You searched for Sadam Dwi Satria - DestinAsian Indonesia https://destinasian.co.id/ Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama Sun, 10 Oct 2021 07:00:39 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 Studio Musik Pertama di Hotel https://destinasian.co.id/studio-musik-pertama-di-hotel/ https://destinasian.co.id/studio-musik-pertama-di-hotel/#respond Fri, 07 Dec 2018 07:16:02 +0000 http://destinasian.co.id/?p=44188 Sembari berlibur, Anda kini bisa berlatih menjadi DJ sekaligus merekam demo pribadi.

The post Studio Musik Pertama di Hotel appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>

Video oleh Sadam Dwi Satria

Dalam filosofi bisnis hotel W, musik ditetapkan sebagai salah satu pilar utama. Properti yang tersebar di lebih dari 50 destinasi ini rutin menggelar pentas DJ, konser, festival musik tahunan, bahkan memproduksi albumnya sendiri. Salah satu suguhan terakhirnya yang menarik adalah studio musik di dalam hotel. Melalui inovasi ini, W tak cuma ingin menjadi hotel favorit para penggemar musik, tapi juga musisi dunia.

W Sound Suite diluncurkan perdana di Bali pada 2016. Studio ini bersemayam di lantai dasar W Bali-Seminyak, hanya beberapa langkah dari area lobi. Dikurung dinding kedap suara, interiornya menampung beragam perangkat untuk merekam lagu, meracik musik, serta memberi efek suara. Fiturnya antara lain mixer, synthesizer, meja CDJ, drum pad, gitar, keyboard, beberapa perkusi, serta vocal booth yang menghadap taman.

Studio ini terbuka bagi siapa saja dengan tarif Rp1 juta per jam. Diskon 50 persen diberikan khusus tamu hotel. Tarif sudah mencakup jasa seorang teknisi untuk membantu mengoperasikan alat, termasuk merekam, mengedit, dan menyimpan musik Anda dalam USB Anda untuk kemudian dibawa pulang sebagai demo pribadi. Jika ingin berlatih menjadi DJ, W Sound Suite menawarkan kelas berdurasi dua jam yang diasuh oleh Music Curator Damian Saint atau DJ Wilson Wilmix.

Baca juga: Panduan Makan di Resor W BaliWisata Kuliner: Sehari di Sanur

Sejak diluncurkan, W Sound Suite telah memikat banyak selebriti di belantika musik. Maudy Ayunda, Yuna, hingga Mike D dari Beastie Boys pernah mencicipinya, begitu pula sejumlah DJ berpengaruh sekaliber Sasha dan Dead Mouse. “Musisi biasanya tidak betah berdiam di kamar,” jelas Damian Saint. “Mereka ingin terus bermain musik, dan kegiatan ini tentu akan mengganggu tamu lain jika dilakukan di kamar. W Sound Suite menyediakan solusinya.”

Gagasan W Sound Suite dicetuskan oleh Paul Blair alias DJ White Shadow, pria asal Chicago yang tersohor akan kolaborasinya dengan Lady Gaga. Desain studio ini digarap oleh firma John Held Design. Setelah Bali, W Sound Suite dilansir di hotel W cabang Hollywood, Barcelona, dan Seattle. Untuk reservasi, hubungi 0361/3000-106 atau kunjungi wretreatbali.com.

The post Studio Musik Pertama di Hotel appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/studio-musik-pertama-di-hotel/feed/ 0
Wisata Kuliner: Sehari di Sanur https://destinasian.co.id/wisata-kuliner-sehari-di-sanur/ https://destinasian.co.id/wisata-kuliner-sehari-di-sanur/#respond Wed, 07 Nov 2018 05:43:25 +0000 http://destinasian.co.id/?p=43698 Rekomendasi kuliner di Sanur, mulai dari sarapan hingga makan malam.

The post Wisata Kuliner: Sehari di Sanur appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>

Oleh Cristian Rahadiansyah
Video oleh Sadam Dwi Satria

Sarapan: Nasi Bali Made Weti
Inilah salah satu alasan banyak turis di Sanur enggan sarapan di hotel. Nasi Bali Made Weti, warung yang berjarak hanya beberapa langkah dari pantai, menyuguhkan hidangan sederhana yang terdiri dari nasi, sepotong telur rebus, ayam suwir, kacang goreng, urap, kulit ayam goreng, dan irisan cabai. Warung tepi jalan ini beroperasi hingga tengah hari, walau masakannya kerap sudah ludes saat mentari masih miring di timur, terutama di akhir pekan dan musim liburan. Satu yang penting diingat, di sini tak ada nomor antrean, jadi pastikan Anda memiliki kesabaran cukup tebal. Pesan lainnya, jangan berfoto-foto atau kongko setelah makan, sebab kemungkinan besar Anda akan diusir secara halus oleh staf warung. Jl. Segara Ayu.

Brunch: Artotel Beach Club
Kehadirannya telah memberi Sanur magnet segar untuk memikat kaum muda. Artotel Beach Club (ABC), restoran trendi milik jaringan Artotel, menampung antara lain kolam renang berbentuk laguna, sebuah stan DJ yang dinaungi atap berbentuk daun, lahan bermain khusus anak, serta zona drop off yang dipercantik patung Bloom buatan seniman Pintor Sirait. Kompleks atraktif berarsitektur bambu ini dirancang oleh Penjor Bali Mandiri, firma yang pernah menggarap proyek Finns Beach Club. Selain hidangan dan camilan kreasi koki Manuel Effendi, ABC mengoleksi sejumlah koktail inovatif, salah satunya kecombrang martini. Daya tarik lain tempat ini adalah variasi acaranya, mulai dari pesta disko, konser musik, pentas DJ, hingga bazar di taman. Jl. Danau Tamblingan 35; 0361/4491-888; artotelbeachclub.com.

Baca juga: Beach Club Pertama di SanurLika-Liku Wisata di Sanur

Makan Siang: Mak Beng
Hidangannya sudah baku: kombinasi “triumvirat” nasi, sup ikan, dan ikan goreng. Bahan utamanya adalah giant trevally alias ikan cakal. Meski restoran berkonsep serupa telah bermunculan, Mak Beng sepertinya masih berjaya di puncak klasemen. Datang di jam makan siang, kita lazimnya mesti mengantre selama beberapa menit sembari melihat-lihat lebih dari 100 foto tamu selebriti yang melapisi dinding. Khusus di musim liburan, restoran ini biasanya kelewat padat hingga banyak tamu pun tergoda untuk bersikap menyebalkan: berdiri dengan mimik wajah tak sabar di belakang orang yang sedang makan. Kelar menyantap hidangan, kunjungi Museum Le Mayeur yang terpisah hanya tiga menit berjalan kaki. Jl. Hang Tuah 45; 0361/282-633.

Kopi Sore: Simply Brew
Dalam hal desain, kedai-kedai kopi di Sanur relatif kalah trendi dibandingkan pesaingnya di Seminyak dan Ubud. Akan tetapi, dalam urusan rasa, banyak dari mereka punya kualitas yang bisa diandalkan, contohnya Simply Brew, kedai yang diasuh oleh Vivi Sofia, satu dari segelintir wanita dengan sertifikat SCAE Authorized Trainer. Hampir saban hari kita bisa melihatnya sedang memilah biji dengan saksama di atas baki layaknya orang yang menyeleksi butiran berlian. Desain kafe yang nyaman dan stafnya yang ramah adalah alasan lain mengapa banyak warga lokal, termasuk grup musik dan remaja blasteran, rutin mampir di sini. Jl. By Pass Ngurah Rai 127; 0361/4720-186.

Makan Malam: Cafe Batu Jimbar
Sejak didirikan pada 1991 oleh keluarga Wawo-Runtu, Cafe Batu Jimbar terus menjadi bintang kuliner Sanur. Saking terkenalnya, ia kerap dijadikan patokan arah oleh banyak orang saat melacak tempat di Sanur: “Sebelah mana Cafe Batu Jimbar?” Restoran ini menyuguhkan comfort food yang didominasi hidangan Nusantara, contohnya tahu tek, ayam betutu, bakwan jagung, serta martabak tempe. Tiap hidangannya hadir dalam porsi jumbo dengan harga yang bersahabat. Persis di samping restoran terdapat kedai gelato dan minimarket yang menjajakan beragam bahan masak dan camilan produksi Bali. Jl. Danau Tamblingan 75A; 0361/287-374; cafebatujimbar.com.

The post Wisata Kuliner: Sehari di Sanur appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/wisata-kuliner-sehari-di-sanur/feed/ 0
Inovasi Koktail Asli Indonesia https://destinasian.co.id/inovasi-koktail-asli-indonesia/ https://destinasian.co.id/inovasi-koktail-asli-indonesia/#respond Thu, 11 Oct 2018 03:58:21 +0000 http://destinasian.co.id/?p=43185 Koktail Indonesia kian seksi dan digemari. Ayip Dzuhri, Indonesia’s Bartender of the Year 2015, menjelaskan kreasinya.

The post Inovasi Koktail Asli Indonesia appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>

Oleh Cristian Rahadiansyah
Video oleh Sadam Dwi Satria

Tradisi koktail tidak memiliki akar yang kuat di Indonesia. Kita praktis hanya mengenal arak, tuak, sopi, atau miras oplosan yang biasanya punya stigma miring. Sebenarnya pada 1960-an pernah ada koktail Bir Pletok racikan bartender Haji Mamik di Hotel Indonesia, namun reputasinya belum menyaingi Singapore Sling atau The Manhattan.

Tapi angin perubahan kini mulai berembus. Dalam beberapa tahun terakhir sejumlah mixologist aktif berinovasi menciptakan koktail asli Indonesia, salah satunya Ayip Muhammad Dzuhri. Mengandalkan bahan lokal, terutama rempah dan buah, pria kelahiran 1991 ini giat meramu minuman berkarakter Nusantara, baik dalam hal rasa maupun nama. Kreasinya antara lain Tales of Honje yang terinspirasi sambal matah Bali; Myristica yang mengandung pala; serta Nightqueen yang mengawinkan sedap malam, serai, dan vodka. “Saya lebih simpel dan cenderung fokus pada satu rasa,” jelasnya tentang pendekatannya dalam meracik koktail.

Frestro & Bar Seminyak
Kiri-kanan: Ayip Dzuhri sedang meramu Nightqueen; Ayip Dzuhri, Indonesia’s Bartender of the Year 2015.

Baca juga: 5 Lokasi Wisata Kuliner di BaliPadu Padan Koktail dan Hidangan Prima

Nama Ayip mulai dikenal pada 2015 lewat kontes Diageo World Class. Waktu itu dia menyabet gelar Indonesia’s Bartender of the Year mengandalkan koktail asli Indonesia, salah satunya Old Java, kombinasi unik antara kunyit asam dan rum Zacapa. Sejak 2016, pria  asal Bandung ini bekerja di Frestro & Bar Seminyak, di mana dia meneruskan hobinya bereksperimen di meja bar. Kreasi terbarunya tahun ini ialah The Massoia yang memakai kayu masoi asal Papua. “Banyak orang menggunakan kayu masoi untuk essential oil dan membuat daging lebih lunak,” ujarnya.

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Oktober/Desember 2018 (“Campuran Lokal”).

The post Inovasi Koktail Asli Indonesia appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/inovasi-koktail-asli-indonesia/feed/ 0
Sanggingan, Jalur Kuliner Ubud https://destinasian.co.id/sanggingan-jalur-kuliner-ubud/ https://destinasian.co.id/sanggingan-jalur-kuliner-ubud/#respond Tue, 11 Sep 2018 04:00:03 +0000 http://destinasian.co.id/?p=42337 Jalan Raya Sanggingan menampung sejumlah restoran terbaik di Ubud. Kami mengunjungi dan mengulas lima yang terpopuler. 

The post Sanggingan, Jalur Kuliner Ubud appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>

Oleh Cristian Rahadiansyah
Video oleh Sadam Dwi Satria

Pusat kota Ubud, kawasan yang membentang dari perempatan Puri Ubud hingga Monkey Forest, terus menjadi favorit turis. Tapi tempat ini sebenarnya sudah kelewat sesak dan padat. Di musim liburan, jangankan mobil, sepeda motor dan manusia pun kerap sukar bergerak.

Bergeser sedikit ke arah barat laut, Jalan Raya Sanggingan menawarkan alternatif yang lebih lengang dan tak kalah menyenangkan. Magnet wisata di sini antara lain Neka Art Museum, Pura Penataran, serta beragam galeri mungil yang memajang karya-karya seni lokal. Sanggingan juga melintang sejajar dengan Campuhan Ridge Walk, jalan setapak bebas kendaraan yang diapit dua sungai.

Daya tarik lain Sanggingan adalah koleksi restorannya. Di kalangan pencinta kuliner, jalan ini bahkan telah tersohor sebagai sentra makan yang bergengsi berkat kehadiran sejumlah restoran dengan reputasi internasional. Berikut lima di antaranya.

Interior Uma Cucina yang memiliki nuansa hangat.

Uma Cucina
Cucina berarti “dapur.” Dibuka pada 2013, Uma Cucina merupakan satu dari segelintir restoran Italia di kawasan Ubud. Hidangan andalannya antara lain rosemary suckling pig, tortellini, chicken wings alla diavola, serta dua favorit tamu, frittata dan arancini. Yang terakhir ini berbentuk bola goreng berisi nasi Arborio dan jamur. Uma Cucina juga berfungsi sebagai wadah kongko. Tiap Sabtu malam, restoran milik COMO Uma Ubud ini menggelar pentas musik. Saban Minggu, tamu bisa menikmati Sunday brunch, sesi ideal untuk menikmati beragam kreasi koki Dewa Artana dalam porsi mini. comohotels.com.

Naughty Nuri’s
Saking larisnya, kedai bersahaja ini mengusung moto “Eat, Pay, Leave.” Tamu memang datang silih berganti dalam tempo singkat, hingga kadang mereka terpaksa berbagi meja. Naughty Nuri’s punya banyak opsi hidangan, tapi mayoritas tamu datang demi menyantap hanya satu menu: spare ribs, iga babi panggang dengan bumbu kecap. Berkat kedai ini pula iga babi panggang menjadi salah satu produk ekspor tersukses asal Bali. Dirintis pada 1995 oleh pasangan Brian Aldinger dan Isnuri Suryatmi, Naughty Nuri’s kemudian melebarkan sayapnya ke sejumlah kota, termasuk Makau, Kuala Lumpur, dan Melbourne. naughty-nuris.com.

Baca juga: 5 Tempat Kongko Baru di BaliResor Rejuvenasi di Ubud

Room 4 Dessert asuhan koki Will Goldfarb.

Room 4 Dessert
Salah satu guilty pleasure terpopuler di Ubud, Room 4 Dessert mengoleksi beragam menu pencuci mulut ciptaan koki terampil Will Goldfarb, mantan pastry chef elBulli. Puding ketan hitam passion you, salah satu suguhannya, dibuat dari rambutan, markisa, dan biji chia. Contoh lainnya, sugar refinery 2.0, mengombinasikan gula merah, sari manggis, dan kacang-kacangan Bali. Restoran ini awalnya berdiri di Manhattan. Setelah gulung tikar pada 2007, sang koki bermigrasi ke Bali. Sempat bekerja di Ku De Ta, Will kemudian berpaling ke Ubud dan membangkitkan Room 4 Dessert dari mati surinya pada 2014. room4dessert.asia.

Indus
Buku menunya mencantumkan beragam hidangan, termasuk piza, salmon panggang, omelet, tiramisu, hingga ayam betutu dan nasi campur. Tapi Indus sebenarnya bukan sekadar tempat makan. Restoran yang bersemayam di tepi lembah cantik ini juga merupakan ruang bagi komunitas lokal untuk berkumpul dan berbagi cerita. Indus dirintis pada 1998 oleh Janet DeNeefe, tokoh sentral di balik dua festival tahunan yang melambungkan pamor Ubud di panggung dunia: Ubud Writers & Readers Festival, serta Ubud Food Festival. Ada banyak acara yang bisa diikuti di Indus, salah satunya makan malam bersama Janet. casalunabali.com.

Chris Salans sedang menunjukkan kebolehannya meracik menu-menu sempurna di Mozaic.

Mozaic
Inilah restoran pertama asal Indonesia yang tercantum dalam daftar elite Asia’s 50 Best Restaurants. Pendirinya, Chris Salans, merupakan salah seorang perintis aliran kuliner kontemporer Indonesia. Alumni Le Cordon Bleu Paris ini mengolah beragam bumbu dan menu lokal dengan teknik eksekusi dan presentasi yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Bisa dibilang, dialah yang membuka jalan bagi kelahiran banyak restoran kontemporer serupa di Bali. Mozaic diresmikan pada 2001. Awalnya hanya beroperasi di waktu malam, mulai Juni 2018 restoran ini menyajikan pula sesi makan siang dengan opsi lima dan tujuh hidangan. mozaic-bali.com.

The post Sanggingan, Jalur Kuliner Ubud appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/sanggingan-jalur-kuliner-ubud/feed/ 0
Tur Unik Membuat Perhiasan di Bali  https://destinasian.co.id/tur-unik-membuat-perhiasan-di-bali/ https://destinasian.co.id/tur-unik-membuat-perhiasan-di-bali/#respond Wed, 15 Aug 2018 11:54:49 +0000 http://destinasian.co.id/?p=41831 Melihat proses produksi perhiasan sekaligus mendesain perhiasan sesuai selera.

The post Tur Unik Membuat Perhiasan di Bali  appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>

Video oleh Sadam Dwi Satria
Foto oleh John Hardy

Meski tak punya tambang perak, Bali ternyata merupakan salah satu produsen perhiasan perak terbesar asal Indonesia. Fakta itu tentu tak lepas dari berlimpahnya sumber inspirasi dan perajin andal di pulau ini. Memetik pelajaran dari alam, budaya, serta agama, banyak warga Bali sejak kecil terlatih untuk melahirkan beragam kriya yang sarat cerita.

John Hardy, perusahaan perhiasan perak yang dirintis pada 1975, juga lahir dari lanskap kultural yang kondusif itu. Setiap aksesori yang dihasilkannya terilhami oleh kebudayaan lokal dan diracik oleh tangan-tangan terampil lokal. Bermodalkan itu pula, John Hardy menembus pasar dunia. Gelang, kalung, dan cincin kreasinya tak cuma bisa dibeli di Bali, tapi juga telah tersedia di Dubai, New York, Houston, Miami, serta Los Angeles.

Melihat serta mempelajari cara membuat perhiasan perak langsung di dapur ahlinya.

Kini, melalui program bertajuk John Hardy Masterclass, John Hardy mengundang publik untuk memahami proses di balik penciptaan perhiasan karyanya. Selama 4,5 jam, peserta akan dibawa menemui para perajin, berbincang dengan mereka, serta mencari tahu apa sebabnya perhiasan asal Bali digemari publik internasional.

Program Masterclass terdiri dari empat tahap utama. Pertama-tama, peserta dibawa menyelami dapur artistik perusahaan dengan menyaksikan langsung proses produksi perhiasan, mulai dari eksplorasi desain, pencetakan, perakitan, hingga pemolesan. Di tahap ini, kita bisa menyaksikan betapa setiap keping perhiasan John Hardy sejatinya menyimpan kisah tentang Bali—tentang gunung dan pantai, tentang bambu dan batu, juga tentang Gede, Wayan, Kadek, dan lebih dari 700 perajin yang bekerja di perusahaan ini.

Proses membuat desain yang terkadang cukup rumit.

Usai tur pengenalan, peserta diajak membuat perhiasan, contohnya merangkai gelang rantai yang merupakan inovasi ikonis John Hardy—sebuah komponen rumit yang, dalam proses produksi sebenarnya, menghabiskan waktu kerja selama empat hari per buahnya. Tak kalah menarik, peserta bisa membentuk perhiasan sesuai selera dengan dipandu oleh perajin berpengalaman, mulai dari menggambar desain di atas kertas, lalu mengukirnya pada cetakan lilin. Hasil akhirnya akan dikirimkan langsung ke alamat peserta dalam waktu sekitar satu bulan.

Tahap ketiga Masterclass tidak melibatkan proses kreatif, melainkan hanya mengunyah dan berbagi cerita: makan siang spesial bersama para karyawan John Hardy di bawah naungan pohon yang sejuk. Hidangannya tak kalah spesial, yakni masakan autentik Bali yang diracik memakai bahan-bahan lokal, contohnya sate lilit, urap, perkedel, dan oseng tempe.

Tur sudah mencakup makan siang dengan menu-menu Nusantara.

Di tahap penutup, peserta digiring memasuki Kapal Bamboo, yakni butik atraktif yang menempati bangunan bambu berbentuk lambung kapal setinggi 27 meter. Di sini, Anda bisa berbelanja perhiasan, kemudian menikmati kesempatan langka melihat koleksi terbatas dan vintage ciptaan John Hardy.

Program Masterclass tersedia di John Hardy Ubud Workshop & Boutique, kompleks rindang seluas 161 hektare yang berjarak sekitar sembilan kilometer dari Puri Ubud. Program ini bergulir pada Senin dan Jumat dari pukul 09:30-14:00. Untuk reservasi, hubungi 0361/469-888 atau kunjungi international.johnhardy.com/visit-us-in-bali.

The post Tur Unik Membuat Perhiasan di Bali  appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/tur-unik-membuat-perhiasan-di-bali/feed/ 0
5 Kuliner Legendaris di Jakarta https://destinasian.co.id/5-kuliner-legendaris-di-jakarta/ https://destinasian.co.id/5-kuliner-legendaris-di-jakarta/#respond Wed, 02 May 2018 06:48:20 +0000 http://destinasian.co.id/?p=37108 Kuliner-kuliner khas yang citranya sudah sangat lekat dengan Jakarta.

The post 5 Kuliner Legendaris di Jakarta appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Teks oleh Yohanes Sandy
Video oleh Sadam Dwi Satria

Meski didesak oleh restoran-restoran baru yang terus bermunculan, kuliner-kuliner legendaris di Jakarta masih mempunyai tempat spesial di hati para warga. Berikut lima di antaranya:

Gado-gado dengan bumbu spesial di Gado Gado Direksi.

Gado-Gado Direksi
Lokasi: Pinangsia, Jakarta Barat
Beroperasi sejak: 1967
Mencari warung gado-gado ini agak sedikit membutuhkan usaha. Lokasinya tersembunyi, tanpa pelang penunjuk arah. Hanya selembar spanduk bertuliskan Gado-Gado Direksi yang dapat digunakan untuk mengenalinya. Memulai usahanya di kedai sempit sejak 51 tahun lalu, beberapa waktu lalu warung yang terletak di Jalan Pintu Besar Selatan, Jakarta Pusat tersebut pindah ke tempat yang lebih baik: sebuah pujasera yang terletak tak jauh dari lokasi lama. Seperti pada umumnya, hidangan gado-gado di sini terdiri dari aneka sayur, kentang, dan telur rebus. Yang membedakan adalah bumbu kacangnya yang diracik menggunakan kacang khusus yang didatangkan dari luar kota. Menurut kabar, kacang tanahnya dipesan langsung dari Blitar. Sejarah namanya pun tak kalah unik. Sebutan direksi yang disematkan diambil dari pelanggannya yang kebanyakan direksi bank di Jakarta Pusat.

Interior restoran Ragusa Es Krim Italia yang masih bernuansa klasik.

Ragusa Es Italia
Lokasi: Gambir, Jakarta Pusat
Beroperasi sejak: 1932
Kedai hidangan pencuci mulut ini diklaim merupakan toko es krim pertama di Ibu Kota. Dulunya, kedai es krim ini dimiliki oleh pasangan asal Italia sebelum akhirnya menjualnya ke pengusaha Indonesia keturunan Tionghoa saat mereka memutuskan untuk kembali ke negara asalnya. Dibandingkan varian yang ditawarkan oleh gerai-gerai es krim masa kini, cita rasa es krim Ragusa jelas kualitasnya tertinggal. Namun menurut pemiliknya, justru hal tersebut yang menjadi daya jual tersendiri. Cita rasanya masih autentik. Ringan, tanpa sensasi krim yang berlebih. Mungkin seperti ini cita rasa es krim di masa penjajahan Belanda.

Nasi goreng kambing Kebon Sirih dengan bumbu sedikit cita rasa kari.

Nasi Goreng Kebon Sirih
Lokasi: Kebon Sirih, Jakarta Pusat
Beroperasi sejak 1958
Nasi goreng kambing Kebon Sirih seakan menjadi ikon tak resmi kuliner Jakarta. Menunya kerap ditemukan di festival-festival makanan. Resepnya ditiru oleh puluhan pedagang nasi goreng di seantero Jakarta—bahkan di luar Jakarta. Namun cabang asli Nasi Goreng Kebon Sirih hanya ada di Jalan Kebon Sirih Barat Dalam I. Di sini, penjualnya beroperasi mulai pukul 17 hingga larut malam. Menu andalannya adalah nasi goreng kambing—meskipun ia juga menyediakan masakan lain seperti nasi goreng ayam, sate kambing, dan sup kambing. Selain cita rasanya yang khas, cara memasak sang koki dengan memasak sekaligus beberapa belas porsi nasi goreng juga kerap menjadi daya tarik tersendiri.

Warung nasi uduk Zainal Fanani buka mulai dari pukul 16 hingga tengah malam.

Kedai Zainal Fanani
Lokasi: Kebon Kacang, Jakarta Pusat
Beroperasi sejak 1967
Seperti nasi goreng Kebon Sirih, nasi uduk Kebun Kacang juga banyak versinya. Namun yang populer—dan autentik—adalah warung milik H. Zainal Fanani. Lokasinya di Jalan Kebon Kacang VIII, dekat dengan pojok pertigaan. Tak seperti kedai nasi uduk Betawi, Zainal Fanani tak menyajikan menu nasi uduk dengan sayur jengkol dan semur, melainkan dia fokus menyuguhkan menu nasi uduk dengan aneka lauk goreng, mulai dari empal daging, jeroan, ayam, hingga tempe dan tahu. Ciri khas lainnya, nasi uduk disajikan dengan porsi mini berbalut daun pisang.

Ciri khas martabak manis di Martabak Pecenongan: isian yang melimpah.

Martabak Pecenongan
Lokasi: Pecenongan, Jakarta Pusat
Sejak 1988
Mencari martabak manis maupun telur di Jakarta bukan perkara yang susah. Banyak gerai yang menyajikannya. Namun, hanya sedikit yang memiliki cita rasa khas. Martabak Pecenongan salah satunya. Kedai yang telah berjualan sejak 30 tahun yang lalu tersebut terkenal akan adonan martabak manisnya yang lembut serta isiannya yang royal. Pilihan isian martabak manisnya pun beragam, mulai dari menu klasik seperti cokelat kacang dan keju hingga isian modern seperti cokelat Toblerone hingga Nutella.

Apa kuliner Jakarta lainnya yang menurut Anda layak untuk mendapatkan predikat legendaris?

The post 5 Kuliner Legendaris di Jakarta appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/5-kuliner-legendaris-di-jakarta/feed/ 0
5 Ruang Seni di Jakarta https://destinasian.co.id/5-ruang-seni-di-jakarta/ https://destinasian.co.id/5-ruang-seni-di-jakarta/#respond Wed, 21 Mar 2018 04:38:46 +0000 http://new.destinasian.co.id/?p=34001 Kami hadirkan ulasan singkat 5 ruang seni di Ibu Kota.

The post 5 Ruang Seni di Jakarta appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Oleh Karina Anandya

Kini ruang seni bukan cuma gelanggang untuk seniman. Publik diundang untuk menikmati aliran seni dan kreativitas yang beragam. Berikut lima ruang seni yang telah kami ulas untuk Anda:

DestinAsian Indonesia
Ada beragam ekshibisi yang dipamerkan di GSE milik ruangrupa. (Foto: Sadam Dwi Satria)

Gudang Sarinah Ekosistem
Namanya sudah cukup menjelaskan wujudnya: gudang milik pusat perbelanjaan Sarinah yang disulap menjadi ekosistem seni. Dan layaknya ekosistem seni, “makhluk” penghuninya beragam. Di sini, pengunjung bisa menonton film di bioskop alternatif Forum Sinema, membaca buku-buku seni di perpustakaan, atau membeli suvenir. Di hari-hari tertentu, ada presentasi oleh 69 Performance Club, festival video musik MuVi Party, bazar bulanan Tumpah Ruah, juga konser beragam artis dari beragam aliran. Musisi yang pernah mengisi panggungnya antara lain Efek Rumah Kaca, Shaggydog, serta grup kasidah Nasida Ria. GSE dimotori sekaligus dimandori oleh ruangrupa, organisasi seni yang aktif menggelar pameran, festival, lokakarya, dan penelitian. Jl. Pancoran Timur II No.4, Jakarta Selatan; 0856-9217-0155; gudangsarinah.com.

DestinAsian Indonesia
Relief karya Entang Wiharso di Ruang Seni Anak Museum Macan. (Foto: Sadam Dwi Satria)

Museum Macan
Kehadiran Museum Macan (Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara) turut menggairahkan demam wisata ke museum di Jakarta. Saban akhir pekan, sekitar 4.000 orang mengarungi interiornya yang didesain oleh MET Studio London. Museum garapan pengusaha Haryanto Adikoesoemo ini diresmikan pada 4 November 2017. Dari total 800 karya yang dimilikinya, 90 di antaranya telah dipajang di pameran perdana yang berakhir pada 18 Maret 2018. Seniman-seniman pembuatnya datang dari beragam mazhab dan era, sebut saja Raden Saleh, Trubus Soedarsono, Wang Guangyi, dan Damien Hirst. Tapi Museum Macan tak akan menampilkan koleksi dari gudangnya semata. Mei tahun ini, tur pameran Yayoi Kusama akan singgah di sini. AKR Tower Level MM, Jl. Panjang 5, Kebon Jeruk, Jakarta Barat; 021/2212-1888; museummacan.org.

DestinAsian Indonesia
Kiri-kanan: Beberapa karya seni yang dipajang di ruang galeri Dia.Lo.Gue; toko yang menjual beragam suvenir. (Foto: Rahmad Hidayatullah)

Dia.Lo.Gue
Namanya lahir dari permainan leksikon yang cerdik: sebuah wadah untuk dia, lo, dan gue berdialog. Memasuki tempat ini, tamu pertama-tama akan singgah di toko yang menjajakan barang-barang artistik seperti kaus buatan Daging Tumbuh dan radio kayu merek Magno. Setelahnya, ada galeri yang memajang belasan karya. Berpindah ke area tengah dan belakang, ada restoran lapang yang ditaburi meja dan kursi kayu. Berbeda dari ruang seni yang terkesan intimidatif terhadap publik yang awam seni, Dia.Lo.Gue merangkul beragam segmen. Tempat yang berlokasi di kawasan elite Kemang ini rutin dijadikan wadah kongko bagi grup ekspatriat, kelompok arisan, serta remaja. Jl. Kemang Selatan 99A, Jakarta Selatan; 021/7199-671; dialogue-artspace.com.

DestinAsian Indonesia
Ruang terbuka Salihara yang dikepung pepohonan rindang. (Foto: Muhammad Aryo Nugroho)

Komunitas Salihara
Kantong seni budaya Indonesia yang berdiri sejak 8 Agustus 2008 ini merupakan pusat kesenian multidisiplin milik swasta pertama di Indonesia yang didirikan oleh Goenawan Mohamad. Memiliki teater Black Box pertama di Indonesia dengan dinding kedap suara dan posisi panggung yang bisa diatur sesuai kebutuhan. Dari segi rancang bangun, kompleks Komunitas Salihara dapat dipandang sebagai sebuah objek arsitektural yang menarik. Karya tiga arsitek besar Indonesia dengan ciri khas masing-masing; gedung teater dirancang oleh Adi Purnomo, gedung galeri oleh Marco Kusumawijaya, dan desain gedung perkantoran oleh Isandra Matin Ahmad. Ketiganya mampu memadukan rancangan ke dalam visi yang sama: membangun rumah baru bagi kesenian dan pemikiran yang ramah lingkungan dan hemat energi. Jl. Salihara No.16, Jakarta Selatan; 021/7891-202; salihara.org.

DestinAsian Indonesia
Beberapa koleksi yang dipajang di Museum Toeti Heraty. (Foto: Yusni Aziz)

Museum Toeti Heraty
Museum ini mengoleksi banyak karya seniman besar Indonesia. Tapi bukan itu yang membuatnya spesial sebenarnya. Berbeda dari museum umumnya, karya-karya di sini tidak diperoleh dari perburuan di bursa atau balai lelang. Alih-alih, berkat kedekatan dengan banyak seniman, Profesor Toeti Heraty, sang pemilik museum, bisa memesan karya secara langsung dari pembuatnya, kadang mendapatkannya secara cuma-cuma. Berbeda pula dari museum umumnya, Museum Toeti Heraty menempati sebuah rumah yang hingga kini masih berfungsi sebagai rumah. Banyak lukisan dan patung berkelindan dengan barang pribadi dan bertaburan di area privat seperti kamar tidur dan ruang tamu. Harta lain museum ini adalah perpustakaan berisi ribuan literatur bertema rancang bangun dan perempuan. Ayahanda Toeti, Roosseno Soerjohadikoesoemo, adalah seorang pakar beton yang pernah terlibat dalam proyek kolosal seperti Monumen Nasional dan Jembatan Semanggi. Sementara Toeti, selain memimpin beragam organisasi seni, merupakan seorang feminis yang turut mendirikan Suara Ibu Peduli dan menerbitkan Jurnal Perempuan. Jl. HOS. Cokroaminoto 9-11, Menteng, Jakarta Pusat; 021/3911-823; cemara6galeri.wordpress.com.

The post 5 Ruang Seni di Jakarta appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/5-ruang-seni-di-jakarta/feed/ 0
5 Sunday Brunch Favorit di Jakarta https://destinasian.co.id/5-sunday-brunch-favorit-di-jakarta/ https://destinasian.co.id/5-sunday-brunch-favorit-di-jakarta/#respond Sat, 27 Jan 2018 09:41:03 +0000 http://destinasian.co.id/?p=42944 Tempat-tempat makan dengan menu impresif yang ideal untuk berkumpul di akhir pekan.

The post 5 Sunday Brunch Favorit di Jakarta appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>

Tak bisa dimungkiri, sesi Sunday brunch sudah menjadi bagian dari gaya hidup di Ibu Kota. Meskipun waktunya kini bergeser (bukan pagi menjelang siang namun mulai dari jam makan siang), sesi makan besar di Minggu itu masih digandrungi warga Jakarta—terutama untuk ajang kumpul bersama keluarga atau teman-teman. Untuk itu, kami mengunjungi, mengetes, dan mengulas lima tempat yang menawarkan sesi Sunday brunch mumpuni.

Oleh Yohanes Sandy
Video oleh Sadam Dwi Satria dan Aryo Nugroho

sunday brunch jakarta
Kiri-kanan: Tim kuliner Bengawan Restaurant secara ajek merotasi tema menunya; sajian kepiting ala Singapura dipadu dengan sampanye premium.

Bengawan Restaurant
Restoran ini bersarang di lantai tujuh Keraton at The Plaza, Jakarta. Sesi brunch digelar mulai dari pukul 12 hingga 15 saban Minggunya. Disebut-sebut sebagai salah satu brunch termewah di Jakarta, sesi makan prasmanan ini menawarkan beragam hidangan dengan bahan-bahan premium, seperti kerang, lobster, caviar, foie grass, serta daging sapi Kobe. Selayaknya sesi brunch di hotel, sejumlah hidangan dimasak langsung sesaat setelah dipesan, sebut saja sajian foie grass serta caviar yang tersaji di caviar station. Seluruh menu yang disajikan dirotasi setiap pekannya agar pengunjung tak bosan.

Seluruh hidangan yang disajikan merupakan kreasi dari Syaiful, komandan dapur Keraton at The Plaza Jakarta. Pria yang baru saja bergabung dengan hotel bintang lima tersebut pernah mengabdi di dapur-dapur restoran tersohor di Amerika Serikat dan Timur Tengah.

Selain menghadirkan hidangan-hidangan berkualitas terbaik, Champagne Brunch ini juga menawarkan paket dengan pilihan minuman sampanye Chandon dan Moet Chando sepuasnya. Selain itu, mereka juga menyajikan jus-jus segar, bir, serta berbagai macam koktail. Agar sesi makan lebih berkesan, seorang DJ juga didaulat untuk menghadirkan musik-musik chill. Informasi lebih lanjut, hubungi Keraton at The Plaza di 021/5030-2993.

sunday brunch jakarta
Interior Jakarta Restaurant.

Jakarta Restaurant
Jika ada daftar restoran premium di Jakarta yang secara konsisten menghadirkan brunch dengan menu-menu yang ditunggu, maka Jakarta Restaurant adalah salah satunya. Restoran yang bersemayam di The Dharmawangsa Jakarta ini sudah bertahun-tahun dikenal sebagai tempat yang paling ideal untuk mencicipi hidangan Nusantara premium. Dapurnya sempat dipegang oleh Vindex Tengker sebelum akhirnya digantikan oleh Felix Budisetiawan yang tak kalah bertalenta.

Sunday brunch di sini dimulai dari pukul 12 hingga 15. Menu-menunya sungguh membuat jatuh cinta. Ia menawarkan aneka seafood segar mulai dari lobster hingga oyster dan caviar hingga hidangan khas Nusantara yang diolah dari bahan-bahan terbaik. Hidangan yang wajib dicoba saat Sunday brunch adalah lobster thermidor, hidangan khas Prancis yang di sini disajikan dengan bumbu Manado yang sedikit pedas. Menu unggulan lainnya, mencakup aneka hidangan sate di grill station, sajian khas India, dan yang paling populer, masakan-masakan khas Nusantara. Tiap pekannya, menu tradisional Indonesia yang menjadi jagoan di sini dikeluarkan secara bergantian, misalnya nasi liwet, bakso loncat, nasi campur Dharmawangsa, dan gulai sapi. Sebagai penutup, tersedia juga aneka kue, es krim, serta jajanan pasar khas dalam negeri. Informasi lebih lanjut, hubungi The Dharmawangsa Jakarta di 021/720-4174.

sunday brunch jakarta
Kiri-kanan: Aneka daging cold cuts yang hanya tersedia di sesi Sunday Brunch Orient8; interior elegan Orient8.

Orient 8
Orient 8 merupakan salah satu restoran yang menjadi bagian dari Hotel Mulia Senayan. Fokusnya menyajikan hidangan-hidangan menggugah selera yang terinspirasi kuliner Prancis dan Asia. Sesi brunch di sini dimulai pada pukul 12 hingga 15. “Konsepnya berbeda dengan makan siang dan malam,” ujar Deri Jindhar, Communications Manager. Untuk brunch, Orient 8 menawarkan menu yang lebih banyak serta cold cuts station yang menyajikan daging-daging cold cuts dan keju terbaik. “Kami juga baru menambahkan grill station yang menyediakan aneka daging dan seafood bakar,” ungkapnya.

Mulai acara santap siang Anda dengan aneka selada segar, seperti selada mangga khas Thailand. Kemudian lanjutkan dengan aneka pilihan sushi dan sashimi. Untuk hidangan utama, mereka juga menawarkan banyak opsi mulai dari seafood paella hingga steik. Seluruhnya disajikan secara prasmanan. Selain menu-menu yang dihadirkan di meja, Orient 8 juga menghadirkan hidangan yang disajikan langsung ke meja dengan porsi-porsi kecil. Selain itu, mereka juga memiliki food cart yang rutin menyambangi meja tiap tamu menawarkan hidangan yang menggugah selera. Informasi lebih lanjut, hubungi Hotel Mulia Senayan di 021/574-7777.

sunday brunch jakarta
Interior restoran Open} yang terletak tepat di samping area kolam renang.

OPEN} Restaurant
Restoran ini terletak di lantai dasar DoubleTree by Hilton Jakarta – Diponegoro. Letaknya yang bersemayam di sisi kolam laguna luas menghadirkan nuansa restoran resor yang kental. Tapi bukan hanya itu yang menjadi daya tariknya, menu-menu yang ditawarkan pun memikat

Sesi makan siang dapat dimulai dengan pilihan dim sum atau mi bakso yang keduanya terletak berdekatan. Beranjak ke menu utama, selain menyediakan menu-menu internasional seperti steik dan pasta, tim kuliner OPEN} Restaurant juga menyuguhkan beragam pilihan masakan Indonesia bercita rasa autentik seperti lontong sayur, opor ayam, ayam taliwang, serta masih banyak lagi. Bagi mereka yang menggemari piza, jangan lewatkan piza rendang yang jadi andalan mereka.

Menariknya, selain dapat menyantap hidangan sepuasnya, sesi brunch di sini juga sudah termasuk akses ke kolam renang serta kids’ club. “Cocok untuk tamu berkeluarga,” pungkas Lisa Natalia, Marketing Communications Executive. Informasi lebih lanjut, hubungi DoubleTree by Hilton Jakarta – Diponegoro di 021/3190-4433.

sunday brunch jakarta
Area semi-outdoor di restoran Cork & Screw cabang Plaza Indonesia.

Cork & Screw
Cork & Screw cabang Plaza Indonesia merupakan salah satu restoran independen yang berhasil menghadirkan cita rasa kuliner yang konsisten. Sesi brunch di sini pertama kali dirilis pada 2014 dan berhasil memiliki penggemar seiring berjalannya waktu. Menu brunch di sini didesain untuk mengakomodasi seluruh anggota keluarga maupun orang tersayang dengan konsep ala carte. Pilihannya pun beragam, sebut saja tenderloin steak and eggs, salmon asap, hingga menu khas Indonesia seperti lontong sayur dan bubur ayam. Selain itu tersedia juga menu sarapan favorit seperti bagel, French toast, dan eggs benedict. Seluruh hidangan merupakan kreasi dari Benoit Claeys, koki muda yang pernah bekerja di dapur Loewy dan KOI Jakarta.

Selain menu makanan yang impresif, Cork & Screw juga menyediakan beragam pilihan koktail dan wine. Salah satu yang wajib dicoba adalah sangria tinta dan bloody mary. Sesi Sunday brunch ini tersedia setiap akhir pekan dari pukul 11 hingga 16. Informasi lebih lanjut, hubungi Cork & Screw di 021/3199-6659.

The post 5 Sunday Brunch Favorit di Jakarta appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/5-sunday-brunch-favorit-di-jakarta/feed/ 0
4 Restoran Korea Autentik di Jakarta https://destinasian.co.id/4-restoran-korea-autentik-di-jakarta/ https://destinasian.co.id/4-restoran-korea-autentik-di-jakarta/#respond Wed, 24 Jan 2018 07:08:47 +0000 http://destinasian.co.id/?p=32645 Tempat makan khas Negeri Ginseng rekomendasi warga asli Korsel.

The post 4 Restoran Korea Autentik di Jakarta appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Sebelum mengekspor drama dan K-Pop, Korea mengirim koki-kokinya ke penjuru bumi. Di Jakarta misalnya, restoran Korea bertaburan, memperkenalkan warga Ibu Kota pada kelezatan kimchi, bibimbap, dan bulgogi. Pertanyaannya: dari sekian banyak restoran Korea, manakah yang paling autentik? Untuk menjawabnya, Karina Anandya meminta rekomendasi dari seorang ekspat Korea yang juga pencinta kuliner, Yeuteum La (May), Marketing Manager Lotte Logistics Corporation di Jakarta.

Setiap meja didampingi oleh satu pelayan yang akan memanggang daging yang dipesan tamu. (Foto: Sadam Dwi Satria)

Mapo Galmaegi BBQ (Magal)
“Benar-benar tempat makan favorit saya, mulai dari segi kualitas rasa hingga harga,” tutur May. Potongan daging untuk samgyeopsal dan hangjeongsal cukup tebal dibandingkan beberapa restoran barbeku Korea lainnya. Yang membedakan Magal dengan tempat makan serupa, di sini mereka menyajikan telur yang dimasak di pinggir alat pemanggang. Restoran yang digadang-gadang memiliki rasa kimchi terbaik di Jakarta ini juga menyajikan beragam menu lezat, mulai dari cheese tteok-bokki, mul-naengmyeon dan chadol doenjan jjiagae yang dapat dinikmati usai menyantap menu berat barbeku.
Jl. Senopati No.60, Kebayoran Baru; 021-739-8350; mapogalmaegi.com.

Bibim-naengmyeon, salah satu menu yang direkomendasikan oleh ekspat yang telah bekerja hampir dua tahun di Indonesia ini. (Foto: Sadam Dwi Satria)

Myeong-ga Myeon-ok
Menampilkan interior nyaman yang didominasi warna cokelat, restoran ini dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin mencicipi makanan Korea asli dengan harga yang cukup terjangkau.  “Saya cukup sering makan malam di sini karena pilihan side dish yang cukup beragam,” kata May. Sundubu-jjigae, mandu-jeongol, dan bibim-naengmyeon menjadi beberapa menu yang menjadi favoritnya setiap kali makan di restoran yang telah memilik empat cabang di Jakarta ini.
Jl. Cipaku I No.14, Petogogan; 021/2751-0800.

Menu tteok-bokki yang menggugah selera. (Foto: Muhammad Aryo Nugroho)

Warung Kuning-Korean Street Food
Kimbap terbaik yang pernah saya coba. Bahkan, lebih enak dibandingkan kimbap asli di Korea,” ucap May. Satu-satunya tempat makan yang berhasil mereplika hampir seluruh jajanan Korea dengan cita rasa asli, seperti twigim, odeng, tteok-bokki dan kim-mali. Meskipun tempatnya mungil, Anda bakal dengan mudah menemukannya karena keseluruhan dinding luarnya dicat kuning. Siapkan uang tunai saat berkunjung ke tempat makan yang ramai menjelang sore hingga malam ini.
Grand Wijaya Center, Jl. Wijaya II, Kebayoran Baru.

Barbeque Lean Chicken merupakan salah satu menu yang paling populer di sini. (Foto: Muhammad Aryo Nugroho)

Chicken Phong
Merekomendasikan menu jjimdak, May mengakui ia langsung teringat kampung halaman saat pertama kali mencicipinya di restoran ini. “Kerinduan saya akan menu khas musim panas langsung terbayar!” lanjutnya. ‘Semur ayam ala Korea’ tersebut dilengkapi toping sayuran yang royal dengan rasa manis dan gurih ini membuat ketagihan. May menikmatinya bersama dangmyeon dengan ekstra cabai. Restoran tersembunyi yang juga menyediakan tempat karaoke Korea ini selalu ramai menjelang malam hari. Pastikan Anda melakukan reservasi terlebih dahulu.
Grand Wijaya Center, Jl. Wijaya II, Kebayoran Baru; 021/720-7275

The post 4 Restoran Korea Autentik di Jakarta appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/4-restoran-korea-autentik-di-jakarta/feed/ 0