You searched for Reza Idris - DestinAsian Indonesia https://destinasian.co.id/ Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama Wed, 30 Dec 2020 07:10:17 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 Menjadi Ninja di Hokkaido https://destinasian.co.id/menjadi-ninja-di-hokkaido/ https://destinasian.co.id/menjadi-ninja-di-hokkaido/#respond Fri, 01 Feb 2019 04:42:56 +0000 http://destinasian.co.id/?p=45100 Mengunjungi taman bermain dengan tema Periode Edo.

The post Menjadi Ninja di Hokkaido appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Kota buatan dengan arsitektur kuno Periode Edo.

Oleh Reza Idris
Foto oleh Irene Barlian

Liburan ke Prefektur Hokkaido di Jepang tak hanya berisi agenda bermain ski. Di luar musim dingin, prefektur yang terletak di pulau di sisi utara Jepang tersebut juga menawarkan beragam aktivitas menarik. Salah satunya merasakan menjadi ninja dan hidup di Jepang di Periode Edo di Noboribetsu Date Jidaimura.

Taman hiburan seluas empat hektar ini hendak mengajak para tamunya memutar waktu ke Periode Edo di saat Jepang berada dalam kekuasaan Shogun Tokugawa dari 1603-1867—sebuah zaman emas ketika Negeri Sakura menikmati kestabilan politik hingga perekonomian dan seni pertunjukan pun tumbuh pesat.

Pengunjung juga dapat menjajal beberapa ilmu dasar ninja.

Seperti memorabilia dari masa silam, Noboribetsu Date Jidaimura merawatkarisma kampung klasik khasJepang. Kita bisa melihat sepenggalkehidupan di saat para ninja menyelinap ditengah gelap, kaum samurai berseliweranmenenteng katana, dan geisha berkeliarandalam kimono. Berjalan-jalan di sini,pengunjung juga akan menemukan ganggangberalaskan pasir yang dipagaribarisan bangunan berarsitektur tradisional.Tentu saja, mayoritas bangunan di sinitelah beralih fungsi, misalnya sebagaikios suvenir, kedai makanan, atau tempatbermain anak-anak.

Baca juga: Kanal Bersejarah di Prefektur Hokkaido; Wisata Sejarah dan Masa Depan di Krakow

Staf Noboribetsu Date Jidaimura yang berdandan kostum ninja.

Kampung rekreasi ini dikemas menghibur bagi tamu. Sesuai dengan misinya mendedahkan wajah lawas Negeri Sakura, Noboribetsu Date Jidaimura menyuguhkan pentas budaya tradisional, contohnya peragaan atraksi ninja di Kasumi Ninja House, serta pentas teater geisha yang membuka kesempatan bagi penonton untuk terlibat langsung dalam pentas.

Menariknya, karena taman bermain ini mengusung tema masa lalu, restoran dan toko di dalamnya juga mengusung desain Periode Edo. Bahkan pelayannya pun menggunakan kostum yang lazim dikenakan di periode tersebut. Jika ingin membaur bersama mereka, Noboribetsu Date Jidaimura juga menyediakan tempat persewaan kostum mulai dari kimono, samurai, hingga ninja.

Pengunjung juga dapat menjajal beberapa ilmu dasar ninja.

Taman rekreasi ini dapat dijangkau menggunakan kereta dengan waktu tempuh sekitar dua jam dari pusat kota Sapporo. Dari Sapporo, pengunjung cukup naik kereta JR Hokkaido Muroran Main Line kemudian turun di Stasiun Noboribetsu. Dari stasiun ini, perjalanan dilanjutkan dengan bus Donan selama delapan menit.

Infoirmasi lebih lanjut, kunjungi edo-trip.jp.

The post Menjadi Ninja di Hokkaido appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/menjadi-ninja-di-hokkaido/feed/ 0
8 Resor Tersembunyi di 8 Kabupaten https://destinasian.co.id/8-resor-tersembunyi-di-8-kabupaten/ https://destinasian.co.id/8-resor-tersembunyi-di-8-kabupaten/#respond Fri, 22 Dec 2017 10:45:15 +0000 http://destinasian.co.id/?p=31710 Mengunjungi, mengetes, serta mengulas delapan resor di delapan kabupaten di Indonesia.

The post 8 Resor Tersembunyi di 8 Kabupaten appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Kiri-kanan: Kolam renang privat di tipe Seaview Villa, Cempedak Private Island, resor baru yang berlokasi di sisi timur Bintan (pengarah gaya: Gabby Gabbana; busana dari Beyond The Vines, syal dari Hermès); Kolam renang komunal di Cempedak (pengarah gaya: Gabby Gabbana; pakaian renang dari K.BLU Swim). (Foto oleh: Muhammad Fadli)

Oleh Cristian Rahadiansyah, Yohanes Sandy, dan Reza Idris

Cempedak Private Island
Island resort khusus dewasa yang menaikkan standar kemewahan di Bintan.

Bintan dan Bali terus bersaing sebagai destinasi dengan tingkat pertumbuhan resor terpesat di Indonesia. Tapi ada satu keunggulan Bintan yang tidak dimiliki Bali: island resortCempedak, resor yang diresmikan Maret 2017, berlokasi di lepas pantai timur Bintan. Jaraknya sekitar 23 kilometer di selatan saudara tuanya, Nikoi. Keduanya bernaung di bawah manajemen yang sama, tapi membidik target yang berbeda: Nikoi terbuka untuk semua orang, sedangkan Cempedak membatasi usia tamu minimum 16 tahun.

Cempedak, sesuai namanya, bersemayam di Pulau Cempedak, daratan elok seluas 17 hektare yang bersemayam di Laut Cina Selatan. Sebagian pesisirnya dibingkai pantai berpasir putih dan ditaburi bebatuan granit, sementara interiornya dikerubungi pepohonan rimbun. Resor ini mengoleksi 20 unit vila bergaya tropis yang masing-masingnya dirakit dari bambu dan dipayungi rumbia. (Sebelas vila sudah beroperasi, sisanya akan dibuka pada Maret 2018.)

Kiri-kanan: Struktur bambu di vila di Cempedak, resor yang diresmikan Maret 2017; area makan terbuka di restoran milik Cempedak. (Foto oleh: Muhammad Fadli)

Di sini hanya terdapat dua kategori vila: Beach Villa yang sedikit berjarak dari pantai, serta Seaview Villa yang menyuguhkan panorama laut paling lapang. Setiap vila terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dihuni ruang bersantai dan kolam renang, sementara lantai atas berisi matras. AC absen, begitu pula televisi. Fitur modern yang tersedia hanyalah speaker portabel dan koneksi internet.

Resor ini mengusung moto barefoot luxury. Melebur dengan alam, baik di darat maupun laut, adalah aktivitas utama di resor. Tamu bisa mencoba trekking, island hopping, kayaking, snorkeling, atau menyelam. Perairan pulau ini terkenal akan karangnya yang sehat, karena itu senantiasa tercantum dalam peta operator selam di Bintan. “Beberapa aktivitas kami tawarkan gratis” ujar Marjan, General Manager.

Untuk island resort, kualitas makanan di restoran sama pentingnya dengan kenyamanan di vila—dan Cempedak berhasil mengejawantahkan petuah tersebut. Tim dapurnya berisi juru masak bertalenta yang membuat resor ini layak kembali dikunjungi untuk sekadar menikmati makanannya.

Cempedak, Bintan, Kepulauan Riau; 0811-7008-040; cempedak.com; mulai dari Rp4.500.000.

Kiri-kanan: kolam renang di teras restoran Kalimaya; Eric James McAskill, salah seorang pemilik Kalimaya, berenang di perairan Pulau Sangeang. (Foto: Nyimas Laula)

Kalimaya Dive Resort
Resor “nekat” yang membuka jalan bagi tumbuhnya wisata selam di timur Bima.

Kecuali ajang pacuan kuda, Bima tak menawarkan banyak alasan untuk dikunjungi. Justru sebaliknya, kabupaten ini menyodorkan beragam alasan untuk tidak dikunjungi. Namanya sempat ditulis dengan tinta merah lantaran menjadi wadah gembong teroris Santoso merangkul pengikut. Dalam hal pengentasan kemiskinan, tempat ini menjadi sorotan karena hampir separuh desanya masuk kategori tertinggal. Akan tetapi, di balik citranya yang suram, Bima ternyata menyimpan aset wisata yang mumpuni: alam bawah laut yang memukau. Atas alasan itulah Kalimaya hadir di sini pada Oktober 2016.

Kalimaya berlokasi di timur Bima, di tepi Selat Sape yang memisahkan Sumbawa dan Flores. Jaraknya sekitar dua jam berkendara dari Bandara Sultan Muhammad Salahuddin. Resor ini menampung enam bungalo. (Bungalo untuk keluarga rampung dibangun beberapa bulan silam, tapi belum dipasarkan.) Tiap unitnya dirangkai dari kayu jati dan mahoni, dipayungi ilalang, dihubungkan jalan setapak yang dilapisi bata. Listrik menyala nonstop. Air tawar hangat mengalir dari shower. Satu-satunya yang absen hanyalah televisi, perangkat yang mungkin tak dibutuhkan tamu mengingat tontonan dari balkon bungalo sudah cukup menghibur: laut pirus, Gili Banta, dan Pulau Komodo di kejauhan.

Menu makan siang di Kalimaya Dive Resort.

Resor ini didedikasikan bagi penyelam. Fasilitasnya antara lain dive center, dive boat, dan restoran yang dilengkapi kolam renang. Merujuk pemetaan terakhir, ada 40 titik penyelaman di sekitar resor. Salah satu lokasi favorit tamu adalah Pulau Sangeang. Perairannya dipenuhi belut dan nudibranch. Berkat koleksi satwa lautnya, Sangeang rutin dijadikan titik pemberhentian dalam jalur pesiar yang bertolak dari Bali menuju Flores.

Di Bima, Kalimaya adalah dive resort perintis, properti yang membuka jalan bagi tumbuhnya industri pariwisata. “Kawasan timur karakternya berbeda,” ujar Loren Vazquez Zubieta, salah seorang pemilik Kalimaya, saat ditanya soal citra suram Bima. “Orang-orang di sini ramah. Resor ini bisa berdiri juga berkat bantuan mereka.”

Poja, Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat; kalimayadiveresort.com; Rp10.970.000 per orang untuk tiga malam, termasuk makan tiga kali per hari, perlengkapan selam, empat kali sesi menyelam dengan perahu.

Kiri-kanan: Kamar yang kaya sentuhan desain Jawa di Bangsring Breeze, suaka retret di pesisir timur Jawa Timur; gado-gado, es buah, dan bubur ketan ireng di Bangsring Breeze. (Foto oleh: Putu Sayoga)

Bangsring Breeze
Suaka retret sederhana di tepi selat yang memisahkan Jawa dan Bali.

Sosoknya mungil dan bersahaja. Lokasinya menyepi di balik desa petani. Di sini, kemewahan tidak diterjemahkan dalam wujud lobi marmer, kerling sampanye, atau gelembung jacuzzi. Alih-alih, tamu diajak menikmati kesederhanaan, ketenangan, juga kesejukan. “Resor ini hadir untuk mengajak orang melihat alam yang masih jauh dari radar turis,” kata Jamie Aditya, mantan tamu Bangsring Breeze.

Resor ini ditata berundak di lereng yang menatap Selat Bali. Dari teras kamar, kita bisa melihat Pulau Menjangan. Menengok ke sisi belakang resor, Gunung Raung dan Merapi menjulang agung. Sepanjang hari, angin sepoi-sepoi berkesiur dari laut atau gunung. Angin sejuk itu jugalah yang dulu menginspirasi nama “Breeze.”

Kiri-kanan: Menikmati sajian ditemani pemandangan memikat; diapit laut dan gunung-gunung, resor ini didaulat menjadi yang tercantik di pesisir timur Jawa Timur. (Foto oleh: Putu Sayoga)

Di lahan seluas satu hektare, Bangsring Breeze menaungi dua unit bungalo dan tiga suite. Semuanya dibanderol dengan tarif yang sama, walau masing-masingnya memiliki suguhan yang berbeda. Tipe Garden Bungalow menawarkan privasi dan kamar mandi terluas; tipe Villa Suite menyajikan serambi yang fotogenik; sementara tipe Garden Suite berjarak paling dekat dari kolam renang dan restoran.

Bangsring Breeze menawarkan beragam aktivitas. Suaka retret ini bisa setiap saat disulap menjadi basecamp bagi para petualang. Setengah jam meluncur dengan perahu, kita bisa menyelam di perairan Taman Nasional Bali Barat. Berkendara 90 menit ke arah barat, pencinta trekking bisa menguji stamina di Dataran Tinggi Ijen. Mengayuh sepeda, dalam hitungan menit kita akan tiba di kebun kopi Kaliklatak.

Jl. Raya Situbondo KM.17, Desa Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur; 0823-3126-4847; bangsringbreeze.com; mulai dari Rp1.580.000.

Seorang peselancar asing mengendarai ombak Pantai Watu Karung di selatan Pacitan. (Foto oleh: Atet Dwi Pramadia)

Desa Limasan
Kompleks rumah Jawa yang didesain oleh peselancar dan didedikasikan bagi peselancar.

Pada 2009, tiga selebriti di dunia selancar melawat Pacitan dan menemukan Pantai Watu Karung. Ketiganya—Rizal Tandjung, Marlon Gerber, dan Bruce Irons—langsung terpikat oleh ombak-ombaknya yang langka. Di Watu Karung, laut mengempas di antara dua bongkahan batu besar, kemudian memproduksi ombak left-hand dan right-hand sekaligus. Artinya, Anda bisa bebas memilih untuk berselancar ke arah kanan atau kiri.

Trio itu menjajal ombak-ombak ajaib tersebut, dan media mengabadikannya. Aksi Bruce terpampang pada sampul dua media selancar bergengsi. Majalah Waves memberi tajuk “Bruce Irons Scores Mystery Wave,” sementara Surf menuliskan judul yang lebih bombastis, “The Last Secret Spot.” Sejak itu, Watu Karung tercantum dalam sirkuit selancar global.

Kiri-kanan: Interior bergaya Jawa di Limasan Darmadi; salah satu vila di Desa Limasan. (Foto oleh: Atet Dwi Pramadia)

Desa Limasan berdiri di bibir Watu Karung, sekitar tiga jam berkendara dari Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Surfer village ini dikelola oleh Roman Gerber, mertua Rizal Tandjung yang juga ayah Marlon Gerber. Desa Limasan menampung enam unit vila berisi satu hingga empat kamar yang disebar di lahan seluas 6,5 hektare. Satu unit vila ditancapkan di puncak bukit, satu vila lainnya di lereng, sementara sisanya disebar di padang rumput yang ditaburi pohon kelapa.

Tiap vila di Desa Limasan, sesuai namanya, berbentuk rumah limasan. Desainnya kental dengan langgam Jawa: tiang kayu jati, emperan berisi kursi becak, tegel motif bunga, sofa jengki, lampu kerek, serta ornamen bubungan di atap genting. “Semua vila dirangkai dari rumah limasan asli yang saya beli bertahap,” jelas Roman.

Sejak ditemukannya Watu Karung oleh Rizal dan kawan-kawan, Pacitan merekah jadi kutub selancar baru di Jawa Timur setelah G-Land di Banyuwangi. Banyak figur kondang berdatangan, mulai dari jawara sekaliber Kelly Slater hingga begawan semacam Gerry Lopez. Agustus silam, pantai ini terpilih sebagai tuan rumah seri kualifikasi World Surf League—ajang yang turut dihadiri putra kebanggaan Pacitan, Susilo Bambang Yudhoyono.

Dusun Ketro, Pacitan, Jawa Timur; 0813-3231-6459; desalimasan.com; mulai dari Rp1.000.000, termasuk makan tiga kali per hari untuk dua orang.

The post 8 Resor Tersembunyi di 8 Kabupaten appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/8-resor-tersembunyi-di-8-kabupaten/feed/ 0
Berkelana di Koh Samui https://destinasian.co.id/berkelana-di-koh-samui/ https://destinasian.co.id/berkelana-di-koh-samui/#respond Fri, 15 Dec 2017 13:21:45 +0000 http://destinasian.co.id/?p=30518 Awalnya lokasi berlindung para nelayan dari badai di Teluk Siam, Koh Samui bertransformasi menjadi destinasi premium yang dihuni resor-resor luks.

The post Berkelana di Koh Samui appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Teks oleh Reza Idris
Foto oleh Diego Vergés
Model: Nicholas Saputra

Koh Samui mungkin masih kalah tenar dari Bangkok, Phuket, atau Chiang Mai. Tapi perkembangan pariwisata pulau ini dalam dua dekade terakhir telah membuatnya kian memikat. Tawarannya adalah pantai pasir putih, laut pirus, dan alam rindang. Terbilang biasa untuk standar Thailand memang, tapi Samui punya satu modal lagi yang membuatnya menonjol: koleksi hotel premium yang cukup lengkap.

Ada banyak versi tentang sejarahnya. Salah satu sumber menyebutkan, Samui “ditemukan” pertama kali di akhir 1800-an oleh kaum nelayan Melayu dan Cina. Pulau ini berlabuh di Teluk Siam, sekitar 700 kilometer sisi selatan Bangkok. Para pelaut singgah di sini untuk mengisi perbekalan dan berlindung dari badai—kisah yang membuat pulau ini dulu disebut saboey, terminologi Cina yang berarti “surga perlindungan.”

Kiri-kanan: Kolam renang dengan latar restoran di W Retreat Koh Samui; Taman Nasional
Ang Thong;

Namanya mulai terdengar dunia pada awal 1970-an. Pengunjungnya waktu itu backpacker Eropa. Tapi Samui sejatinya belum menjadi destinasi utama, melainkan lokasi transit untuk menjangkau Koh Phangan—tempat kaum backpacker menciptakan pestabulan purnama, ajang yang menjadi ritual bulanan hingga kini.

Layaknya pulau yang terisolasi, peradaban di Samui terbilang muda. Bukti-bukti sejarah sangat minim. Dua yang tersisa adalah Buddha Footprint, artefak suci berupa empat jejak tapak Buddha; serta Big Buddha, patung setinggi 10 meter yang dibangun pada 1972. Hanya di Hua Thanon kita bisa menyaksikan bekas-bekas kehidupan masyarakat masa silam. Di sini terdapat beberapa rumah panggung berbahan kayu yang dihuni minoritas Muslim.

Transformasi Samui dimulai pada 1989 saat Bangkok Airways (bangkokair.com) mendirikan sebuah bandara yang membuka isolasi pulau terbesar ketiga di Thailand ini. Alhasil, pelancong tak perlu lagi menghabiskan banyak waktu di atas kapal feri dari Surat Thani untuk mengunjunginya. Pertumbuhan turis internasional kemudian mendorong Thai Airways (thaiairways.com) membuka rute ke Samui pada 2008.

Peran dermaga di sektor pariwisata Samui menyusut setelah bandara didirikan pada 1989. Kemeja motif kotak-kotak, celana motif kotak-kotak, dan tas kulit dari Louis Vuitton.
Kiri-kanan: Pesisir berbatu di dekat Pantai Lamai. Kemeja lengan panjang bermotif dan celana dari Louis Vuitton; panorama Pantai Chaweng dari dek di Jungle Club. Sweter tanpa kerah dan celana denim dari Louis Vuitton.

Kontras dari bandara-bandara modern, Bandara Samui didesain menarik layaknya kompleks bungalo. Terminalnya ditopang kayu-kayu gelondongan dan dipayungi rumbia. Para penumpang yang baru mendarat tidak dijemput oleh bus, melainkan kereta wisata, seperti yang lazim dipakai mengantar turis menjelajahi Taman Safari. Samui sepertinya ingin para tamu merasakan suasana liburan langsung usai turun dari pesawat.

Untuk menjaga jarak dari Pattaya dan Phuket, Samui menggeser fokus segmennya ke turis berkocek tebal. Di akhir 1990-an, resor-resor elite mulai menjamur. Awalnya hanya merek-merek lokal yang bercokol. Seiring kian santernya gaung Samui, properti jaringan internasional pun berdatangan. Salah satu pemain tertua adalah Baan Taling Ngam Resort yang diresmikan 20 tahun silam. Pengelolanya telah tiga kali berganti, dari Mandarin Oriental, Le Méridien, dan kini, InterContinental.

Enam tahun lalu, Four Seasons juga datang dan mengambil tempat di area bekas perkebunan kelapa. Merek-merek premium lain yang kini bisa ditemukan di Samui adalah Banyan Tree, W, Orient-Express, Anantara, Conrad, Nikki Beach, dan yang terbaru, Vana Belle. Kehadiran mereka memicu pertumbuhan maskapai ke Samui, salah satunya SilkAir (silkair.com) pada 2011.

Mural karya Alec Monopoly di W Retreat (kemeja motif kotak-kotak, celana denim, dan tas kulit dari Louis
Vuitton).

Seperti biasa, W Retreat Koh Samui (wkohsamui.com) menampilkan desain yang ekstravagan. Kolaborasi P49 Deesign dan Maps Design menghasilkan sebuah resor tepi laut yang dihuni 73 vila yang dilengkapi kolam privat, serta bar yang dipercantik sofa-sofa terapung. Karena warisan budaya tak cukup melimpah, Samui menciptakan atraksi-atraksi modern untuk menggoda turis. Salah satu yang tersohor adalah Samui Fine Dining Festival (samuifinediningfestival.com). Dalam ajang tahunan ini, para koki berkolaborasi untuk menciptakan menu spesial di restorannya masing-masing. Restoran tak cuma bisa ditemukan di hotel.

Salah satu gerai independen yang cukup terkenal adalah Orgasmic yang dipimpin Wally, koki selebriti di Samui. Pulau seluas 227 kilometer persegi ini juga menawarkan petualangan alam. Obyek andalannya adalah Taman Nasional Ang Thong (dnp.go.th), kawasan konservasi yang disusun oleh 42 pulau tak berpenghuni. Usai menyusuri laut sejauh 20 kilometer ke arah barat, kita bisa menemukan formasi bebatuan gamping, laut turkuois, beragam biota laut, dan pantai-pantai berpasir putih. Warga lokal Ang Thong adalah satwa-satwa elusif semacam langur dan elang laut. Biaya tur rata-rata dipatok sebesar 1.800 baht (sekitar Rp600.000) per orang, mencakup makan tiga kali, serta sewa peralatan snorkeling dan kayaking.

Kiri-kanan: Menu Jepang dengan sentuhan modern di Namu; Thaimazcal, spa yang menawarkan terapi yang terinspirasi tradisi Meksiko.

Tur-tur khas Negeri Gajah Putih juga ada. Mereka yang mengidap thalassophobia bisa menikmati safari melintasi hutan di atas punggung gajah. Di kawasan rindang Khao Pom, tamu akan dibawa melintasi jalur yang dibingkai pepohonan kelapa, mengunjungi desa yang bermukim di perbukitan, dan belajar memasak kuliner lokal dari warga setempat. Mengitari rute perbukitan dengan jip juga tersedia. Itinerary-nya mencakup kunjungan ke Na Muang, air terjun setinggi 80 meter.

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi September/Oktober 2013 (“Sensasi Samui”).

The post Berkelana di Koh Samui appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/berkelana-di-koh-samui/feed/ 0
Transformasi Gadis Manis https://destinasian.co.id/transformasi-gadis-manis/ https://destinasian.co.id/transformasi-gadis-manis/#respond Fri, 15 Dec 2017 12:22:09 +0000 http://destinasian.co.id/?p=30510 Di dunia akting, Julie Estelle keluar dari zona nyaman dengan mengambil peran-peran penuh risiko. Tapi, sebagai traveler, siapa dia sebenarnya?

The post Transformasi Gadis Manis appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Teks oleh Reza Idris
Foto Diego Vergés
Pengarah gaya: Peter Zewet

Dengan parasnya yang polos, Julie Estelle terlihat natural saat membintangi drama melankolis Alexandria dan Broken Hearts. Tapi wanita kelahiran 1989 ini sepertinya tak mau terjebak di zona nyaman peran protagonis. Dalam The Raid 2, dia berperan sebagai penjahat beringas yang bersenjatakan martil.

Di dunia sinema, Julie kini bukan lagi seorang “girl next door.” Dia aktris yang diperhitungkan. Dan dia juga gemar melancong, aktivitas yang dipupuknya sejak belia. Tumbuh di Bali, Julie punya banyak peluang untuk berdekatan dengan alam. “Orang tua sering sekali mengajak jalan-jalan ke pantai atau pulau-pulau,” kenangnya. Dengan jadwal syuting yang padat, hobinya melancong kini kerap tercampur dengan aktivitas kerja. Dara berdarah Manado, Tionghoa, dan Prancis ini melihat kesibukannya sebagai kesempatan untuk menyaksikan dunia. “Tidak cuma ketemu orang-orang baru di industri, kebetulan  kerja bisa sambil keliling,” ujarnya.

Kiri-kanan: Kolam utama yang menatap samudra. Bikini dan kacamata hitam dari Louis Vuitton; interior kabana, fitur unik yang dihasilkan dari penafsiran kreatif atas bale tradisional Bali. Topi fedora, gaun lilit, gelang, sandal, dan tas Neverfull, seluruhnya dari Louis Vuitton.

Dua destinasi yang meninggalkan kesan mendalam baginya adalah Mykonos dan Santorini. “Paling menyenangkan. Kombinasi warna putih dan birunya sangat indah. Lautnya bersih, dan saya suka sekali makanannya,” kenangnya. Julie juga memiliki punya destinasi andalan di Indonesia: Gili Trawangan. “Di sini bisa dapat semua. Pulau unik, pantai, budaya, dan makanan yang enak,” ujar wanita yang hobi memasak ini.

Tapi Julie bukanlah seorang solo traveler. Dia lebih memilih menikmati perjalanan bersama anggota keluarga atau teman. “Saat jalan dengan orang-orang yang kita cintai, trip selalu lebih menyenangkan.” Tahun ini, dia berencana menyambangi Raja Ampat. “Kebetulan karena kerjaan juga, tapi akhirnya bisa datang ke tempat yang terkenal akan dunia bawah lautnya,” ujarnya. Agenda ini sepertinya akan dilakoninya usai menuntaskan syuting The Night Comes for Us, film laga yang dirilis tahun depan dan turut dibintangi Joe Taslim.

Interior vila dengan elemen natural rancangan firma terpandang, WOHA. Atasan lengan pendek, celana pendek, sepatu wedges, dan tas Biface, seluruhnya dari Louis Vuitton.

Berjibaku di film penuh darah, lalu menjelajahi jantung Segitiga Karang Dunia; Julie memang bukan lagi gadis polos yang dulu kita kenal.

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Juli/Agustus 2014 (“Transisi Diri”).

The post Transformasi Gadis Manis appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/transformasi-gadis-manis/feed/ 0
6 Tempat Pilihan di Hong Kong https://destinasian.co.id/6-tempat-pilihan-di-hong-kong/ https://destinasian.co.id/6-tempat-pilihan-di-hong-kong/#respond Thu, 23 Nov 2017 09:05:13 +0000 http://destinasian.co.id/?p=28501 Rekomendasi kedai hingga tempat belanja ala lokal di Hong Kong.

The post 6 Tempat Pilihan di Hong Kong appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Oleh Cristian Rahadiansyah dan Reza Idris
Foto oleh Anastasia Darsono

 Di sini, wisatawan dapat menikmati beragam tempat makan dan restoran yang tak terhitung jumlahnya. Berikut rekomendasi para figur berpengaruh tentang tempat belanja non-mainstream hingga tempat makan favorit mereka di kota tersebut.

Kuliner
Tim Ho Wan
G/F, 9-11 Fuk Wing Street, Sham Shui Po; 852/2788-1226; timhowan.com.

Direkomendasikan oleh Michael Sloan, ilustrator dan seniman andal asal Amerika Serikat yang kini menetap di Hong Kong.

Tim Ho Wan, menurut Michael, adalah “restoran dim sum terbaik di Hong Kong yang menawarkan harga terjangkau.” Satu info yang juga penting ditambahkan: Tim Ho Wan rutin menyabet bintang Michelin. Tahun ini, dari total lima cabangnya di Hong Kong, peraihnya adalah cabang North Point dan Sham Shui Po.

Hidangan khas Tiongkok di Sang Kee.

Sang Kee
2-3/F, 107-115, Hennessy Road, Wan Chai; 852/2575-2239.

Direkomendasikan oleh Andre Fu, arsitek andal yang tercantum dalam daftar Top 20 Interior Designers 2015 versi majalah Wallpaper.

Restoran ini sudah berdiri lebih dari tiga dekade, bertengger di lantai dua sebuah ruko, serta tidak memiliki etalase di muka bangunan. Mudah ditebak, mayoritas tamunya adalah pelanggan reguler. Sang Kee meracik masakan rumahan seperti stir fry, salt baked chicken, serta babi saus asam manis. “Hidangan di sini memiliki aroma yang lezat dan cita rasa lokal yang kental,” kata Andre.

The Cupping Room dengan desain yang menawan.

Kedai Kopi
The Cupping Room
Shop LG, 287-299 Queen’s Road Central, Central; 852/2799-3398.

Direkomendasikan oleh Janice Leung Hayes, pengasuh blog kuliner, pendiri sentra jajan Tong Chong Street Market, serta penulis lepas bagi sejumlah media ternama.

“Di Hong Kong, seiring meledaknya third wave coffee movement, amat mudah bagi kita untuk menikmati secangkir kopi berkualitas prima—dan favorit saya adalah The Cupping Room,” kata Janice. Kedai nyaman berisi meja-meja kayu panjang ini kerap dijadikan sarang berdiskusi dan bekerja. Popularitas tempat ini kian terkerek setelah barista-nya, Chan Kwun Ho, menyabet posisi pertama dalam Hong Kong Barista Championship 2015 dan posisi keempat dalam World Barista Championship 2015.

Desain Little Break yang ceria.

Little Break Coffee & Kitchen
Sheung Wan Shop: G/F, Xiu Ping Comm Building, 104 Jervois Street, Sheung Wan; 852/2503-3535.

Direkomendasikan oleh Aries Sin, perancang busana yang ditempatkan di jajaran Next Generation of Design Talent versi majalah Prespective.

“Gayanya chic dan santai. Lokasinya di area yang tak terlalu bising,” ungkap Aries. Sesuai namanya, Little Break Coffee & Kitchen tak sekadar menghidangkan kopi. Koleksi menunya cukup variatif. Kadang, tempat ini juga menyuguhkan pentas musik pada Sabtu malam.

Salah satu toko di Canton Road.

Belanja
Canton Road
Direkomendasikan oleh Jade Lui, selebriti kelahiran Hong Kong yang juga produser acara memasak di televisi.

Jalan raya utama yang menghubungkan Tsim Tsa Shui dan Mong Kok ini bagaikan jalur suci bagi penggemar belanja. Mal-mal besar bersemayam di tepinya, begitu pula butik-butik busana ternama dunia. “Kita bisa mendapatkan apa saja, mulai dari barang bermerek hingga kebutuhan sehari-hari,” jelas Jade. Berkat tawarannya yang lengkap itu pula, Canton Road rutin diserbu turis. “Saking banyaknya orang asing, saya kadang merasa sedang tidak berada di Hong Kong,” tambahnya.

Dim Sum Tim Ho Wan | DestinAsian Magazine
Aneka dim sum menggiurkan dari Tim Ho Wan.

Apliu Street di Sham Shui Po, New Kowloon
Direkomendasikan oleh Arun R, DJ dan Music Curator Hotel W Hong Kong yang selama 12 tahun terakhir mengguncang kelab ternama di Hong Kong, seperti Drop, Gecko, dan Ozone.

Toko barang elektronik memang sudah tersedia di banyak mal, tapi kejayaan Apliu belumlah pudar. Kawasan belanja yang lahir pada 1930-an ini, menurut Arun, adalah “surga bagi mereka yang mencari perangkat elektronik, barang loak yang langka, dan pengalaman berbelanja gaya pasar becek.” apliustreet.hk.

 

The post 6 Tempat Pilihan di Hong Kong appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/6-tempat-pilihan-di-hong-kong/feed/ 0
4 Destinasi Off-Road Terbaik Indonesia https://destinasian.co.id/4-destinasi-off-road-terbaik-indonesia/ https://destinasian.co.id/4-destinasi-off-road-terbaik-indonesia/#respond Thu, 24 Aug 2017 09:00:38 +0000 http://destinasian.co.id/?p=26206 Rekomendasi dari kesatria jalanan pemegang sertifikat instruktur 4x4 Safety Driving.

The post 4 Destinasi Off-Road Terbaik Indonesia appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Rekomendasi tempat off-road favorit Reza Hariputra.

Menyukai off-road sejak SD, Reza Hariputra kini menjabat Humas Indonesia Off-Road Federation Jakarta. Pria yang memegang sertifikat instruktur 4×4 Safety Driving ini rutin menggelar ekspedisi berkendara di banyak jalur menantang di Indonesia. Kepada Reza Idris, dia membeberkan empat destinasi off-road favoritnya.

Sei Menggaris
“Perbatasan Malaysia dan Indonesia ternyata terletak jauh di dalam hutan,” kenang Reza tentang Sei Menggaris di Kalimantan Utara. Untuk menjangkaunya, kita mesti berkendara selama dua jam dari Kota Tarakan, lalu menembus hutan tropis dan melewati lintasan sempit yang hanya cukup menampung satu kendaraan. “Sei Menggaris suka berganti cuaca dari kering ke hujan. Trek tanah sulit dilewati,” tambah Reza. Kamping bisa digelar di mana saja, tapi Reza menyarankan kita berkemah di dekat pos perbatasan agar “bisa merasakan kehidupan sehari-hari para tentara kedua negara.”

Pantai Bagedur yang cenderung masih sepi. (Foto oleh: Indonesia Kaya)

Bagedur
Bagedur belum terjamah banyak orang. Kawasan pesisir ini terletak di tepian selatan Banten, tepatnya di Kecamatan Malingping. Di sini, Reza menyarankan aktivitas susur pantai. “Pantai Bagedur berpasir putih dan padat, membentang belasan kilometer. Berkendara di atas hamparan pasir adalah pengalaman yang sangat unik,” ungkapnya. Tiba di daerah Binuangeun di ujung Pantai Bagedur, Reza menyarankan pengendara singgah di sentra pelelangan ikan guna membeli hasil laut segar langsung dari nelayan.

Panorama sunrise dari puncak Gunung Batur.

Batur
Geopark pertama di Indonesia ini bukan semata medan bermain bagi para geolog dan trekker. Di tepi Danau Batur, Reza telah menemukan rute tersembunyi yang ideal bagi pencinta off-road. “Lintasannya mengarah ke kaki Gunung Batur,” ujarnya. Medannya terdiri dari trek pasir vulkanis dan jalan berbatu. Di sejumlah titik, kita bisa menyaksikan panorama alam yang memukau dan beberapa lahan lapang untuk berkemah. “Lintasan ini relatif sepi pengunjung,” tambahnya. Satu pesannya bagi pengendara: bawa cadangan air bersih cukup banyak, sebab pasokannya cukup minim di sini.

Kasepuhan Ciptagelar
Untuk mengunjungi desa tradisional di Sukabumi ini, wisatawan lazimnya berkendara melewati Kampung Pangguyangan. Khusus pencinta petualangan, terdapat rute alternatif yang hanya bisa dilalui kendaraan 4×4. Rute ini akan membawa kita mengarungi hutan rindang dan medan berbatu di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Perhatikan alam sekitar. Jika beruntung, kita bisa mengintip satwa lokal seperti elang Jawa dan macan tutul. “Wisata di Kasepuhan Ciptagelar memberikan petualangan yang lengkap,” ujar Reza.

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Juli/Agustus 2017 (“Kesatria Jalanan”).

The post 4 Destinasi Off-Road Terbaik Indonesia appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/4-destinasi-off-road-terbaik-indonesia/feed/ 0
7 Tempat Memikat di Kamboja https://destinasian.co.id/7-tempat-memikat-di-kamboja/ https://destinasian.co.id/7-tempat-memikat-di-kamboja/#respond Tue, 30 May 2017 06:52:43 +0000 http://destinasian.co.id/?p=24971 Destinasi-destinasi wisata di Kamboja rekomendasi sang Duta Besar.

The post 7 Tempat Memikat di Kamboja appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Kamboja punya tawaran yang beragam, mulai dari Situs Warisan Dunia hingga wisata budaya,” ungkap Norng Sakal. Kepada Reza Idris, Duta Besar Kamboja ini membeberkan tujuh destinasi andalan di negaranya.

Tonle Sap
Seperti sehelai daun di atas peta Kamboja, Tonle Sap adalah danau raksasa yang membentang hingga 16.000 kilometer persegi, memproduksi 300.000 ton ikan per tahun, menghidupi sekitar 1,5 juta nelayan dan petani. Tonle Sap juga merupakan objek wisata yang populer. Kita bisa mengarunginya menaiki speedboat, termasuk untuk mengunjungi Phnom Penh dan Siem Reap. “Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan natural yang menawan,” kata Norng. Di Tonle Sap terdapat desa-desa yang ditaburi rumah panggung. “Kita bisa datang dan berinteraksi dengan warga, mengenal cara hidup mereka, juga berbelanja di pasar apung,” sambung Norng.

Angkor Wat
Bagi Norng Sakal, Angkor Wat adalah situs sejarah yang paling ikonis di Kamboja. Pamornya mungkin setara dengan Borobudur bagi Indonesia. Angkor Wat, candi yang didirikan oleh Raja Suryavarman II, bersemayam di Angkor Archaeological Park, kompleks raksasa seluas 400 kilometer persegi yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia. Untuk menyelami keindahan dan sejarahnya, Norng menyarankan kita menghabiskan waktu antara dua hingga tiga hari. “Di sekitar kompleks ini terdapat banyak penginapan, memudahkan wisatawan saat mengeksplorasi Angkor Wat,” tambahnya. Penjelajahan di sini bisa dilakoni dengan menaiki sepeda atau tuk tuk, tapi Norng menyarankan kita berjalan kaki agar lebih leluasa menghampiri titik-titik yang tersembunyi.

Preah Vihear
Candi berarsitektur Khmer ini telah dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia pada 2008. Keputusan UNESCO ini tak Cuma meniupkan angin segar bagi industri pariwisata Kamboja, tapi juga memberi amunisi bagi Perdana Menteri Hun Sen untuk menegaskan hak Kamboja dalam kepemilikan Preah Vihear. Maklum, candi ini telah lama menjadi rebutan dalam konflik perbatasan antara Kamboja dan Thailand. “Kedua negara saling mengklaim, tapi Kamboja adalah pemiliknya yang sah,” tegas Norng. Periode terbaik untuk mengunjunginya adalah antara Januari hingga Mei saat curah hujan minim.

Kratie
“Berapa banyak negara yang menjadi habitat lumba-lumba air tawar?” tanya Norng. Irrawaddy dolphin hidup di Sungai Ayeyarwady, Mahakam, dan Mekong. Kratie, provinsi yang dilewati Mekong, merupakan salah satu tempat ideal di Kamboja untuk menyaksikannya. “Turnya ramah untuk keluarga. Beberapa warga menyewakan rumahnya kepada turis yang ingin menghabiskan malam di sana,” ujar Norng. Bisa menyaksikan Irrawaddy dolphin adalah pengalaman berharga. Populasinya di Mekong tersisa hanya 78-91 ekor.

The post 7 Tempat Memikat di Kamboja appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/7-tempat-memikat-di-kamboja/feed/ 0
8 Tur Pesiar Asia https://destinasian.co.id/8-tur-pesiar-asia/ https://destinasian.co.id/8-tur-pesiar-asia/#respond Thu, 27 Apr 2017 09:46:40 +0000 http://destinasian.co.id/?p=24468 Dari Kalimantan hingga Hong Kong dan Vietnam, inilah opsi tur pesiar untuk Anda.

The post 8 Tur Pesiar Asia appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Di laut maupun sungai, bisnis pesiar terus merekah di Asia. Penumpangnya ajek meningkat. Bahtera, rute, dan jadwal pelayarannya terus bertambah. Kami mengetes delapan kapal yang beroperasi di kawasan ini.

Kapal Rahai’i Pangun yang membelah sungai di Kalimantan.

Rahai’i Pangun
Kapal premium baru yang menawarkan tur sungai di Borneo.
Ulasan oleh Reza Idris.

Kapal semacam Rahai’i Pangun adalah gagasan yang lama dinanti di Kalimantan. Empat dari 10 sungai terpanjang di Nusantara mengalir di sini. Hutan seluas 26 juta hektare membalut tempat ini dan menjadi habitat bagi makhluk karismatik semacam orangutan dan anggrek hutan. Tak ada tempat terbaik di Indonesia untuk menggelar pesiar sungai selain Kalimantan.

Rahai’i Pangun terdiri dari dua tingkat. Dek atasnya menampung zona bersantai, meja makan, serta area kemudi. Sementara dek bawahnya dihuni lima kabin. Seperti rumah-rumah adat, Rahai’i Pangun disusun dari balok-balok kayu, yang kemudian dirangkai secara presisi memakai kearifan tradisi. Segala materi logam yang rawan karat, dihindari.

Kiri-kanan: Orangutan yang jamak ditemui di rute Rahai’i Pangun; senja dilihat dari dek Rahai’i Pangun.

Dimulai dari Kota Palangka Raya, kapal kayu ini membawa penumpang merandai sungai-sungai cokelat, mengintip satwa, melawat desa adat. Warga lazim menyebut wisata semacam ini “susur sungai.” Rahai’i Pangun bukan satu-satunya yang menawarkan aktivitas tersebut di Kalimantan, tapi operatornya adalah yang pertama yang tergabung dalam asosiasi Secret Retreats.

Rahai’i Pangun dioperasikan oleh Kalimantan Tour Destinations (KTD), perusahaan yang didirikan oleh Gaye Thavisin dan Lorna Dowson-Collins. Kisahnya dimulai saat Lorna bekerja untuk sebuah LSM di Kalimantan pada akhir 1990-an. Dia kerap berkelana ke pedalaman guna mengedukasi warga perihal pembalakan liar dan tambang emas ilegal. Dari kunjungan-kunjungan itulah muncul ide membuka sebuah hotel terapung. Sejak kapal pertamanya menyentuh sungai pada 2008, KTD kini telah mengoleksi empat kapal, dan Rahai’i Pangun adalah yang terbesar.

Panjangnya 22 meter, lebarnya enam meter. Berkat ukurannya yang tambun, warga kadang menyebutnya “bus air.”

Destinasi: Kalimantan Tengah. Kapasitas: 12 penumpang. Tarif Pesiar: tiga malam mulai dari Rp9.146.000 per orang. Reservasi: wowborneo.com.

The post 8 Tur Pesiar Asia appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/8-tur-pesiar-asia/feed/ 0
Hotel Legendaris di Lausanne https://destinasian.co.id/hotel-legendaris-di-lausanne/ https://destinasian.co.id/hotel-legendaris-di-lausanne/#respond Tue, 18 Apr 2017 03:35:09 +0000 http://destinasian.co.id/?p=24251 Mencicipi hotel legendaris di salah satu kota paling populer di Swiss.

The post Hotel Legendaris di Lausanne appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Fasad Royal Savoy. Gedungnya merupakan cagar budaya.

Oleh Reza Idris

Sepuh tak harus usang. Setelah lebih dari seabad beroperasi, Royal Savoy menggelar renovasi yang membuatnya kembali relevan dengan zaman. Hasilnya dilansir akhir September 2016, dan saya mencicipinya dua bulan berselang.

Hotel ini berada di jantung Lausanne, kota wisata di barat daya Swiss. Jaraknya hanya 10 menit berjalan kaki dari Danau Jenewa. Berkat lokasinya yang strategis, hotel ini mendulang banyak penggemar. Sejumlah kaum bangsawan dunia pernah menginap di kamar-kamarnya, termasuk keluarga Kerajaan Spanyol dan Raja Bhumibol dari Thailand.

Seperti Hotel Indonesia di Jakarta atau Raffles di Singapura, kota-kota besar dunia lazimnya memiliki hotel legendaris yang mengiringi perjalanannya. Royal Savoy tergabung dalam liga elite itu, tapi ia tak mau sekadar menawarkan nostalgia. Dengan menyegarkan wajahnya, hotel ini berharap bisa menawarkan fitur yang lebih modern sekaligus melebarkan pasarnya.

Kamar kini mengusung desain yang lebih segar usai direnovasi.

Proses renovasinya berlangsung lima tahun dan menghabiskan dana sekitar $100 juta. Prosesnya menuntut kejelian, juga kehati-hatian. Maklum, bangunan hotel ini berstatus cagar budaya. Pihak pengelola, Katara Hospitality asal Qatar, mesti memastikan tiap perubahan tidak merusak langgam utama bangunan.

Operasi bedah plastik tersebut ditangani oleh Maria Vafiadis dari MKV Design, firma asal London yang pernah menangani sejumlah proyek pemugaran properti tua, salah satunya Schweizerhof di Bern. Maria membuat banyak ruangan terlihat lebih anggun dan modern, tanpa menghilangkan kesan klasiknya.

Kiri-kanan: Bar yang bernuansa elegan; area semi-terbuka di restoran.

Di bagian kamar misalnya, dia menyematkan sejumlah mebel kontemporer. Sementara di area lounge terpasang sofa bergaya Art Nouveau dan kandil megah yang ditaburi 1.000 butir lampu LED. “Meski furniturnya modern, beberapa sudut lantai dan ornamen tembok masih mempertahankan motif dan materi klasik era 1920-an,” jelas Emer Finlay, Communications Manager.

Royal Savoy sebenarnya tak cuma direnovasi, tapi juga diekspansi. Properti anggota Preferred Hotels & Resorts ini menghadirkan sayap baru yang menampung antara lain pusat kebugaran, kolam renang, hammam, dan 95 kamar. Proyek ekspansi ini juga menelurkan sejumlah fasilitas atraktif. Tamu kini bisa menemukan antara lain Cigar Lounge dan restoran Brasserie du Royal yang dikomandani oleh koki kondang Marc Haeberlin.

Kolam renang dengan pemandangan taman.

Mendaki ke atap sayap baru hotel, kita bisa menemukan Sky Terrace, wadah kongko yang menyuguhkan panorama Danau Jenewa dan lanskap kota Lausanne. Kata Emer Finlay, semua fasilitas tambahan itu bertujuan “memberi alasan baru bagi klien lama untuk kembali menginap.” Avenue d’Ouchy 40, Lausanne, Swiss; 41-21/6148-888; royalsavoy.ch; mulai dari Rp3.656.000.

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Mei/Juni 2017 (“Legenda Lausanne”).

The post Hotel Legendaris di Lausanne appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/hotel-legendaris-di-lausanne/feed/ 0
8 Destinasi Terbaik Swedia https://destinasian.co.id/8-destinasi-terbaik-swedia/ https://destinasian.co.id/8-destinasi-terbaik-swedia/#respond Fri, 07 Apr 2017 03:48:57 +0000 http://destinasian.co.id/?p=24043 Duta Besar Swedia rekomendasikan tempat-tempat yang wajib dikunjungi di negaranya.

The post 8 Destinasi Terbaik Swedia appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
Swedia,” ujar Johanna Brismar Skoog, “memikat lewat alamnya, kulinernya, juga warganya yang berpenampilan trendi.” Kepada Reza Idris, Duta Besar Swedia ini merekomendasikan delapan destinasi wisata andalan negaranya.

Stockholm
Ibu Kota Swedia ini disusun oleh 14 pulau yang terkoneksi oleh lebih dari 50 jembatan. “Tiap pulau memiliki karakteristiknya tersendiri,” ujar Johanna. Dia menyarankan wisatawan Indonesia berkunjung di musim panas, sehingga bisa menikmati “cuaca yang ramah saat berjalan-jalan, juga siang yang panjang dan malam yang singkat.” Salah satu objek wisata andalan Stockholm adalah Vasa Museum yang memajang bangkai-bangkai kapal perang buatan abad ke-16 dan 17. Satu tempat lain yang menurut Johanna tak boleh dilewatkan ialah Gamla Stan. “Nuansanya seperti Kota Tua. Ada istana dan rumahrumah sepuh berwarna menarik yang masih terawat,” jelasnya.

Malmo
Pecandu sepak bola mungkin mengenal Malmo sebagai tanah kelahiran Zlatan Ibrahimovic, penyerang andalan Manchester United. Tapi, bagi Johanna, Malmo merupakan tempat yang cocok bagi turis yang menyukai “kota yang tertata rapi.” Kelebihan lainnya, terutama bagi pelancong asal Indonesia, adalah banyaknya restoran yang menyuguhkan menu halal. “Beragam kebudayaan bisa ditemukan di sini. Di kawasan pelabuhannya, kita bisa menemukan ruang publik yang bersahaja dan inovatif,” ungkap Johanna. Untuk menyelami denyut kehidupan di Malmo, Johanna merekomendasikan Mollevangstorget, area yang menjajakan “barang-barang lokal dari kaum imigran.”

Visby
“Kota favorit saya,” ujar Johanna tentang Visby, kota pesisir di Pulau Gotland. Visby pernah menjadi kota bandar yang makmur pada abad ke-13. Berkat beragam warisan sejarahnya, area Kota Tua Visby ditetapkan sebagai Situs Warisan Budaya. “Kota ini dipagari tembok sepuh, dihuni gerejagereja dan rumah-rumah berfasad antik,” jelas Johanna. “Keluarga saya dulu memiliki rumah di sini. Fasadnya peninggalan abad ke-18.” Musim panas merupakan momen terbaik untuk melihat daya tarik lain kota: hamparan bunga mawar. Saking banyaknya sampai-sampai Visby dijuluki Kota Mawar oleh warga lokal.

Are
“Destinasi musim dingin favorit warga,” ujar Johanna tentang Are, kawasan yang mengoleksi resor-resor ski dengan fasilitas terbaik di Swedia. Daya tarik lainnya adalah kuliner. Johanna merekomendasikan Fäviken, restoran dengan dua bintang Michelin. “Anda akan merasakan pengalaman spesial di restoran ini. Menunya sangat inovatif.” Fäviken menyajikan menu gastronomi molekuler yang diracik dari bahan-bahan lokal. “Saya pernah mencicipi hotdog buatannya. Itu saja sudah sangat lezat,” ingat Johanna.

The post 8 Destinasi Terbaik Swedia appeared first on DestinAsian Indonesia.

]]>
https://destinasian.co.id/8-destinasi-terbaik-swedia/feed/ 0