Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

48 Jam di Helsinki

Benteng atraktif di Suomenlinna yang jadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. (Foto: Jussi Hellsten-Helsinki Marketing)

Oleh Cristian Rahadiansyah

SABTU
08:00 Suomenlinna
Dibangun pasukan Swedia pada abad ke-18, diambil alih Rusia pada abad ke-19, lalu berpindah tangan ke Finlandia pada awal abad ke-20, Suomenlinna (suomenlinna.fi) adalah benteng atraktif dengan karakter desain lintas bangsa dan masa, karena itulah UNESCO melantiknya sebagai Situs Warisan Dunia. Tapi baluarti tepi laut ini tak hanya hidup di masa lalu. Berkat kehadiran restoran, kafe, juga pabrik bir, Suomenlinna senantiasa terasa hidup. Kombinasi wisata sejarah dan kuliner inilah yang membuatnya senantiasa tercantum dalam daftar lima magnet turis terlaris di Helsinki.

Amos Rex, museum seni rupa yang didesain oleh firma JKMM Architects dan diresmikan pada Agustus 2018. (Foto: Mika Huisman)

11:00 Amos Rex
Setelah rencana waralaba Guggenheim Museum ditolak dewan kota, Helsinki mengalihkan energinya untuk mendirikan Amos Rex (amosrex.fi)—keputusan yang tidak mengecewakan. Tanpa pamor merek asing, museum seni ini berhasil memikat lewat desainnya yang menyerupai pangkalan rubanah alien. Ruang pamernya bersemayam di bawah tanah, sementara lapisan atasnya ditaburi kaca bundar yang menyembul bagaikan lampu tembak. Dalam hal suguhan, museum ini juga sukses menjala ribuan penggemar. Dalam pameran debutnya di 2018 misalnya, Amos Rex mendatangkan karya-karya kolektif blockbuster TeamLab asal Jepang.

Area publik di Oodi Central Library (Foto: Tuomas Uusheimo/Oodi)

15:00 Oodi Central Library
Kata “library” mungkin kurang pas. Oodi (oodihelsinki.fi), kompleks fotogenik bernilai €98m, sebenarnya lebih tepat disebut “creative center.” Lantai dasarnya berisi bioskop, restoran, dan ruang diskusi, sementara lantai duanya menampung studio musik, dapur, hingga mesin jahit dan printer tiga dimensi. Berpindah ke lantai tiga, barulah pengunjung menemukan ribuan buku yang disebar di bawah plafon berbentuk iglo. Datang di jam pulang kantor atau akhir pekan, kompleks rancangan firma ALA Architects ini riuh oleh manusia dari beragam usia, sebagian datang semata untuk kongko di deknya.

Salah satu menu di Sofia Gastro. (Foto: Riikka Jalava)

18:30 Sofia Gastro
Di antara nama-nama besar sekaliber Ora dan Olo, pendatang baru Sofia Gastro (sofiafuturefarm.fi) mencuri perhatian lewat menu-menu lokal bergaya kontemporer, pengalaman makan yang sarat efek visual, serta nuansa sejarah di dalam maupun di luar bangunan. Restoran yang beroperasi sejak Desember 2018 ini menempati gedung sepuh Kiseleff House warisan abad ke-18 dan berada persis di seberang situs ikonis Senate Square. Untuk sementara, Sofia Gastro melayani hanya makan malam berisi paket tiga dan enam hidangan.  

Loyly Helsinki, sauna umum, restoran, dan bar yang dirancang oleh Avanto Architects Ltd. (Foto: Eetu Ahanen-Helsinki Marketing)

20:30 Loyly Helsinki
Sauna adalah hobi nasional di Finlandia, sebuah negeri berpopulasi lima juta jiwa yang mengoleksi tiga juta tempat sauna! Itu pula sebabnya persaingan tempat sauna cukup ketat, termasuk dalam hal desain, contohnya dalam kasus Loyly Helsinki (loylyhelsinki.fi). Alih-alih menggunakan kayu hanya di dalam ruang sauna, kompleks rancangan Avanto Architects ini menampilkan kayu sebagai bagian utama struktur. Usai menguras peluh, tamu bisa bersantai di kafe atau restoran seraya menyerap panorama laut.

Ramossa Lodge, pondok kayu yang berada di tepi danau elok dan dikepung hutan rimbun.

MINGGU
09:00 Ramossa Lodge
Sedikit di luar kota, Ramossa Lodge (ramossa.fi) menawarkan pengalaman menyelami alam lewat kegiatan snowshoeing, ice swimming, serta ice fishing. Pondok kayu yang dikelola oleh pasangan Outi dan Jussi Pekkinen ini terselip di tepi danau elok dan dikepung hutan rimbun seluas 225 hektare. Ramossa Lodge menawarkan paket team building dan tur privat delapan jam untuk grup berisi maksimum delapan hingga 10 orang.

Temppeliaukio Church juga sering disebut sebagai Gereja Batu. (Foto: Jussi Hellsten-Helsinki Marketing)

13:00 Temppeliaukio Church
Kombinasi rumah ibadah, gedung konser, dan istana batu, Temppeliaukio Church (temppeliaukionkirkko.fi) adalah salah satu mahakarya rekayasa sipil paling termasyhur di Finlandia. Gereja bertitimangsa 1969 ini dibangun di bebatuan, dipayungi kubah tembaga, diterangi cahaya natural, serta dibekali kualitas akustik yang prima, karena itulah rutin dijadikan ruang konser. Hampir satu juta orang menziarahinya saban tahun demi menyaksikan keunikan tersebut.

Kaisa House, bangunan artistik yang dihuni Helsinki University Main Library. (Foto: Tuomas Uusheimo/Helsinki Marketing)

14:30 Kaisa House
Pesaing Oodi, Kaisa House (helsinki.fi) menampung perpustakaan milik Helsinki University. Tak perlu hobi membaca untuk menikmatinya. Struktur rancangan Anttinen Oiva Architects ini memancarkan permainan desain yang memukau lewat permainan ruang dan lekukan yang eksesif, membuatnya mirip properti film fiksi ilmiah. Berada di kota yang bangga akan desainnya, semua itu tidaklah berlebihan, apalagi mengingat Kaisa House dibangun untuk menyambut status Helsinki sebagai World Design Capital 2012.

Salah satu studio yang ada di Design District.

18:00 Design District
Cangkir Iittala, kursi Alvar Aalto, dan busana Marimekko adalah trio oleh-oleh terpopuler dari Helsinki. Mengunjungi Design District (designdistrict.fi), Anda bisa menemukan opsi yang lebih variatif, termasuk kejutan dari para desainer indie. Distrik yang berlokasi di jantung kota ini mencakup 25 jalan dan sekitar 200 anggota, mulai dari butik, studio, hingga galeri. Di sela sesi belanja, Anda bisa rehat di kafe atau restoran untuk mencicipi kreasi lokal lain yang juga menggiurkan: sup rusa kutub dan gin tonic Napue.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5