Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

6 Museum Baru di Dunia

Fasad Palestinian Museum. (Foto: Khaled Fanni)
Fasad Palestinian Museum. (Foto: Khaled Fanni)

Palestinian Museum
Tanah Palestina terus digerogoti, tapi sebuah museum kini hendak memastikan kenangan negeri ini tak punah akibat kolonisasi. Didirikan oleh LSM lokal Taawon dengan mengandalkan dana donasi, Palestinian Museum berniat menceritakan sejarah dan kebudayaan warga Palestina. Bangunannya ditancapkan di sebuah bukit di Birzeit dan didesain dengan konsep ramah lingkungan oleh firma Heneghan Peng asal Irlandia. Salah satu koleksi permanennya adalah Family Album, yakni kompilasi ribuan foto usang warga. Sementara untuk pameran perdananya yang bergulir mulai 7 Oktober 2016, museum ini akan memutar wawancara dengan warga seputar benda-benda yang menjadi bagian integral hidup mereka. palmuseum.org.

Museum Handel & Hendrik yang menempati bekas rumah.
Museum Handel & Hendrik yang menempati bekas rumah.

Handel & Hendrix
Jimi Hendrix (1942-1970) lahir dan mengenal musik di Amerika, tapi dia membangun reputasinya dan menutup usianya di tanah Inggris. Majalah Rolling Stone mengenangnya sebagai salah seorang gitaris rok paling berpengaruh di dunia. Seperti apa Jimi menjalani hidupnya di Inggris? Pertanyaan inilah yang coba di jawab oleh Handel & Hendrix. Pada 10 Februari 2016, museum ini meresmikan sayap barunya berupa flat yang pernah ditinggali Jimi bersama pacarnya. Jimi mendekorasi sendiri tempat ini, termasuk memilih gorden dan bantalnya. Suatu kali, kepada kekasihnya, dia memuji flat ini sebagai “rumah pertama saya yang milik saya sendiri.” handelhendrix.org.

Bangunan National Museum of African American History & Culture. (Foto: Michael Barnes/Smithsonian Institution)
Bangunan National Museum of African American History & Culture. (Foto: Michael Barnes/Smithsonian Institution)

National Museum of African American History & Culture
Dari perbudakan hingga Ku Klux Klan, dari Martin Luther King hingga Barack Obama, diskusi perihal perjuangan dan kiprah warga Afrika-Amerika tak pernah tuntas dikupas. Kini, sebuah museum berniat merangkum semua itu di bawah satu atap. Koleksinya sekitar 34.000 benda, contohnya Injil milik Nat Turner, trompet Louis Armstrong, pelindung kepala Muhammad Ali, serta topi fedora Michael Jackson. Museum yang rencananya dibuka pada 24 September 2016 ini didesain oleh empat firma, di antaranya Freelon dan Adjaye. Fasadnya dibungkus 3.600 panel aluminum yang merefleksikan kreasi para budak pabrik logam di New Orleans dan Charleston. nmaahc.si.edu.

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Mei/Juni 2016 (“Ruang Retrospeksi”)

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5