Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
DestinAsian Indonesia

7 Ruang Publik Unik

Demi menyajikan wadah baru yang trendi dan nyaman, banyak kota melancarkan sejumlah proyek restorasi ruang publik yang sukses menuai dukungan warga lokal.

Membentang dari Gansevoort Street hingga Javits Convention Center. (Foto: ©Julienne Schaer)

High Line, New York
Firma James Corner Field Operations menyulap rel kereta api terbengkalai sepanjang 2,33 km menjadi taman kontemporer sekaligus ikon baru Manhattan. Saat dibuka pada 2009 silam, pamor taman melayang ini langsung melejit, dan menginspirasi kota lain untuk merestorasi infrastruktur bekas mereka menjadi ruang publik bermanfaat. Taman ini dikunjungi lebih dari lima juta pengunjung tiap tahunnya. thehighline.org

Bangku-bangku taman juga dilengkapi dengan usb port.

Water Square Benthemplein, Rotterdam
Terletak enam meter di bawah permukaan laut, Rotterdam tak pernah puas untuk mencari strategi terbaik untuk mengendalikan debit air. Lima tahun lalu, biro arsitek De Urbanisten berhasil membangun kawasan yang dapat menampung hingga 1,7 juta liter air hujan. Saat kering, area ini dapat menjadi lapangan basket, skateboard hingga tempat pertunjukan seni. Karena kesuksesannya, konsep ini bakal diterapkan di berbagai tempat di Rotterdam.

Merayakan keragaman dunia di ruang publik. (Foto: @Iwan Baan)

Superkilen, Kopenhagen
Firma kakap BIG berkolaborasi dengan Topotek 1 dan Superflex, untuk mendesain ruang publik di Nørrebro—kawasan dengan etnis paling beragam di Kopenhagen. Menolak citra homogen ruang publik Denmark pada umumnya, taman seluas 30.000 meter persegi ini menyelipkan objek dari puluhan negara, mulai dari pohon palem Tiongkok dan lampu neon Qatar yang bersanding harmonis dengan kursi goyang Bagdad. Sebagai taman yang mendukung keberagaman, Superkilen punya misi yang lebih besar daripada hanya sekadar menjadi ruang publik.

Metropol Parasol berbentuk jalinan kayu yang menyerupai wafel. (Foto: Nikkol Rot)

Plaza de la Encarnación, Sevilla
Guna meningkatkan potensi pariwisata kota, pemerintah memutuskan untuk menambahkan bangunan megah pada Plaza de la Encarnación yang selama ini hanya digunakan sebagai tempat parkir. Terinspirasi oleh kubah Katedral Sevilla dan pohon ara, arsitek Jerman Jürgen Mayer-Hermann mewujudkan bangunan kayu terbesar di dunia setinggi 26 meter. Metropol Parasol memiliki empat lantai yang diisi oleh toko hingga podium untuk konser. Di ruang bawah tanah, pengunjung dapat mengunjungi museum Antiquarium yang menampilkan peradaban bangsa Romawi dan Moor.

Jembatan dari dan untuk warga. (Foto: ©Donang Wahyu)

Luchtsingel, Rotterdam
Sekilas tidak ada yang unik dengan ruang publik karya firma ZUS, ini. Sebuah jembatan cantik dengan dinding kayu dan warna kuning menyala, yang menghubungkan tiga titik penting di pusat kota Rotterdam. Tetapi jika melihat dindingnya dengan lebih teliti, pengunjung dapat membaca daftar nama warga yang turut menyumbang untuk pembangunan jembatan sepanjang 400 meter tersebut. Memakai pendekatan crowdfunding, tiap warga dapat berpartisipasi dengan membeli papan bertuliskan nama mereka seharga €25. luchtsingel.org

Di dalamnya juga terdapat urban farming untuk membantu warga belajar tentang pertanian sederhana.

Shanghai Houtan Park, Shanghai
Bersemayam di bekas lahan industri tepi Sungai Huangpu, awalnya taman seluas 14 hektar ini dibangun untuk mendemonstrasikan teknologi ramah lingkungan pada Shanghai Expo 2010. Mendapat respon baik, firma Turenscape resmi menjadikannya sebagai sarana edukatif dan penyedia air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Park ‘n’ Play memang didesain untuk dinikmati segala kalangan. (Foto: Rasmus Hjortshøj)

Park ‘n’ Play, Kopenhagen
Di Kopenhagen, gedung parkir kerap menjadi tempat berkumpul sekelompok remaja dan anak-anak. Peduli akan hal itu, pemerintah menggandeng JAJA Architects untuk membangun Park ‘n’ Play pada 2016 silam. Sejak pertama kali dibuka, ruang publik kreatif yang terinspirasi dari red neighborhood tersebut resmi menjadi primadona warga Nordhavn. Di rooftop, pengunjung dapat bermain trampolin dan ayunan sambil menikmati suasana kota.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5