Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Panduan Wisata 7 Kota di Jawa Rekomendasi Pakar Lokal

Beragam makanan tradisional di Wedangan Pendopo. (Foto oleh: Budi Dharmawan)

Solo
Direkomendasikan oleh Hartini. Menjabat Lady in Batik di hotel bintang lima Alila Solo, Hartini bertugas memberikan pelayanan satu pintu untuk beragam kebutuhan tamu hotel, khususnya para tamu VIP. Layaknya concierge, dia juga memiliki pengetahuan lokal yang mumpuni untuk merekomendasikan tempat-tempat wisata yang menarik di Solo.

Pura Mangkunegaran. “Ini tempat festival-festival seni besar diadakan,” jelas Hartini. “Beberapa yang pernah digelar di sini adalah International Performing Arts dan International Mask Festival.” Pura Mangkunegaran tak cuma menarik didatangi saat festival digelar. Layaknya jendela ke masa silam, istana yang dikerek pada 1757 ini menyimpan beragam benda de-ngan nilai sejarah tinggi. Datang di Rabu pagi, kita bisa singgah di Sanggar Tari Soerya Soemirat guna menyaksikan kelas tari Jawa.

Ndalem Hardjonegaran. Khazanah batik Indonesia tak bisa dilepaskan dari Go Tik Swan, pria berdarah Tionghoa yang menciptakan sejumlah motif legendaris, antara lain sawunggaling, rengga puspita, dan kembang bangah. Go Tik Swan jugalah yang dulu di-minta oleh Presiden Soekarno meracik “motif Indonesia,” yakni motif yang terlepas dari pakem-pakem kedaerahan. Sang maestro sudah berpulang, tapi warisannya tetap hidup di rumahnya. “Rumahnya adalah cagar budaya dan destinasi sejarah yang wajib didatangi di Solo,” ungkap Hartini.

Pentas wayang orang dengan lakon klasik di Taman Sriwedari. (Foto oleh: Budi Dharmawan)

Taman Sriwedari. Saat batik konsisten menuai penggemar, wayang orang justru kian terpinggirkan. Untungnya Solo memiliki wadah yang bertekad memastikan wa-risan budaya Jawa itu terus bertahan. Di Taman Sriwedari, pentas wayang orang bergulir sejak Senin hingga Sabtu malam. “Selama 105 tahun Taman Sriwedari menjadi tuan rumah bagi pertunjukan wayang orang,” ungkap Hartini.

Wedangan Pendopo. Jika Yogyakarta punya angkringan, Solo memiliki wedangan. Keduanya menganut konsep serupa: warung makan bersahaja di pinggir jalan yang beroperasi di malam hari dan menawarkan menu-menu tradisional dengan harga ramah kantong. Dari sekian banyak wedangan yang bertaburan di Solo, Hartini merekomendasikan Wedangan Pendopo. “Desainnya menarik, penuh dengan barang vintage,” jelasnya.

Pasar Triwindu. Pasar rakyat legendaris ini sudah beroperasi selama puluhan tahun. Pada 2008, di masa kepemimpinan Wali Kota Joko Widodo, Triwindu direnovasi agar lebih rapi dan nyaman. Pasar ini menjajakan barang antik seperti wayang, kain batik, serta keris. “Turis suka berburu barang antik di sini,” ujar Hartini.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5