Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Checking-In: Bangkok Tree House

Lukisan peta Bang Krachao di dinding restoran.

Aktivitas
Jauh dari sentra keramaian Bangkok, Bang Krachao menawarkan rehat sejenak dari hiruk-pikuk kota besar. “Kurang lebih seperti ini wajah Bangkok 200 tahun yang lalu,” ujar Joey seperti dikutip dari wawancaranya dengan Time. Tur sepeda menjadi kegiatan utamanya. Namun, Bangkok Tree House juga menawarkan tur pesiar malam hari berdurasi 45 menit yang akan membawa tamu ke titik-titik terbaik di pulau itu untuk melihat kunang-kunang. Dari atap kamar, tamu juga bisa menikmati pemandangan mentari terbenam tanpa halangan.

Di Bang Krachao, tamu juga bisa mengunjungi pasar terapung yang menjual barang-barang serta makanan lokal; berwisata ke kuil kuno berusia ratusan tahun; belajar membatik dan memasak di sebuah rumah penduduk; atau mengunjungi kapel uzur berusia 2.000 tahun.

Hotel dibangun menggunakan material bambu, kayu, dan bahan daur ulang.

Daya Tarik Lainnya
Komitmen Joey untuk menghadirkan hotel yang ramah lingkungan terlihat dari pasokan listrik untuk restoran yang dipanen dari tenaga matahari dan angin. Lalu, untuk setiap kamar yang dipesan, Bangkok Tree House akan mengangkat satu kilogram sampah dari sungai. Hingga kini lebih dari 3.000 kilogram telah diangkat dari sungai yang membelah kota Bangkok itu.

Bagi Anda yang menyukai petualangan, Bangkok Tree House juga menyediakan satu “kamar” di sebuah rakit yang diikat dengan dermaga hotel tersebut. Di sini tamu bisa bermalam beratapkan bintang. Joey juga berencana untuk membangun sebuah kolam renang di bawah bungalo-bungalo tersebut. Janjinya, kolam ini juga akan bebas bahan kimia.

60 Moo 1 Soi Bua Phueng Pattana, Bang Namphueng, Phra Padaeng, Samut Prakarn; 66-82/995-1150; Bangkok Tree House; doubles mulai dari US$150

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5