Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Panduan Menjelajah Hiroshima

Kios penjual jajanan khas Jepang di Pulau Miyajima.

Makan & Minum
Berkunjung ke Hiroshima tak lengkap tanpa menyantap okonomiyaki, semacam panekuk khas lokal. Pedagangnya berlimpah, bahkan konon yang terbanyak di Jepang. Jika bingung memilih, Mitchan Sōhonten—kedai yang populer di kalangan turis—adalah titik awal yang ideal untuk mencicipinya. Okonomiyaki menawarkan beragam topping—misalnya kerang, cumi-cumi, dan babi—sesuai dengan nama penganan ini yang berasal dari kata okonomi (“sesuka Anda”) dan yaki (“dipanggang”). Sebagai kota pelabuhan, Hiroshima juga tersohor akan hidangan lautnya. Restoran Suishin cukup populer di kalangan warga, sedangkan Yakigaki-no-Hayashi siap menggoyang lidah dengan aneka menu berbahan dasar tiram.

Gapura berukuran raksasa Itsukushima Shrine di Pulau Miyajima.

­

Objek Wisata
Kenapa Amerika memilih Hiroshima sebagai target serangan? Menurut salah satu teori, penyebabnya adalah konsentrasi pasukan Nippon di kota ini. Teori yang lain mengatakan, Hiroshima tidak memiliki penjara yang menahan tentara Sekutu. Guna mengenang para korban tragedi tujuh dekade silam tersebut, beberapa struktur didirikan, mulai dari prasasti hingga museum. Tapi ada satu bangunan yang paling layak disebut sebagai saksi sejarah, yakni Atomic Bomb Dome. Bangunan ini awalnya difungsikan sebagai sentra pameran produk. Setelah bom atom dijatuhkan pada 6 Agustus 1945, struktur utama bangunan tetap bertahan, begitu pula kubahnya, padahal jaraknya dari pusat bom hanyalah 160 meter.

Lanskap alam Hiroshima diambil dari pegunungan. (Foto oleh JNTO)

Jika tragedi bom terlalu menyakitkan untuk ditelusuri, objek wisata alternatif terbaik adalah Miyajima, pulau suci yang diyakini sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Usai turun dari feri, Anda bisa mengunjungi Itsukushima Shrine yang memiliki gapura raksasa sebagai ciri khasnya. Itsukushima juga merupakan salah satu kuil dengan pemandangan tercantik di Jepang yang memadukan pesona laut dan pegunungan. Selagi di Miyajima, pelancong juga bisa menjajal kehidupan tempo dulu dengan menaiki becak kuno jinrikisha.

Selain napak tilas dan wisata spiritual, Hiroshima menawarkan wisata bersepeda yang menarik. Ada tiga jalur yang ditawarkan. Dibandingkan dengan aktivitas bersepeda di Selandia Baru yang menyuguhkan lanskap berbukit, tur pedal di Hiroshima relatif lebih hemat keringat karena rutenya didominasi jalan aspal.

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi November/Desember 2015 (“Tak Lagi Berkabung”)

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5