Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kuliner Jepang Eksentrik di Jakarta

Bar OKU yang mengoleksi menu koktail impresif.

Oleh Reza Idris

Menu Jepang dalam nuansa autentik sudah terlampau lumrah. Tapi kehadiran OKU siap menyuntikan energi baru untuk konsep lama. Berniat melambungkan kuliner Negeri Sakura ke level yang lebih tinggi, restoran yang bersemayam di lantai dasar Hotel Indonesia Kempinski ini mengombinasikan resep tradisional Jepang dengan bahan premium terbaik, kemudian menyajikannya dalam presentasi eksentrik dan mengecoh lidah.

Hidangan berbahan telur organik sebagai menu pembuka.

Ruangannya mencerminkan masakannya. Interior restoran dibalut dalam desain kontemporer dengan dominasi materi kayu berwarna lembut yang disebar di pojok-pojok ruang. Jendela besar yang menghias sebagian sisi ruang, memaksimalkan penetrasi cahaya natural baik di siang maupun malam hari. OKU terpecah dalam tiga area, selain ruang makan utama dan area dining VIP, tamu juga disuguhkan bar yang berfungsi sebagai wadah sosialisasi.

Dapur semi terbuka memungkinkan tamu melihat proses masak.
Dapur semi terbuka memungkinkan tamu melihat proses memasak.

Menu OKU adalah hidangan lama dengan interpretasi baru. Makanannya bermain dalam presentasi dengan rasa yang mengecoh lidah. Kreasi inovatif ini diotaki koki Kazumasa Yazawa, mantan punggawa dapur Izy Dining Restaurant & Bar dan Waku Ghin di Singapura. Dengan jam terbang lebih dari lima tahun di industri kuliner, koki Kaz meramu hidangan kreatif yang setia pada kuliner tradisional. Masing-masing menu menawarkan bahan-bahan impor terbaik yang didapat dari kota populer seperti Hokkaido atau Osaka. Mencicipi menu pembuka misalnya, saya memilih OKU Karage yang tampil impresif. Hidangan berupa daging ayam goreng berisi saus spesial ini dilumuri saus bawang racikan dapur hingga menampilkan warna hitam layaknya arang. Eksteriornya sekilas terlihat keras, namun terasa lembut begitu digigit. Saus spesial di dalamnya menawarkan cita rasa manis dan asam. Sementara, seleksi sashimi disusun menarik dengan komposisi warna yang memikat.

Gyudon dengan daging ekstra lembut.
Gyudon dengan daging ekstra lembut.

Di menu utama, pilihan saya jatuh pada steik. Menu wagyu-nya menampilkan bahan berkualitas Grade 5, daging kaya serat lemak dengan tekstur lembut dan meleleh di mulut. Daging di sini tidak dibumbui bahan-bahan rumit, untuk elevasi rasa, sang koki hanya menyandingkan daging dengan tiga saus spesial racikan dapur. Hidangannya mengombinasikan teknik masak modern campur tradisional. Tamu juga memiliki variasi rasa untuk tiap gigit hidangannya. Sedangkan sesi penutup, Yuzi jatuh sebagai pilihan ideal. Hidangan pencuci mulut ini hadir dalam wujud kue sponge dan mousse dari cokelat praline.

Salah satu menu pasta ala Jepang yang disajikan.

Bersemayam di episentrum bisnis dan hiburan, OKU tidak hanya berniat sebagai destinasi makan, tapi juga area hangout lepas kerja. Alasan itulah yang melahirkan bar OKU. Barnya digarap serius. Konternya menyajikan seleksi koktail kreatif berbasis bahan-bahan klasik seperti wiski Jepang, sake, serta Yuzu. “Tiap koktail di sini cocok dipadukan dengan hidangan restoran,” ujar Rebecca Leppard, Director of Communication Hotel Indonesia Kempinski. Dua koktail andalan yang wajib dipilih untuk menemani sesi sebelum atau saat makan adalah Yuzu Cosmo, atau wiski Jepang eksklusif, Hibiki Suntory.

Jl. MH Thamrin No.1, Hotel Indonesia Kempinski; 021/2358 3896; kempinski.com.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5