Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengunjungi Museum Buatan Louis Vuitton

Atap bangunan dengan gaya yang menabrak pakem arsitektur post-modern.

Oleh Nina Hidayat

Jauh sebelum corak monogramnya mendunia, Louis Vuitton mendasarkan identitas mereknya pada filosofi “bepergian,” pada mimpi membawa manusia ke realitas lain. Koper model peti Louis Vuitton yang pertama dilansir pada 1858, adalah perlengkapan wajib pelancong kelas atas di zamannya. Kini, melalui proyek terbarunya, rumah mode asal Prancis itu berniat membawa orang ke sebuah negeri di awan. Bukan dengan tas jinjing Alma atau Speedy, melainkan lewat museum seni.

Fondation Louis Vuitton bermukim di belahan barat Paris. Sejak dilansir pada Oktober 2014, museum seni itu telah menjadi buah bibir di seluruh dunia. Fondation Louis Vuitton adalah museum kedua di dunia yang dicetuskan oleh merek fesyen setelah Fondazione Prada di Venesia.

Fondation Louis Vuitton adalah realisasi dari angan-angan ambisius Bernard Arnault, CEO LVMH yang juga seorang kolektor seni. Untuk desainnya, dia menunjuk arsitek pemenang Pritzker Prize, Frank Gehry, otak di balik mahakarya Guggenheim Museum Bilbao.

Fondation Louis Vuitton dibangun menggunakan 36.000 kaca.

Bangunannya tersembunyi di antara pohon-pohon rindang Jardin d’Acclimatation, sebuah taman seluas 49 hektare di daerah Bois de Boulogne. “Proses pembuatan Fondation Louis Vuitton memakan waktu 10 tahun. Arnault dan saya sepakat untuk membuat struktur dari kaca yang merupakan tribut bagi bangunan sejenis dari abad ke-19, salah satunya restoran legendaris Palmarium yang dulunya terletak di Jardin d’Acclimatation,” kata Gehry.

Strukturnya dicetak menyerupai “awan berbahan kaca.” Sekilas memang menyerupai piramida Louvre, tapi kesamaan keduanya berhenti sampai di situ. Memasuki Fondation Louis Vuitton bagaikan menembus lorong cahaya menuju akhirat. Interiornya dibalut warna putih yang terkesan steril dan dingin, walau kehadiran sinar mentari dari celah-celah atap berhasil menghadirkan kehangatan. Absennya emblem Louis Vuitton dari tubuh bangunan, kecuali tulisan “Fondation Louis Vuitton” di sisi muka, sontak menghilangkan kesan ekshibisionis yang sering diidentikkan dengan barang-barang buatan rumah mode luks.

Karya seni yang dipamerkan beragam bukan melulu produk Louis Vuitton.

>>

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5