresif menambah jalur sepedanya ialah Paris. Menyongsong Olimpiade 2024, kota ini mengajak Parisian beralih dari mobil demi mengurangi kepadatan lalu lintas. Untuk itu, pemerintah Prancis berinvestasi €350 juta (sekitar Rp6 triliun) untuk membangun infrastruktur sepeda. Cristian Rahadiansyah

The post 20 Kota dengan Jalur Sepeda Terpanjang appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/20-kota-dengan-jalur-sepeda-terpanjang/feed/ 0
Jadwal Buka 25 Objek Wisata https://destinasian.co.id/jadwal-buka-25-objek-wisata/ https://destinasian.co.id/jadwal-buka-25-objek-wisata/#respond Thu, 04 Jun 2020 05:04:19 +0000 https://destinasian.co.id/?p=55987 Dari Eropa hingga Indonesia, pintu-pintu pelesir dibuka bertahap. Beragam batasan diterapkan.

The post Jadwal Buka 25 Objek Wisata appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Tetap dengan aturan masker dan physical distancing, sejumlah objek wisata kembali dibuka. Semuanya beroperasi dengan beragam batasan. Kuota tiket dikurangi, tamu rombongan dilarang, dan pentas yang melibatkan kerumunan ditunda. Selama virus masih berkeliaran, kenyamanan memang akan sedikit dikorbankan. Ini 25 tempat populer yang sudah dan akan menerima tamu:

Forbidden City telah dibuka kembali, tapi dengan kuota 5.000 pengunjung per hari. (Foto: drz/Unsplash)

1. Forbidden City, Beijing
Jadwal Buka: 1 Mei
Sejak 1 Mei, Forbidden City telah dibuka bagi pengunjung. Tiket harus dipesan daring, dengan kuota maksimum 5.000 lembar per hari, berkurang dari 80.000 tiket di masa sebelum pandemi. Forbidden City merupakan bekas kediaman kaisar Tiongkok. Salah satu daya tariknya ialah aneka pusaka kerajaan yang disimpan di Palace Museum.

2. Ljubljana Castle
Jadwal Buka: 4 Mei
Pada 14 Mei, Slovenia menjadi negara Eropa pertama yang mengumumkan berakhirnya epidemi. Di Ibu Kotanya, Ljubljana, bangunan ikonis Ljubljana Castle lebih dulu dibuka pada 4 Mei. Semua acara di interiornya sudah dibatalkan, tapi pengunjung bisa melihat-lihat koleksi kastel. Magnet wisata lain di Slovenia yang sudah membuka pintunya ialah The National Museum of Slovenia sejak 5 Mei dan Bled Castle sejak 14 Mei. 

Kiri-Kanan: Shanghai Disneyland adalah taman rekreasi pertama Walt Disney yang dibuka kembali. (Foto: Rony Zakaria); Museum Island di Berlin kembali menerima tamu sejak 4 Mei. (Foto: Reiseuhu/Unsplash)

3. Museum Island, Berlin
Jadwal Buka: 4 Mei
Kompleks berisi lima museum ini mulai menerima tamu sejak 4 Mei, sementara museum individual bagian Staatliche Museen dibuka mulai 12 Mei. Pengelola menyediakan tiket terusan untuk mengunjungi semua museum di Museum Island. Bersama kota-kota lain di Jerman, Berlin sudah memasuki era new normal sejak awal Mei.

4. Shanghai Disneyland
Jadwal Buka: 11 Mei
Pada 11 Mei, Shanghai Disneyland menjadi taman rekreasi pertama Walt Disney yang dibuka kembali di tengah pandemi. Ada banyak batasan bagi pengunjung: wajib memakai masker, suhu tubuh dicek, dan dilarang swafoto bersama karakter Mickey Mouse. Selain itu, pentas teater dan parade malam belum bergulir.  

Istana Schönbrunn menerapkan jarak antar-tamu minimum satu meter. (Foto: Arthur V./Unsplash)

5. Schönbrunn Palace, Wina
Jadwal Buka: 15 Mei
Istana Rococo berisi 1.441 kamar ini telah dibuka kembali sejak 15 Mei. Pengunjung diwajibkan memakai masker dan saling menjaga jarak minimum satu meter. Austria adalah salah satu negara Eropa pertama yang memasuki era new normal. Perbatasan negara ini dijadwalkan dibuka kembali pada 15 Juni.

6. Hang Son Doong, Quang Binh
Jadwal Buka: 15 Mei
Hang Son Doong, gua terbesar sejagat, telah membuka kembali liangnya bagi para caver dan speleolog. Penjelajahan di gua ikonis Vietnam ini dilayani secara eksklusif oleh operator Oxalis. Untuk bulan-bulan yang tersisa di 2020, tersedia 240 jatah tur dengan tarif $2.500 per orang, sedikit berkurang dari harga sebelumnya yang mencapai $3.000.  

Kiri-Kanan: Ikon Lisbon, Belém Tower, dibuka kembali sejak 18 Mei. (Foto: Ulet Ifansasti); Usai dua bulan puasa tamu, Acropolis sudah bisa dizarahi sejak 19 Mei. (Foto: Iuliia Isakova/Unsplash)

7. Belém Tower, Lisbon
Jadwal Buka: 18 Mei
Menara Belém, struktur berusia lebih dari 500 tahun, melambangkan kejayaan maritim Portugal di masa lalu. Dari sinilah dulu para petualang bahari dilepas untuk melakoni ekspedisi akbar mengarungi dunia, termasuk ke Nusantara. Bangunan anggota Situs Warisan Dunia ini telah kembali menerima pengunjung sejak 18 Mei.

8. Acropolis, Athena 
Jadwal Buka: 19 Mei
Setelah dua bulan puasa tamu akibat pandemi, dewa-dewi Yunani yang bersemayam di Acropolis sudah bisa disatroni sejak 19 Mei. Beberapa situs dan museum lainnya di Yunani akan dibuka bertahap mulai 15 Juni, sementara pulau-pulau liburan seperti Santorini ditargetkan menyambut turis mulai 1 Juli. Lewat skema travel corridor, Yunani berencana membuka perbatasannya dengan Siprus dan Israel

Dek observasi Tokyo Tower bisa dikunjungi kembali sejak 28 Mei. (Foto: Louie Martinez/Unsplash)

9. Tokyo Tower
Jadwal Buka: 28 Mei
Usai dua bulan hiatus, Menara Eiffel versi Jepang ini membuka kembali dek observasinya bagi pengunjung. Aturan physical distancing tetap diberlakukan. Lift dibatasi untuk maksimum empat orang. Sementara dek observasi dipasangi tanda alokasi berdiri. Selang empat hari setelah Tokyo Tower dibuka, Tokyo Skytree juga mulai menerima turis.

10. Duomo di Milano, Milan
Jadwal Buka: 29 Mei
Italia, episentrum virus di Eropa, mengambil langkah berani untuk melonggarkan PSBB. Seiring itu, tempat-tempat wisata pun dibuka kembali, salah satunya Duomo di Milano. Awalnya hanya melayani jemaah secara terbatas, katedral sepuh ini membuka pintunya untuk turis sejak 29 Mei. Merayakan momen itu, pengelola memberikan diskon tiket 50 persen. Tamu rombongan dan tur dengan pemandu untuk sementara masih dilarang.

Sejak 30 Mei, Menara Pisa membatasi maksimum 15 pengunjung per slot. (Foto: Marco Ceschi/Unsplash)

11. Leaning Tower of Pisa
Jadwal Buka: 30 Mei
Setelah tiga bulan ditutup, Menara Pisa dibuka kembali. Turis sudah diizinkan mendaki 280 anak tangga di interiornya, tapi jumlah pengunjung dibatasi maksimum 15 orang per slot. Sebelum pandemi, Menara Pisa dan kawasan sekitarnya menjala rata-rata lima juta turis per tahunnya.

12. Nymphenburg Palace, Munich
Jadwal Buka: 30 Mei
Istana Barok kebanggaan Bavaria ini dibuka kembali pada 30 Mei, bersamaan dengan bangunan tetangga Marstallmuseum yang menyimpan beragam kereta kuda ningrat. Untuk sementara, area kapel belum bisa dimasuki, panduan audio personal tidak tersedia, dan ruang loker masih verboten. 

Kiri-Kanan: Dari total 54 museum di Vatikan, 51 di antaranya sudah dibuka kembali sejak 1 Juni. (Foto: Cristina Gottardi/Unsplash); Museum rubanah Amos Rex dibuka kembali dengan menampilkan pameran Generation 2020. (Foto: Tuomas Uusheimo/Amos Rex)

13. Vatican Museums
Jadwal Buka: 1 Juni
Vatikan, negara terkecil di dunia, mengoleksi 54 museum. Mulai 1 Juni, turis sudah bisa menyaksikan koleksi mereka, termasuk mengagumi lukisan agung Michelangelo di plafon Sistine Chapel, asalkan memesan tiket secara daring. Tiga tempat yang belum dibuka di Vatikan ialah Gregoriano Profano Museum, Pius-Christian Museum, serta Excavations of St. John Lateran.

14. Amos Rex, Helsinki
Jadwal Buka: 1 Juni
Rampung memodifikasi penataan pameran demi menunjang physical distancing, Amos Rex membuka pintunya kembali pada 1 Juni. Hingga 23 August 2020, museum seni rupa ini menampilkan pameran bertajuk Generation 2020 yang berisi karya-karya dari 80 artis muda. Amos Rex, museum rubanah yang diresmikan pada 2018, didesain oleh firma JKMM Architects.

Lukisan The Night Watch masih direstorasi, tapi beragam karya lainnya sudah bisa dilihat sejak 1 Juni di Rijksmuseum. (Foto: Donang Wahyu)

15. Rijksmuseum, Amsterdam
Jadwal Buka: 1 Juni
Lukisan bersejarah The Night Watch masih direstorasi, tapi beragam karya lainnya sudah bisa dilihat sejak 1 Juni, termasuk koleksi baru yang dipajang demi merayakan pembukaan kembali museum. Tamu rombongan belum bisa diterima, sementara tamu individual mesti memesan jadwal kunjungan secara daring. Museum tetangga, Van Gogh Museum, juga sudah dibuka sejak 1 Juni.

16. Grand Bazaar, Istanbul
Jadwal Buka: 1 Juni
Turki mulai mengendurkan PSBB. Setelah dua bulan ditutup, kafe dan restoran kembali menerima tamu, sementara 4.000-an toko di Grand Bazaar diizinkan mulai berdagang. Pasar warisan abad ke-15 ini dibuka kembali pada 1 Juni lewat seremoni yang dihadiri oleh para pejabat dan politisi.     

Sejak 1 Juni, museum berbentuk bahtera Guggenheim Bilbao dibuka kembali. (Foto: Jorge Fernández Salas/Unsplash)

17. Guggenheim Bilbao Museum
Jadwal Buka: 1 Juni
Sejak 1 Juni, museum berbentuk bahtera evokatif ini telah membuka kembali pintunya. Aturannya antara lain: wajib memakai masker, jarak anta-orang minimum dua meter, dan panduan audio tidak tersedia. Bangunan Guggenheim Museum Bilbao dirancang oleh arsitek selebriti Frank Gehry.

18. National Museum of Australia, Canberra
Jadwal Buka: 2 Juni
National Museum of Australia mengoleksi lebih dari 210.000 benda yang mengisahkan warisan budaya dan sejarah Negeri Kanguru. Pada 2 Juni, seiring mengendurnya PSBB, tempat ini dibuka kembali. Alur tamu diatur memakai sistem slot, sementara jarak antar-orang minimum 1,5 meter. Tiket dijual daring, walau turis juga bisa membelinya di loket, asalkan kuota harian belum tercapai.   

Chillon Castle di tepi Lake Geneva menyambut pengunjung mulai 8 Juni. (Foto: Andrea Caramello/Unsplash)

19. Chillon Castle, Vaud
Jadwal Buka: 8 Juni
Kastel di tepi Lake Geneva ini pernah disinggung dalam beragam karya pujangga agung masa lalu, contohnya Jean-Jacques Rousseau, Alexandre Dumas, Lord Byron, hingga Mary Shelley sang pencipta karakter Frankenstein. Mulai 8 Juni, turis sudah boleh menggali inspirasi puisi di sini. Chillon Castle berjarak sekitar tiga kilometer dari Montreux, kota yang mengilhami lagu Smoke on the Water.

20. Universal Studios Japan, Osaka
Jadwal Buka: 8 Juni
Seiring keputusan pemerintah Jepang melonggarkan PSBB, Universal Studios Japan menggelar soft opening pada 8 Juni, setelah ditutup sejak 29 Februari. Rencananya, taman rekreasi gigantik ini akan beroperasi penuh mulai 19 Juni. Demi menjaga keamanan, petugas akan mengaplikasikan Osaka Coronavirus Tracking System.

Kiri-Kanan: Taman Nasional Komodo kemungkinan dibuka kembali pada 15 Juni. (Foto: Putu Sayoga); Nyaris bangkrut, Ocean Park Hong Kong siap menyambung hidup di Juni. (Foto: Yi Liu/Unsplash)

21. Taman Nasional Komodo
Jadwal Buka: 15 Juni (tentatif)
Walau masih tentatif, Taman Nasional Komodo berencana kembali menyambut penjelajah dan penyelam mulai 15 Juni. Pemprov NTT kini sedang merumuskan pedoman baru untuk turis dan pelaku industri pariwisata setempat. Protokol ini akan mencakup aturan masker, batasan tamu di perahu, juga aturan physical distancing, kecuali untuk para komodo.

22. Ocean Park, Hong Kong
Jadwal Buka: Juni (tanggal belum dilansir)
Setelah nyaris bangkrut pada awal tahun, taman rekreasi andalan Hong Kong ini dihantam pandemi. Tapi bulan ini, setelah ditutup tiga bulan, Ocean Park siap kembali menyambung hidupnya. Merujuk siaran persnya, pengelola sedang mempersiapkan protokol kebersihan baru untuk menjamin keamanan tamu, staf, juga satwa. 

Kiri-Kanan: Senyum Mona Lisa di Louvre bisa difoto kembali mulai 6 Juli. (Foto: Zach Dyson/Unsplash); Untuk sementara, tiket Machu Picchu digratiskan bagi ASN, anak kecil, dan pensiunan. (Foto: Amanda Kerr/Pexels)

23. Machu Picchu, Cusco
Jadwal Buka: 1 Juli
Tahun lalu, lebih dari 1,5 juta orang menziarahi petilasan warisan abad ke-15 ini. Demi memulihkan sektor pariwisata setempat, pemerintah mengizinkan turis lokal kembali mengunjungi Machu Picchu, juga 54 situs arkeologi lain di Peru. Dari Juli hingga Desember, tiket akan digratiskan khusus ASN, anak kecil, dan pensiunan. 

24. Louvre Museum, Paris
Jadwal Buka: 6 Juli
Area Carrousel Garden dan Tuileries Garden di sekitar museum sudah dibuka, tapi area pamer masih ditutup hingga 5 Juli. Bagi pencinta seni yang ingin melihat senyum misterius Mona Lisa karya Leonardo da Vinci, Louvre Museum akan membuka reservasi tiket pada 15 Juni.

Usai simulasi protokol baru di Juni, Borobudur siap menyambut turis di era new normal. (Foto: Muhammad Fadli)

25. Borobudur, Magelang
Jadwal Buka: Juli (tentatif)
Menurut keterangan dari call center PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, simulasi protokol baru new normal akan digelar di Juni, sebelum kemudian ketiga candi bersejarah di bawah naungannya dibuka untuk turis.

The post Jadwal Buka 25 Objek Wisata appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/jadwal-buka-25-objek-wisata/feed/ 0
8 Perpustakaan yang Membuat Anda Betah Membaca https://destinasian.co.id/8-perpustakaan-yang-membuat-anda-betah-membaca/ https://destinasian.co.id/8-perpustakaan-yang-membuat-anda-betah-membaca/#respond Thu, 23 Apr 2020 00:00:35 +0000 https://destinasian.co.id/?p=54922 Semuanya didesain arsitek ternama. Salah satunya didedikasikan bagi anak tunarungu.

The post 8 Perpustakaan yang Membuat Anda Betah Membaca appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Awalnya menyimpan arsip dan manuskrip kerajaan, perpustakaan merekah jadi pranata publik, ruang kreatif, kadang objek wisata. Di penjuru dunia, kian banyak bibliotek didesain oleh firma arsitektur ternama, serta dilengkapi fasilitas rekreasi seperti kafe, studio musik, hingga aula konser. 

Seiring perkembangan teknologi digital, banyak pihak meragukan prospek perpustakaan, walau di saat yang sama polarisasi masyarakat mendorong orang menyuarakan pentingnya menjaga infrastruktur sosial ini. Menurut Eric Klinenberg, penulis buku Palaces for the People, perpustakaan memiliki sifat inklusif dan memicu dialog, karena itulah vital untuk melawan populisme. Memperingati Hari Buku pada 23 April, kami mengulas delapan perpustakaan yang menjalankan tugas tersebut.

Kiri-Kanan: Salah satu sudut eksterior New Central Library rancangan firma Dialog dan Snøhetta. (Foto: Michael Grimm/Calgary Public Library); tangga utama di interior perpustakaan. (Foto: Chris Amat/Travel Alberta)

New Central Library, Kanada  
Di Calgary, perpustakaan bukan cuma berperan sebagai lembaga penyedia buku, tapi juga ruang publik yang sejati. Dari 1,3 juta populasinya, separuhnya memiliki kartu perpustakaan dan aktif memakainya. Tak heran jika kota kecil di Kanada ini sudi menginvestasikan Rp3,3 triliun untuk mendirikan New Central Library (NCL). Bibliotek ini terdiri dari empat lantai. Lantai dasarnya sedikit diangkat untuk menaungi terowongan kereta. Sosoknya yang mentereng merupakan buah karya dari biro arsitektur Dialog dan Snøhetta. Yang terakhir ini pernah terlibat dalam proyek Oslo Opera House dan sayap baru San Francisco Museum of Modern Art. calgarylibrary.ca

Interior bergaya rumah lokal di Library of Muyinga, perpustakaan khusus anak tunarungu. (Foto: BC Architects & Studies)

Library of Muyinga, Burundi
Di Burundi, seperti juga di banyak negara, anak-anak tunarungu sulit memiliki tempat di masyarakat, bahkan kerap hidup terisolasi. Library of Muyinga diresmikan pada 2014 demi mengatasi problem tersebut. Sesuai namanya, perpustakaan ini berlokasi di Provinsi Muyinga di utara Burundi. Bagian dari sekolah inklusif khusus anak tunarungu, kompleks ini menyediakan ruang belajar dan berinteraksi. Yang juga menarik ialah arsitekturnya. Di bawah komando BC Architects, Library of Muyinga dibuat dari bahan tanah liat lokal, dirakit memakai teknik lokal, dengan desain yang terinspirasi rumah setempat. architects.bc-as.org

Auditorium berbentuk iris mata, alasan Binhai New Area Library dijuluki “The Eye.” (Foto: Ossip van Duivenbode/MVRDV)

Binhai New Area Library, Tiongkok
Firma arsitektur MVRDV punya spesialisasi dalam menciptakan gedung fotogenik. Kreasinya antara lain Market Hall di Belanda, Museum Ragnarock di Denmark, serta Binhai New Area Library di Tiongkok. Pada minggu pertama pembukaannya pada Oktober 2017, perpustakaan futuristik ini disatroni sekitar 10.000 orang, hingga menciptakan antrean panjang di muka pintunya—pemandangan langka di negeri yang mempraktikkan sensor buku ketat. Bangunan lima lantai ini menampung 1,2 juta buku pada rak yang menjulang dari lantai hingga plafon. Di jantungnya teronggok sebuah auditorium berbentuk iris mata—alasan kenapa tempat ini dijuluki “The Eye.” bhwhzx.cn

Pada malam hari, Stadtbibliothek Stuttgart terlihat seperti kubus magis—kreasi apik Yi Architects. (Foto: Stuttgart Tourist)

Stadtbibliothek Stuttgart, Jerman
Pada siang hari, bentuknya mirip kubus dingin warisan Perang Dingin. Tapi pada malam hari, perpustakaan kota Stuttgart ini menampilkan paras terbaiknya: bongkahan biru yang menerangi kota. Memasuki interiornya, pengunjung akan menemukan pengalaman yang juga berbeda: desain yang menyerupai Hogwarts versi futuristik. Stadtbibliothek Stuttgart, kompleks yang diresmikan pada 2011, dirancang oleh Yi Architects. www1.stuttgart.de

Kiri-Kanan: Eksterior Central Library Oodi mengadopsi arsitektur jembatan kayu; Area baca yang dinaungi plafon iglo. (Foto: Tuomas Uusheimo/Helsinki Marketing)

Central Library Oodi, Finlandia 
Kata “library” mungkin kurang pas disematkan pada bangunan ini. Oodi, kompleks artistik bernilai Rp1,4 triliun, sebenarnya lebih tepat disebut “creative center.” Lantai dasarnya berisi bioskop, restoran, dan ruang diskusi, sementara lantai duanya menampung studio musik, dapur, hingga mesin jahit dan printer tiga dimensi. Berpindah ke lantai tiga, barulah pengunjung menemukan ribuan buku yang disebar di bawah plafon berbentuk iglo. Datang di jam pulang kantor atau akhir pekan, kompleks rancangan biro ALA Architects ini riuh oleh manusia dari beragam usia, sebagian datang semata untuk kongko di deknya sembari menatap lanskap kota Helsinki. oodihelsinki.fi

Qatar National Library, perpustakaan rancangan Rem Koolhaas yang diresmikan pada 2018. (Foto: Qatar National Library/Qatar National Tourism Council)

Qatar National Library
Qatar, negara liberal di Timur Tengah, terus memperkuat reputasinya sebagai gerbang pengetahuan bagi kawasan ini—dan Sang Emir melakukannya dengan pendekatan yang mahal. Selain Museum of Islamic Art rancangan I.M. Pei dan National Museum of Qatar oleh Jean Nouvel, Qatar memiliki Qatar National Library (QNL) yang didesain oleh Rem Koolhaas, otak di balik Fondazione Prada. Perpustakaan ini mengoleksi lebih dari satu juta buku dan sekitar 500.000 e-book, baik dalam format fiksi maupun non-fiksi, ditambah beragam majalah, koran, dan jurnal. qnl.qa

Interior perpaduan gaya bungker dan ryokan di Towada City Library, kompleks rancangan Tadao Ando. (Foto: Fransisca Angela)

Towada City Library, Jepang
Towada, sebagaimana banyak kota lain di Jepang, mengalami problem penurunan populasi. Untuk mengatasinya, pihak pemkot menempuh cara yang unik: menyewa arsitek kondang untuk mendesain fasilitas publik yang membuat warga nyaman dan kerasan. Ada ruang seni rancangan Ryue Nishizawa, balai warga kreasi Kengo Kuma, hingga perpustakaan garapan Tadao Ando. Towada City Library dilansir pada 2015. Desainnya mirip hasil kawin silang antara bungker dan ryokan. Tubuhnya berbahan beton, sementara ornamennya didominasi kayu. Tempat ini terbuka untuk turis, tapi mungkin tidak untuk membaca. Semua koleksi bukunya berbahasa Jepang. towada-lib.jp

Nama Black Diamond terinspirasi oleh geometris dan granit hitam pada tubuhnya. (Foto: Cees van Roeden/Copenhagen Media Center)

Black Diamond, Denmark
Nama proyek orisinalnya: “Extension to the Royal Library.” Mungkin karena kurang keren, Menteri Kebudayaan Denmark Jytte Hilden menamainya Black Diamond, terinspirasi dari bentuk bangunan dan granit hitam pada tubuhnya. Struktur yang diresmikan pada 1999 ini didesain oleh Schmidt Hammer Lassen. Fasilitasnya meliputi auditorium, galeri, kafe, ruang konferensi, serta aula konser. Selain itu, Black Diamond menampung museum fotografi dan museum khusus seni kartun. Salah satu program andalan perpustakaan ini ialah kuliah umum oleh pembicara terkenal, contohnya Kofi Annan, Salman Rushdie, dan Ben Okri. www5.kb.dk

The post 8 Perpustakaan yang Membuat Anda Betah Membaca appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/8-perpustakaan-yang-membuat-anda-betah-membaca/feed/ 0
48 Jam di Helsinki https://destinasian.co.id/48-jam-di-helsinki/ https://destinasian.co.id/48-jam-di-helsinki/#respond Fri, 15 Nov 2019 10:53:27 +0000 https://destinasian.co.id/?p=50362 Sentra desain dan pabrik startup, Helsinki adalah kota dinamis yang giat menelurkan inovasi.

The post 48 Jam di Helsinki appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Benteng atraktif di Suomenlinna yang jadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. (Foto: Jussi Hellsten-Helsinki Marketing)

Oleh Cristian Rahadiansyah

SABTU
08:00 Suomenlinna
Dibangun pasukan Swedia pada abad ke-18, diambil alih Rusia pada abad ke-19, lalu berpindah tangan ke Finlandia pada awal abad ke-20, Suomenlinna (suomenlinna.fi) adalah benteng atraktif dengan karakter desain lintas bangsa dan masa, karena itulah UNESCO melantiknya sebagai Situs Warisan Dunia. Tapi baluarti tepi laut ini tak hanya hidup di masa lalu. Berkat kehadiran restoran, kafe, juga pabrik bir, Suomenlinna senantiasa terasa hidup. Kombinasi wisata sejarah dan kuliner inilah yang membuatnya senantiasa tercantum dalam daftar lima magnet turis terlaris di Helsinki.

Amos Rex, museum seni rupa yang didesain oleh firma JKMM Architects dan diresmikan pada Agustus 2018. (Foto: Mika Huisman)

11:00 Amos Rex
Setelah rencana waralaba Guggenheim Museum ditolak dewan kota, Helsinki mengalihkan energinya untuk mendirikan Amos Rex (amosrex.fi)—keputusan yang tidak mengecewakan. Tanpa pamor merek asing, museum seni ini berhasil memikat lewat desainnya yang menyerupai pangkalan rubanah alien. Ruang pamernya bersemayam di bawah tanah, sementara lapisan atasnya ditaburi kaca bundar yang menyembul bagaikan lampu tembak. Dalam hal suguhan, museum ini juga sukses menjala ribuan penggemar. Dalam pameran debutnya di 2018 misalnya, Amos Rex mendatangkan karya-karya kolektif blockbuster TeamLab asal Jepang.

Area publik di Oodi Central Library (Foto: Tuomas Uusheimo/Oodi)

15:00 Oodi Central Library
Kata “library” mungkin kurang pas. Oodi (oodihelsinki.fi), kompleks fotogenik bernilai €98m, sebenarnya lebih tepat disebut “creative center.” Lantai dasarnya berisi bioskop, restoran, dan ruang diskusi, sementara lantai duanya menampung studio musik, dapur, hingga mesin jahit dan printer tiga dimensi. Berpindah ke lantai tiga, barulah pengunjung menemukan ribuan buku yang disebar di bawah plafon berbentuk iglo. Datang di jam pulang kantor atau akhir pekan, kompleks rancangan firma ALA Architects ini riuh oleh manusia dari beragam usia, sebagian datang semata untuk kongko di deknya.

Salah satu menu di Sofia Gastro. (Foto: Riikka Jalava)

18:30 Sofia Gastro
Di antara nama-nama besar sekaliber Ora dan Olo, pendatang baru Sofia Gastro (sofiafuturefarm.fi) mencuri perhatian lewat menu-menu lokal bergaya kontemporer, pengalaman makan yang sarat efek visual, serta nuansa sejarah di dalam maupun di luar bangunan. Restoran yang beroperasi sejak Desember 2018 ini menempati gedung sepuh Kiseleff House warisan abad ke-18 dan berada persis di seberang situs ikonis Senate Square. Untuk sementara, Sofia Gastro melayani hanya makan malam berisi paket tiga dan enam hidangan.  

Loyly Helsinki, sauna umum, restoran, dan bar yang dirancang oleh Avanto Architects Ltd. (Foto: Eetu Ahanen-Helsinki Marketing)

20:30 Loyly Helsinki
Sauna adalah hobi nasional di Finlandia, sebuah negeri berpopulasi lima juta jiwa yang mengoleksi tiga juta tempat sauna! Itu pula sebabnya persaingan tempat sauna cukup ketat, termasuk dalam hal desain, contohnya dalam kasus Loyly Helsinki (loylyhelsinki.fi). Alih-alih menggunakan kayu hanya di dalam ruang sauna, kompleks rancangan Avanto Architects ini menampilkan kayu sebagai bagian utama struktur. Usai menguras peluh, tamu bisa bersantai di kafe atau restoran seraya menyerap panorama laut.

Ramossa Lodge, pondok kayu yang berada di tepi danau elok dan dikepung hutan rimbun.

MINGGU
09:00 Ramossa Lodge
Sedikit di luar kota, Ramossa Lodge (ramossa.fi) menawarkan pengalaman menyelami alam lewat kegiatan snowshoeing, ice swimming, serta ice fishing. Pondok kayu yang dikelola oleh pasangan Outi dan Jussi Pekkinen ini terselip di tepi danau elok dan dikepung hutan rimbun seluas 225 hektare. Ramossa Lodge menawarkan paket team building dan tur privat delapan jam untuk grup berisi maksimum delapan hingga 10 orang.

Temppeliaukio Church juga sering disebut sebagai Gereja Batu. (Foto: Jussi Hellsten-Helsinki Marketing)

13:00 Temppeliaukio Church
Kombinasi rumah ibadah, gedung konser, dan istana batu, Temppeliaukio Church (temppeliaukionkirkko.fi) adalah salah satu mahakarya rekayasa sipil paling termasyhur di Finlandia. Gereja bertitimangsa 1969 ini dibangun di bebatuan, dipayungi kubah tembaga, diterangi cahaya natural, serta dibekali kualitas akustik yang prima, karena itulah rutin dijadikan ruang konser. Hampir satu juta orang menziarahinya saban tahun demi menyaksikan keunikan tersebut.

Kaisa House, bangunan artistik yang dihuni Helsinki University Main Library. (Foto: Tuomas Uusheimo/Helsinki Marketing)

14:30 Kaisa House
Pesaing Oodi, Kaisa House (helsinki.fi) menampung perpustakaan milik Helsinki University. Tak perlu hobi membaca untuk menikmatinya. Struktur rancangan Anttinen Oiva Architects ini memancarkan permainan desain yang memukau lewat permainan ruang dan lekukan yang eksesif, membuatnya mirip properti film fiksi ilmiah. Berada di kota yang bangga akan desainnya, semua itu tidaklah berlebihan, apalagi mengingat Kaisa House dibangun untuk menyambut status Helsinki sebagai World Design Capital 2012.

Salah satu studio yang ada di Design District.

18:00 Design District
Cangkir Iittala, kursi Alvar Aalto, dan busana Marimekko adalah trio oleh-oleh terpopuler dari Helsinki. Mengunjungi Design District (designdistrict.fi), Anda bisa menemukan opsi yang lebih variatif, termasuk kejutan dari para desainer indie. Distrik yang berlokasi di jantung kota ini mencakup 25 jalan dan sekitar 200 anggota, mulai dari butik, studio, hingga galeri. Di sela sesi belanja, Anda bisa rehat di kafe atau restoran untuk mencicipi kreasi lokal lain yang juga menggiurkan: sup rusa kutub dan gin tonic Napue.

The post 48 Jam di Helsinki appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/48-jam-di-helsinki/feed/ 0
Kenapa Helsinki Dijuluki Ibu Kota Pariwisata Pintar? https://destinasian.co.id/ibu-kota-pariwisata-pintar-2019/ https://destinasian.co.id/ibu-kota-pariwisata-pintar-2019/#respond Fri, 28 Jun 2019 02:00:03 +0000 http://destinasian.co.id/?p=47503 Kendati belum jadi favorit turis dunia, Helsinki terpilih sebagai Smart Tourism Capital. Apa sebabnya?

The post Kenapa Helsinki Dijuluki Ibu Kota Pariwisata Pintar? appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Kiri-kanan: Ruang rubanah di Amos Rex, museum seni rupa yang didesain oleh firma JKMM Architects dan diresmikan pada Agustus 2018 (Foto: Tuomas Uusheimo/Amos Rex Museum); zona membaca di Oodi Central Library, perpustakan yang diresmikan pada Desember 2018. (Foto: Tuomas Uusheimo/Helsinki Marketing)

Oleh Cristian Rahadiansyah

Akibat keterbatasan finansial atau fisik,” kata Miikka Rosendahl, CEO Zoan, “sekitar 80 persen penduduk bumi belum pernah naik pesawat. Apa yang kami ciptakan bisa membantu mereka berwisata.”

Di kantornya yang bersarang di gedung renta, Miikka tengah mempresentasikan Virtual Helsinki, sebuah produk canggih yang memungkinkan kita mengunjungi Helsinki tanpa secara jasmaniah hadir. Dan berhubung formatnya virtual, kita bisa “datang” kapan saja, dari mana saja, bersama siapa saja.

Miikka mencomot sebuah perangkat VR, lalu memasangkannya di kepala saya. Di luar kantornya, langit kelabu dan salju menumpuk, tapi lewat Virtual Helsinki saya bisa melihat wajah kota yang hangat. Saya menatap senja jingga di tepi laut dan berjalan-jalan di Senate Square pada musim panas. “Untuk saat ini dia belum bisa diajak bicara,” Miikka berkelakar tentang seorang gadis virtual yang sedang duduk di hadapan saya. Hampir saja saya mempermalukan diri sendiri.

Dalam industri pariwisata, Virtual Helsinki merupakan terobosan inovatif dalam teknik promosi. Apa yang ditawarkannya telah merevolusi konsep brosur kota. Dalam waktu dekat, kata Miikka, produk ini akan dipasang di YouTube dan disebar di wahana arcade di banyak kota. Targetnya meraup satu juta turis VR. Turis yang tidak butuh tiket pesawat dan paspor tentunya.

Tetapi jangan mengira Virtual Helsinki sepenuhnya proyek amal bagi mereka yang tak sanggup terbang. Digarap bersama Pemkot, produk ini juga difungsikan layaknya “iming-iming” bagi mereka yang penasaran dengan Helsinki, kira-kira mirip trailer sebuah film. Itu pula sebabnya, Virtual Helsinki kelak dilengkapi pramuwisata virtual, tutorial naik trem, bahkan panduan memilih hotel. Artinya, Anda bisa menginspeksi kamar jauh sebelum check in. “Skala model 3D kota yang kami ciptakan lebih akurat dari versi Google,” tambah Miikka.

Asortimen makanan racikan koki Turki Mehmet Gürs di restoran Andrea. (Foto: Elvi Rista/Hotel St. George)

Saya datang ke Helsinki Januari silam. Kota ini bersemayam di kaki Finlandia, sekitar 14 jam penerbangan dari Jakarta. Selama seminggu berkelana, temperatur senantiasa susut di bawah titik beku, salju memutihkan kota, dan matahari musim dingin kelewat malas untuk melewati ubun-ubun. Helsinki di Januari bukanlah kota yang melulu asyik dijelajahi.

Bagi turis Indonesia, kota ini belum terlalu populer, walau banyak dari kita mungkin pernah mendengar namanya. Helsinki punya tempat khusus dalam sejarah Indonesia. Di sinilah pada 2005 utusan pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka meneken pakta damai.

Pun bagi turis dunia, Helsinki belum terlampau digemari. Tahun lalu, kota ini membukukan hanya 2,2 juta pelancong asing. Dibandingkan kota-kota utama di kawasan Nordik, ia kalah tenar. Dan jika disandingkan dengan kota- kota besar Eropa Barat, Helsinki jauh tertinggal.

Tapi tahun ini kondisinya sedikit berbeda. Walau secara statistik kalah laris, Helsinki sekarang punya predikat baru yang membuatnya tampil bersinar di Eropa. Oleh lembaga Uni Eropa, kota ini diganjar gelar European Capital of Smart Tourism, sebuah penghargaan bagi kota-kota yang dipandang menunjukkan keberhasilan dalam merespons tantangan mutakhir pariwisata, mulai dari revolusi digital hingga perubahan iklim. Untuk 2019, Helsinki berduet dengan Lyon di podium teratas.

Kiri-kanan: Area publik di lantai dasar Oodi Central Library (Foto: Tuomas Uusheimo/Oodi) ;
 vege tartar di Grön, restoran dengan satu bintang Michelin.

Gelar itu didasarkan atas penilaian pada empat kategori: accessibility, sustainability, digitalization, serta cultural heritage & creativity. Untuk kategori pertama misalnya, Helsinki dinilai sukses menyediakan kemudahan navigasi, termasuk bagi difabel. Sementara di poin digitalization, kota ini menorehkan sejumlah pencapaian menonjol, salah satunya Virtual Helsinki yang saya singgung di awal tulisan.

“Cara-cara lama tidak lagi memadai,” jelas Jukka Punamaki, Senior Advisor Pemkot Helsinki, tentang makna penghargaan yang diraih kotanya. “Kami harus lebih cerdas dalam menjawab pertumbuhan turis, tantangan lingkungan, serta perubahan teknologi. Tanpa strategi baru, pariwisata bisa memicu masalah. Sudah banyak contohnya.”

Sebelum mengulas Smart Tourism lebih jauh, satu yang penting diketahui, terminologi ini bukan semata soal Wi-Fi gratis atau kartu diskon untuk turis. Smart Tourism sesungguhnya lebih berbicara tentang kemampuan sebuah destinasi mengikuti derap zaman, tanpa mengorbankan kemaslahatan lokal. Smart Tourism, gampangnya, adalah kebalikan dari “dumb tourism,” istilah untuk praktik pariwisata yang riskan merusak alam dan budaya setempat, misalnya prakarsa menciptakan tempat-tempat Instagrammable.

Bagi Helsinki, tanah kelahiran Linux, berlaku “pintar” sepertinya bukan perkara sulit. Yang lebih menarik justru melihat proses di baliknya. Bagaimana Helsinki, sebuah kota kecil yang belum menjadi favorit turis dunia, kini mampu menjadi teladan di sektor pariwisata?

Pondok sauna di Pulau Lonna yang terbuka untuk umum selama musim panas. (Foto: Julia Kivela/Helsinki Marketing)

Objek wisata terlaris di Helsinki terdiri dari Linnanmaki Park, Benteng Suomenlinna, serta Gereja Temppeliaukio. Itu daftar menurut statistik resmi. Tapi itu semua sesungguhnya kurang mewakili secara utuh esensi wisata di Helsinki. Setidaknya bagi saya, magnet terkuat kota ini justru terletak pada kemampuannya membawa kita menyelami gaya hidup warga.

Novelis Meg Wolitzer menggambarkan Helsinki sebagai “tempat yang tak pernah terpikirkan, kecuali saat kita sedang mendengarkan Sibelius, atau berbaring di papan sauna yang panas dan basah, atau menyantap semangkuk sup rusa kutub.” Kalimat itu bisa ditambahkan dengan berbelanja Marimekko dan menenggak gin tonic merek Napue.

“Kami berorientasi pada kepentingan warga, termasuk di sektor pariwisata,” jelas Leena Karppinen, Humas Helsinki Marketing. “Saat menciptakan sesuatu, prinsip kami sederhana: jika warga suka, maka turis juga akan suka.”

Tentu saja, tidak semua yang disukai warga otomatis disukai turis. Ambil contoh sauna. Kegiatan ini merupakan hobi nasional Finlandia, sebuah negeri berpopulasi lima juta jiwa yang mengoleksi tiga juta tempat sauna! Saya sempat mencobanya, dan sepertinya tak akan mengulanginya. Duduk satu ruangan bersama pria-pria bugil penuh peluh adalah pengalaman traumatis yang membekas panjang.

Ini lawatan kedua saya ke Helsinki. Seminggu di sini, saya mendapati banyak hal telah berubah. Jika dulu praktis hanya mengandalkan gedung-gedung renta, Helsinki kini mengoleksi beragam kreasi urban yang menyegarkan. Salah satu contoh terbarunya ialah Amos Rex, museum seni yang mirip pangkalan rubanah alien. Ruang pamernya meringkuk di bawah tanah, sementara lapisan atasnya ditaburi kaca bundar yang menyembul bak lampu tembak.

Namun demikian, dari semua inisiatif baru Helsinki, satu yang paling menyita perhatian dunia tetaplah kreasinya di bidang teknologi. Bagi mereka yang mengikuti perkembangan teknologi, kota ini tersohor sebagai laboratorium yang meramu aneka inovasi cerdas yang memudahkan hidup.

Berjalan kaki, saya menembus suhu minus menuju Maria 01. Tiba di tujuan, sebuah pelang memasang tulisan “Welcome to Startupland.” Melayangkan pandangan ke sekitar, ada gedung-gedung tua bekas rumah sakit peninggalan Rusia. Pemandangan yang janggal. Maria 01, jembatan menuju masa depan Helsinki, menempati kompleks suram dari masa silam.

Kiri-kanan: Miikka Rosendahl, CEO Zoan, perusahaan yang menciptakan virtual Helsinki (Foto: Hannes Honkanen/Zoan); seorang tamu melakoni swafoto di butik Marimekko, produk ekspor paling terkenal dari Finlandia selain Nokia dan Angry Birds. (Foto: Yiping Feng & Ling Ouyang/Helsinki Marketing)

Maria 01 diklaim sebagai kantong startup terbesar di wilayah Nordik. Fungsinya sebagai inkubator: ruang kerja sekaligus wadah berjumpa investor. Sebuah tempat untuk merajut mimpi bagi mereka yang bercita-cita mengikuti jejak Steve Jobs atau Jack Ma.

Saya memasuki gerbang utamanya yang dikangkangi tulisan “Not A Hospital,” lalu duduk di samping meja biliar. Pada denah kompleks tertulis Maria 01 menampung pula aula serbaguna, restoran Starter, serta ruang Games Factory yang berukuran paling lapang.

“Industri permainan memang paling menjanjikan,” ujar Voitto Kangas, CEO Maria 01, yang menemui saya pada Sabtu pagi dengan mata mengantuk. Katanya, 25 persen pendapatan sektor TIK di Finlandia mengalir dari bisnis gim. Selain Angry Birds, kreasi box office negeri ini antara lain Hay Day dan Max Payne.

Diresmikan pada 2016, Maria 01 merupakan inisiatif Helsinki untuk bersaing di zaman digital. Seperti kita ketahui, dalam industri ini, website dan aplikasi merupakan komoditas utamanya, sementara produsennya ialah remaja berotak encer, bermimpi liar, dan umumnya bersepatu sneaker. Menyediakan kantor bertarif terjangkau adalah kiat jamak untuk memikat kaum technopreneur itu.

Helsinki dan kawasan sekitarnya kini menampung lebih dari 500 perusahaan rintisan, dan Maria 01 hanyalah salah satu markas mereka. Skena rintisan di sini merekah berkat infrastruktur yang prima. Mengutip survei dari Consumer Technology Association, Finlandia berada di kelompok atas dalam hal dukungan untuk inovasi. Parameternya antara lain kebebasan individu, koneksi internet, serta bujet riset. “Dalam peta kota startup,” tambah Voitto, “Helsinki berada di kelompok kedua, bersaing dengan Stockholm dan Tallinn.”

ResQ Club adalah contoh gagasan cemerlang lain yang lahir dari ekosistem kondusif Helsinki. Perusahaan ini mengusung misi unik: mengenyangkan perut sekaligus menyunat sampah. Saban harinya, ResQ mengunggah daftar makanan yang terancam dibuang akibat hampir kedaluwarsa. Pengguna cukup memilih produk yang disukai, lalu membelinya dengan harga diskon, lazimnya antara 40-70 persen. Mirip bazar online makanan sebenarnya.

Pengunjung Tuska, festival heavy metal tahunan yang digelar sejak 1998. Finlandia memiliki rata-rata 54 grup heavy metal untuk setiap 100.000 jiwa. (Foto: Jesse Kamarainen/Tuska)

Saat dirintis pada 2016, ResQ fokus menggarap restoran prasmanan, bisnis yang cukup populer di Helsinki, tapi di saat yang sama bertanggung jawab atas kemubaziran banyak makanan. Di tahap berikutnya, ResQ menyasar restoran a la carte, kafe, juga supermarket. Setelah tiga tahun beroperasi, ResQ mengklaim sudah menyelamatkan 1,2 juta porsi makanan. “Itu setara tiga juta kilogram emisi CO2 atau 24 juta kilometer perjalanan naik mobil,” jelas Sauli Bohm, CEO ResQ, yang saya temui di Robert’s Coffee, salah satu mitranya.

Membaca kiprahnya, ResQ jelas turut andil dalam ikhtiar Helsinki menjadi kota ramah lingkungan. Kendati begitu, menurut Sauli, perusahaannya tak cuma mendukung gerakan sustainability, tapi juga memetik manfaat darinya. “Di sini tak perlu susah payah mengedukasi pasar, karena semangat ramah lingkungan sudah dianut banyak orang,” jelasnya.

Apa yang diungkapkannya tidaklah berlebihan. Cobalah masuki sembarang toko di Helsinki, maka kita akan menemukan simbol organic, fair trade, atau biodegradable menghiasi begitu banyak label. Kondisi serupa berlangsung di panggung politik, di mana isu lingkungan rutin mewarnai debat perumusan kebijakan. Green League, partai hijau pertama di Eropa yang menempatkan wakilnya di kabinet, punya pengaruh kuat di Finlandia. Berkat dorongan dari pusat itu pula, beragam infrastruktur kota ini dibenahi agar lebih “hijau.” Hasilnya, pelabuhan Helsinki menyabet trofi Greenest Port, sementara bandaranya sudah bebas karbon.

Berkat perhatian pada konservasi, Helsinki didaulat sebagai Smart Tourism Capital. Dari kisah ResQ, kita bisa mencerna fakta itu dari perspektif yang lebih luas: gelar kota ini bukanlah buah upaya pemerintah semata, melainkan hasil kerja kolektif banyak pihak.

Kiri-kanan: Ruang untuk terapi tidur di lantai atas coworking space Sofia Future Farm (Foto: Riikka Jalava/Sofia Future Farm); firma ALA memetik inspirasinya dari jembatan kayu saat merancang Oodi Central Library. (Foto: Tuomas Uusheimo/Helsinki Marketing)

Hari kelima di Helsinki, salju makin tebal dan kulit saya terasa kian tipis. Sepanjang jalan, orang-orang berjalan seperti debitur yang dikejar penagih utang. Tergesa-gesa. Pelit senyum. Acap dengan mulut dibungkam syal. Musim dingin memang bukan momen yang ideal untuk mengenal sisi terbaik warga, padahal sejatinya mereka terkenal ramah, santun, kadang pemalu.

Tabiat asli warga kota ini pernah dirangkum secara kocak dalam komik populer Finnish Nightmares karangan Karoliina Korhonen. Saya kutip satu contohnya: “Jika menerima pelayanan buruk di restoran, orang Finlandia tak akan mengeluh, tapi malah introspeksi diri.” Terkesan hiperbola memang, tapi tak melulu keliru. Dan berhubung menghibur, saya berikan satu contoh lagi: “Ketika hujan deras dan halte sudah diisi seseorang yang berteduh, orang Finlandia akan sabar menanti di luar.”

Usai merandai jalan penuh salju, saya memasuki Oodi Library, perpustakaan baru yang telah menjelma jadi objek wisata berkat desainnya yang fotogenik. Memasuki interiornya, orang-orang kantoran sedang bersantai melepas lelah, sementara kaum remaja mojok di sudut-sudut rak buku. Padahal ini Jumat malam, waktunya pesta bagi penduduk kota.

Saya mampir ke Oodi untuk menjumpai Ilkka Pirttimaa, salah satu bintang di jagat startup Helsinki saat ini. Pria genius ini sudah meracik aplikasi sejak usia 13 tahun. Saking banyaknya, dia lupa jumlahnya. “Seingat saya ratusan,” jelas Ilkka. “Tapi jika tidak salah 10 aplikasi saya masih dijual di App Store.”

Dari semua kreasi Ilkka, BlindSquare bisa dibilang menyandang status mahakarya. Aplikasi yang dirancang untuk penyandang tunanetra ini telah melambungkan penciptanya ke peta inovator papan atas dunia.

BlindSquare mirip perpaduan Google Map dan audio guide. Aplikasi ini tak cuma menuntun kita ke tujuan, tapi juga memberi orientasi ruang dan menerangkan beragam hal di sekitar kita. Bayangkan Anda sedang berkelana, maka BlindSquare akan menginformasikan, misalnya, nama jalan di mana Anda berdiri, museum seni 100 meter di depan, serta bus yang segera tiba di halte terdekat. “Ibarat Swiss Army Knife untuk tunanetra,” begitu Ilkka merangkumnya. Tidak keliru rasanya, walau saya membayangkan aplikasi ini bisa jadi “Swiss Army Knife” untuk semua orang jika dilengkapi fitur untuk melacak wanita atau pria lajang kesepian di lokasi terdekat.

Mengintip pameran dari atap Museum Amos Rex. (Foto: Mika Huisman/Amos Rex)

Ilkka menemui saya dengan mengenakan celana hitam, kemeja hitam, sepatu hitam, dan menenteng tas hitam. Geraknya kikuk. Gaya bicaranya seperti orang yang ingin menumpahkan semua kalimat dalam satu tarikan napas. Tapi dia tidaklah buta ataupun rabun. Pengetahuannya akan kebutuhan pengguna digalinya dari pengamatan pada beragam blog yang ditulis oleh penyandang tunanetra.

Tiga tahun silam misalnya, dia membaca kisah seorang wanita tunanetra di Meksiko yang cemas memegang telepon genggam di jalan penuh jambret. “Selama enam bulan saya pikirkan solusinya,” kenang Ilkka, “lalu muncul ide untuk memanfaatkan fitur music player. Sekarang BlindSquare bisa dioperasikan dari tombol di kabel earset.”

Diluncurkan pada 2012, BlindSquare kini memiliki 4.000 pengguna di 160 negara. Tahun ini, Ilkka berniat memasang fitur baru yang membuat aplikasinya berguna di dalam ruangan. Dia menyebutnya “indoor navigation.” Idenya, lagi-lagi, didapat dari orang tunanetra. Suatu kali, seorang wanita mengirimkan pesan, “Saya bisa melihat dengan BlindSquare, tapi begitu masuk ruangan, saya kembali buta.”

Fitur baru itu akan diuji coba di tempat kami berbincang, Oodi Library. Pertama-tama, Ilkka akan menyebar eye beacon di sudut-sudut interior. Dari perangkat seukuran kotak rokok itu, data akan dilayangkan ke BlindSquare. Kelak, tunanetra bisa melacak dengan mudah koleksi buku braille yang disediakan Oodi.

Kiri-kanan: Patung Tianwu buatan Ai Weiwei di lobi Hotel St. George (Foto: Yiping Feng & Ling Ouyang/Helsinki Marketing); Kaisa House, bangunan artistik yang dihuni Helsinki University Main Library. (Foto: Tuomas Uusheimo/Helsinki Marketing)

Menurut Olli Sulopuisto, seorang penulis lepas di bidang teknologi, kelahiran BlindSquare tak lepas dari kebijakan “data terbuka” yang diterapkan Helsinki. Dia menyebut Helsinki Region Infoshare, sebuah lembaga kota yang mengompilasi dan membuka akses begitu banyak data, mulai dari jadwal trem, perbedaan ketinggian jalan, hingga tingkat konsumsi kopi warga. Data-data yang tersedia gratis itu, tambah Olli, sangat vital dalam menunjang proses penciptaan aplikasi. Tanpanya, inovasi semacam Virtual Helsinki, ResQ, dan BlindSquare bakal terlampau boros dan lama untuk diproduksi.

Bagi Ilkka, ketersediaan data juga penting karena memungkinkannya berada beberapa langkah di depan pengembang dari kota lain. Dia mengenang kisahnya mengikuti kontes aplikasi. Di babak final, kreasinya bersaing dengan aplikasi pelacak toilet umum di Wina, Austria. “Di Helsinki,” kata Ilkka, “aplikasi semacam itu sudah ada tiga tahun sebelumnya.”

Hemat saya, Helsinki menjadi Ibu Kota Pariwisata Pintar karena ia bertindak cerdik: menyediakan ekosistem bagi munculnya inovasi. Dalam kasus BlindSquare, keputusan itu membuat wisata bisa dinikmati semua orang, termasuk mereka yang tak bisa melihat.

Seorang anak berkeliaran di antara jendela dan menara Amos Rex Museum. (Foto: Tuomas Uusheimo/Amos Rex Museum)

PANDUAN
Rute
Penerbangan dengan
satu kali transit ke Helsinki dilayani antara lain oleh Finnair (finnair.com) via Singapura, Qatar airways (qatarairways.com) via Doha, serta Turkish Airlines (turkishairlines.com) via Istanbul. Agar lebih efisien menjelajahi kota, beli helsinki Card (hsl.fi) yang mencakup akses transportasi umum dan sejumlah objek wisata. Anda juga bisa mengunduh aplikasi Whim (whimapp.com) untuk melacak transportasi umum dan city bike.

Penginapan
Helsinki mengoleksi beragam hotel dengan tarif yang sangat variatif. (Airbnb legal beroperasi di sini.) Pendatang baru Lapland hotels Bulevardi (Bulevardi 28; laplandhotels.com; mulai dari Rp2.500.000) menampung 182 kamar yang mayoritas dilengkapi sauna. Hotel St. George (Yrjönkatu 13 C; stgeorgehelsinki.com; mulai dari Rp3.500.000), anggota Design Hotels, menghuni gedung uzur dan menyuguhkan sekitar 400 karya seni yang disebar dari lobi hingga kamar.

Wisata
Objek wisata terlaris meliputi Linnanmaki Park, Gereja Temppeliaukio, serta benteng Suomenlinna. Sauna mudah ditemukan, salah satunya uusi Sauna (uusisauna.fi). Jika mencari oleh-oleh, kunjungi design district (designdistrict.fi). Mencicipi sup rusa kutub adalah pengalaman kuliner khas lokal. untuk opsi yang lebih mewah, Sofia Gastro (sofiafuturefarm.fi) menyajikan paket enam menu dengan bonus panorama Senate Square. Sedikit di luar kota, Ramossa lodge (ramossa.fi) menawarkan kegiatan seru snowshoeing dan ice fishing. untuk informasi lain, kunjungi My helsinki (myhelsinki.fi).

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi April/Juni 2019 (“Bijak Biar Bajik”).

The post Kenapa Helsinki Dijuluki Ibu Kota Pariwisata Pintar? appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/ibu-kota-pariwisata-pintar-2019/feed/ 0