Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Eksplorasi Destinasi Baru di Bandung

Awalnya Dendy fokus pada bisnis kaus. Sebagian karyanya didedikasikan bagi para musisi indie, kaum yang umumnya tak punya cukup dana untuk mencetak sendiri memorabilia resmi. Dari ceruk sempit inilah UNKL347 berhasil memanen fans loyal. Perusahaan ini bahkan tak semata dipandang sebagai produsen kaus, tapi juga bagian dari identitas sebuah subkultur, layaknya iPhone bagi fotografer atau Harley Davidson bagi purnawirawan.

Keputusan untuk menantang IKEA dimulai pada Mei 2013. UNKL347 melansir produk interior yang meliputi bantal, sofa, seprai, kitchen set, hingga ornamen dinding. Hampir semuanya dihiasi lirik-lirik inspiratif karya musisi asal Britania dan Amerika. Desainnya diperbarui saban bulan. Seperti para musisi yang diwakilinya, kreativitasnya tak pernah kering. “Tidak ada tujuan apa-apa dari setiap desain kami. Kami hanya ingin berkarya. Lewat konsep distro, kami juga merepresentasikan suara dan karya dalam negeri,” ujar Eddi Brokoli, pentolan band indie asal Bandung, Harapan Jaya, yang menyambi sebagai Promotion Head UNKL347.

Distro ini telah mengekspor produknya hingga ke Australia, Malaysia, Singapura, dan Jerman. Mampir ke gerainya di Jalan Trunojoyo, kita akan menemukan lima ruangan bercorak distingtif: ruang tamu, ruang makan, ruang tidur, ruang santai yang dipenuhi piringan hitam, serta ruang yang menyerupai kloset di rumah. Penataannya personal. Pengunjung seolah diajak bertamu ke rumah teman. Mungkin ini alasan UNKL akhirnya memiliki kepanjangan “Us & Kind of Life.”

Jika UNKL347 serius menggarap fans musik, Pop Shop berusaha merangkul khalayak yang lebih luas. Di lahan yang diapit barber shop dan alfresco bar, pengusaha lokal Benny Rizal Gautama mengumpulkan benda-benda atraktif karya 90 desainer nasional, separuhnya warga Bandung.

Pop Shop adalah perintis concept store di kota ini. Barang dagangannya hampir mustahil ditemukan di mal kebanyakan. Ada baju dengan desain boho, pakaian dalam bergaya retro, baju pesta dan pakaian renang dengan potongan era 1960-an atau futuristik, aksesori berbahan plastik dan kayu, hingga tas ransel. Semuanya ditebar dalam ruangan bercorak industrial yang banal sekaligus nakal. >>

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5