Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

20 Tempat Wisata di Bandung Pilihan 4 Pakar Lokal

Salah satu sudut Jalan Cibadak. (Foto: Prabowo Prajogio)

KULINER
Banyak restoran di Bandung penuh tiap akhir pekan, tapi sebenarnya masih ada beberapa rahasia lokal yang luput dari radar turis. Rekomendasi oleh Martha Winata & Alvin Januardi.

Canton
Canton, restoran sederhana yang hanya melayani makan malam, hampir selalu dijejali pelanggan sejak pukul lima sore. Tak sulit mengetahui menu favoritnya. Pilih sembarang kursi, Anda akan melihat para pramusaji berseliweran dengan mengusung hotplate berisi kangkung dan daging sapi dalam saus cokelat kental, ditambah beberapa telur burung puyuh. Satu kreasi lain tempat ini yang punya cukup banyak penggemar ialah kodok batu goreng mentega. Jl. Sunda 25.

Lotek Mahmud
Rumah makan yang berkembang dari kedai rumahan di gang ini sudah puluhan tahun menyajikan aneka masakan oriental dan Jawa Barat. Selain hidangan utama lotek, tempat ini memiliki beberapa kuliner yang terinspirasi tradisi Tiongkok, contohnya bakmoy (nasi ayam dan tahu kecap dengan siraman kaldu ayam) dan bakut (sup iga babi yang direbus bersama sayur asin). Lotek Mahmud beroperasi dari pukul 08:00-16:00. Jl. Mahmud IV/9.

Kiri-kanan: Tumis daun pepaya di Dapoer Pandan Wangi; menu hotplate andalan Canton. (Foto: Fauzan Abdul Syukur Kesuma)

Dapoer Pandan Wangi
Restoran Nasi Bancakan dan Ampera sangat populer di kalangan turis, terutama di akhir pekan, sementara Dapoer Pandan Wangi lebih digemari oleh warga lokal, karena itulah senantiasa ramai meski di hari kerja. Selain masakan jamak seperti ayam goreng, cicipi kreasi andalan terung goreng tepung dan tumis genjer. Restoran ini berada di dua lokasi: Jalan Terusan Pasir Koja 275 dan Jalan Patuha 38. dapoerpandanwangi.net.

Musouya
Awalnya menumpang di area plaza Hotel Sany Rosa, Musouya bergeser beberapa meter dan berkembang menjadi kedai independen berisi area tatami serta bar yang menjajakan aneka sake dan koktail. Di restoran yang diasuh koki berpengalaman asal Jepang ini, para tamu regular umumnya memesan aneka comfort food khas Negeri Sakura seperti sukiyaki dan ayam karaage. Jl. Hegarmanah 2A.

Nasi Campur 88
Dari Sekoteng Jahe Cibadak hingga Siomay Sin Sien Hin, sentra jajanan malam Jalan Cibadak punya beragam kuliner untuk beragam selera. Tapi ada satu tempat di sini yang berhasil membuat orang rela mengantre lama—Nasi Campur 88, gerai pinggir jalan yang menyajikan nasi Hainan. Stafnya bekerja gesit dan sistematis, walau itu semua kerap tak cukup untuk mengimbangi kecepatan penambahan nomor antrean tamu. Jl. Cibadak 152.

Martha Winata & Alvin Januardi
Duet penggagas The Sugarush Cafe dan Kopi Toko Djawa. Di luar kerja tandemnya, Alvin terlibat dalam Mimiti Coffee.

 

Pendaki melewati padang edelweiss Surya Kencana, lembah yang terhampar di ketinggian 2.750 meter di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. (Foto: Hanggi Tyo)

PUNCAK
Menengok kembali tempat-tempat wisata di jalur nostalgia antara Jakarta dan Bandung. Rekomendasi oleh Cristian Rahadiansyah.

Istana Cipanas
Di sinilah pada 1953 Bung Karno dan Ibu Hartini melangsungkan akad nikah. Di zaman Orde Baru, puri ini dipakai untuk perundingan antara pemerintah Filipina dan laskar Moro. Di luar kedua peristiwa itu, Istana Cipanas tak punya banyak catatan monumental. Kompleks ini memang lebih berfungsi sebagai sarana retret, seperti yang diproyeksikan oleh sang pendiri Gustaaf Willem. Tapi karena itu pula Istana Cipanas lebih terbuka bagi tamu. Usai registrasi, Anda bisa menyusuri kompleks bertarikh 1746 ini. isturacipanas.istanapresiden.go.id.

Curug 7 Cilember
Di antara bukit dan gunung, kawasan Puncak menyimpan belasan air terjun, atau curug dalam bahasa lokalnya. Salah satu yang paling kondang ialah Curug 7 Cilember yang, sesuai namanya, terdiri dari tujuh air terjun yang tersusun bertingkat di lereng perbukitan daerah Cisarua. Air terjun paling dasar berjarak hanya sekitar 300 meter dari lahan parkir. Kegiatan terpopuler di sini, selain waterfall hopping, ialah kamping.

Taman Safari Bogor
Diresmikan pada 1986, Taman Safari Bogor merevolusi cara warga Indonesia berwisata melihat satwa. Berbeda dari pengalaman di kebun binatang, kali ini justru manusia yang berada dalam “kurungan.” Selain tur berkendara siang hari, Taman Safari Bogor memiliki paket Safari Malam serta Safari Trek & Outbound. Buah dari “diplomasi panda” Tiongkok, sejak 2017 tersedia Istana Panda yang menampung duet Cai Tao dan Hu Chun. bogor.tamansafari.com.

Kebun Raya Cibodas
Kalah tua dari Kebun Raya Bogor, tapi tak kalah memikat. Kebun Raya Cibodas didirikan 1852 sebagai tempat aklimatisasi tumbuhan impor. Usai berpindah manajemen ke LIPI, taman botani ini menjalankan fungsi penelitian dan wisata. Kebun Raya Cibodas mengoleksi sejumlah zona tematik dengan dua di antaranya sangat unik bahkan untuk standar global, yakni taman berisi 235 jenis lumut, serta rumah berisi 55 spesies kantong semar. krcibodas.lipi.go.id.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Bagi kaum pendaki, terutama yang berbasis di Jakarta, duet Gunung Gede dan Pangrango kerap dijadikan wadah latihan sebelum memanjat menara-menara alam yang lebih jangkung. Bagi non-pendaki, kawasan di lereng kedua gunung ini menawarkan titik-titik wisata yang menarik, contohnya Telaga Biru, Air Terjun Cibeureum, serta Lembah Mandalawangi—tempat yang pernah diabadikan aktivis Soe Hok Gie dalam puisinya. Jika stamina cukup prima, kunjungi lanskap magis padang edelweiss Surya Kencana, lembah elok yang lazim dimanfaatkan para pendaki untuk rehat. gedepangrango.org.

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Januari/Maret 2020 (“Balik Bandung”)

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5