Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

18 Destinasi Pantai dan Pulau di Indonesia

Lokasi Menyelam

Direkomendasikan oleh Muljadi Pinneng Sulungbudi

Fotografer bawah air dengan pengalaman 13 tahun, Pinneng kerap terlibat dalam ekspedisi pemetaan titik selam, termasuk di Sangihe, Biak, dan Lembata. Foto-foto karyanya telah dimuat di banyak media dan buku, termasuk buku terakhirnya yang berjudul Halia. Sempat bekerja untuk DiveMag, Pinneng kini menjadi pranatacara program Wet Traveler bersama Gemala Hanafiah. (Wawancara oleh Cristian Rahadiansyah)

Kawanan ikan di titik penyelaman Castle Rock di TN Komodo. (Foto oleh Jerry Aurum).
Kawanan ikan di titik penyelaman Castle Rock di TN Komodo. (Foto oleh Jerry Aurum).

Taman Nasional Komodo
Manta masih menjadi magnet utama TN Komodo. Ikan-ikan yang memiliki otak terbesar itu rutin berkeliaran di sini untuk membersihkan tubuh dari parasit. “Daya tarik lain kepulauan ini adalah karang dan pelagis,” tambah Pinneng.

Guna menjelajahi TN Komodo, Pinneng menyarankan metode liveaboard, yakni ekspedisi pesiar di mana kita menginap di kapal, lalu melompat dari satu titik selam ke titik selam lainnya. Tapi bagi mereka yang lebih suka menetap di resor, di sekitar TN Komodo terdapat sejumlah penginapan berkualitas prima, misalnya Komodo Resort (komodoresort.com) dan Plataran Komodo (plataran.com).

TN Komodo, sebagaimana Raja Ampat dan Alor, memiliki sejumlah titik selam yang kerap diterjang arus kencang. Tapi Pinneng menolak anggapan tempat-tempat tersebut hanya cocok bagi penyelam senior. “Untuk tempat yang berarus kencang, pengalaman menjadi penting agar kita bisa menikmati penyelaman. Tapi sebenarnya dengan lisensi open water pun kita sudah bisa menyelam di mana saja, asalkan tahu batasannya,” pesannya.

Raja Ampat
Bagi Pinneng, daya tarik utama Raja Ampat adalah dua satwa ikonisnya: wobbegong dan kalabia. Yang terakhir ini kerap dijuluki walking shark karena kebiasaannya merayap di lantai laut. “Highlight lainnya tentu saja manta dan schooling [kawanan] ikan karang,” tambah Pinneng yang terakhir kali melawat ke Raja Ampat pada 2014. “Raja Ampat juga memiliki gua. Lokasinya di dekat titik diving Passage.”

Kepulauan di Papua Barat ini mulai terendus radar turis sekitar 25 tahun silam saat pria Belanda Max Ammer datang pada 1989 untuk berburu relik Perang Dunia II, tapi kemudian beralih usaha dengan mengelola resor.

Kini Raja Ampat dilayani oleh banyak operator selam. Bahkan jaringan hotel semacam Alila (alilapurnama.com) dan Aman (aman.com) mengelola sekunar kayu mewah yang menawarkan ekspedisi selam di sini, dengan paket tur yang lazimnya mencakup kunjungan ke desa wisata dan trekking untuk mengintip cenderawasih di hutan.

Alor
Andaikan Pinneng memiliki hanya satu kesempatan lagi untuk menyelam, dia mengaku akan pergi ke Alor. Kepulauan di ujung timur Nusa Tenggara Timur ini punya tempat spesial dalam hatinya. Di sinilah dia melakukan trip penyelaman pertamanya usai mengambil lisensi open water. Di sini pula dia terlibat dalam buku foto pertamanya, Alor Underwater.

“Saya sudah belasan kali menyelam di Alor,” kenangnya. “Alor ideal jika ingin melihat karang dan ikan-ikan besar dengan jarak pandang yang bagus.” Alor memiliki satu dive operator dan tiga dive resort. Kerap menjadi mitra bagi dive operator dari luar kepulauan, Alor Dive (alor-dive.com) mengoperasikan salah satu dive boat terbaik di kepulauan ini. Di Pulau Kepa terdapat resor sederhana La P’tite Kepa (alor-diving-kepa.com). Di Pulau Pantar terdapat Alor Divers (alor-divers.com) dengan paket menginap mulai dari €572 untuk enam malam. Sementara di pulau utama Alor, Alami Alor (alamialor.com) menempati sudut yang selama ini diabaikan oleh turis. >>

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5