Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
henshin, henshin jakarta

4 Restoran Nikkei di Indonesia

Beberapa tahun belakangan, dunia kuliner di Indonesia diramaikan dengan kehadiran salah satu jenis masakan yang masih cukup baru: nikkei. Apakah nikkei? Nikkei merupakan sebutan bagi imigran Jepang beserta keturunan dan komunitasnya yang pertama kali digunakan pada abad ke-19. Di abad modern ini, nikkei kini diasosiasikan jenis kuliner baru yang lahir di Peru. Jenis kuliner ini memadukan akar kuliner Jepang dengan bumbu khas Peru. Hasilnya: hidangan Jepang dengan bumbu yang lebih berani. Berikut empat restoran di Indonesia yang menyajikan kuliner tersebut.

Henshin
Gelarnya saja sudah lebih dari cukup guna memikat tamu: restoran tertinggi di Jakarta. Henshin, kreasi baru The Westin Jakarta, bertengger di lantai 67-69, menawarkan panorama kota dari ketinggian menembus 300 meter. Tapi Henshin tak ingin semata menjual gelar.

Lantai 67 dirancang sebagai bar dan lounge dengan area outdoor yang menyajikan pemandangan kota Jakarta. Naik satu lantai, pengunjung dapat menemukan area restoran. Sementara lantai paling atas difungsikan sebagai ruang makan privat.

Salah satu menu baru di Henshin yang tersedia sejak Januari 2018.

Dapur Henshin dikelola oleh tiga koki asal Peru yang dipimpin oleh Hajime Kasuga, koki keturunan Jepang yang tumbuh dan besar di Peru. Bersama timnya, Hajime menyajikan ragam kuliner yang cukup menarik, umpamanya sashimi dengan saus pedas. Atau kacang edamame rebus yang disajikan dengan balutan bumbu-bumbu pedas.

Selain opsi menu yang menggugah selera, Henshin juga menawarkan beragam koktail yang mumpuni. Salah satunya adalah Hajime the Sensei yang merupakan campuran antara coconut liquor artisanal, wiski Jepang, bitter, dan vermouth yang kemudian disimpan di kendi tanah liat. Cita rasanya pahit, mirip dengan negroni, tapi memiliki aroma yang khas. westinjakarta.com; 021/2788-7768.

Interior Fat Shogun lengkap dengan miniatur gapura khas Jepang.

Fat Shogun
Restoran yang bersemayam di Menara BTPN di kawasan Mega Kuningan, Jakarta ini merupakan salah satu pionir restoran nikkei di Tanah Air. Interiornya bernuansa modern dengan pernak-pernik hiasan khas Jepang tersebar di tiap sudut. Jendela-jendela berukuran besar menyajikan pemandangan gemerlap kawasan bisnis tersebut.

Dengan menunya yang unik, Fat Shogun telah berhasil memikat para pencinta kuliner Jakarta. Dapurnya dipimpin oleh Dicky Riadi, pria yang memiliki portofolio mengilap. Ia pernah bekerja di restoran-restoran ternama di Paris, Jenewa, Bahama, hingga Amerika Serikat. Salah satu prestasinya adalah menjadi koki privat musisi rok Lenny Kravitz serta mengabdi untuk restoran Nobu.

Sushi dan sashimi di Fat Shogun yang disajikan dengan bumbu unik.

Beberapa kreasinya layak dicoba di Fat Shogun adalah crab salad, ceviche, gyutan truffle donburi, serta Nagoya bowl. Semuanya merupakan hidangan khas Jepang namun disajikan dengan sedikit modifikasi ala Peru mulai dari penggunaan rempah hingga bahan lokal. Sebagai penutup sesi makan, tersedia juga pilihan hidangan pencuci mulut dengan primadonanya milk chocolate pannacotta dan mango mousse dengan sorbet kelapa.

Selain makanan, Fat Shogun juga menawarkan menu minuman atraktif. Opsinya pun beragam mulai dari mocktail seperti red shogun and datelines hingga koktail sake dap de’I, shogun sake, serta masih banyak lagi. fatshogun.com; 021/2295-8196.

Bar di Above Eleven Bali.

Above Eleven
Nama Above Eleven dikenal pertama kali di Bangkok. Di Ibu Kota Thailand tersebut, tempat kongko yang beroperasi sejak 2012 itu langsung masuk ke daftar rooftop bar paling trendi di Bangkok. Lima tahun berselang sejak kehadirannya di Bangkok, Above Eleven membuka cabang pertamanya di Indonesia—tepatnya di Bali.

Above Eleven Bali bersemayam di Mövenpick Resort & Spa Jimbaran Bali. Desainnya mengutip gaya semi-outdoor yang terinspirasi oleh Central Park di New York. Seperti saudara tuanya, Above Eleven Bali juga mengusung konsep rooftop bar. Bedanya, jika cabang Bangkok menyajikan pemandangan gedung-gedung pencakar langit, cabang Bali menyuguhkan panorama Pantai Jimbaran lengkap dengan mentari terbenamnya.

Dapur Above Eleven Bali dikomandani oleh Renzo Vacchelli, pria yang pernah bekerja di dapur restoran-restoran tersohor di Peru, Jerman, dan London. Selain menyajikan beragam hidangan khas nikkei, Renzo juga menawarkan raw seafood bar yang menyajikan hidangan seafood segar.

Jika tamu ingin datang sekadar untuk menikmati hiburan dari DJ serta melihat mentari terbenam, mereka dapat memanfaatkan area Gramercy Park, area outdoor yang didesain penuh dengan taman serta dilengkapi dengan bar dan food truck. aboveeleven.com; 0361/472-5777.

Interior Aya Street yang nyeni.

Aya Restaurant | Street Art Gallery
Restoran yang juga merangkap sebagai galeri seni tersebut merupakan kreasi dari Juano Suárez dan Rafael Sanchez, otak kreatif di balik kesuksesan Shelter dan Nalu Bowls—keduanya ada di Bali juga. AYA mengusung desain pop art dengan permainan warna-warna terang yang dominan. Desain interiornya digarap oleh Helen Milne, desainer pakaian yang pernah menyabet banyak penghargaan internasional.

Memasuki AYA, pandangan mata langsung dimanjakan dengan interior bergaya kontemporer. Permainan desainnya seakan ingin menunjukkan bahwa restoran ini tak sekadar memuaskan indera pengecap, namun juga menggugah naluri seni setiap pengunjung yang datang. Di beberapa sudut terdapat beragam karya seni kontemporer yang menghiasi interior. Salah satu pencuri perhatian adalah mural berukuran besar karya D*Face, seniman asal London. Selayaknya galeri, seluruh karya seni yang dipamerkan dapat dibeli oleh tamu. Guna menghindari kesan monoton, koleksinya dirotasi setiap beberapa bulan.

Presentasi makanan di Aya Street sangat cantik.

Menurut Rafael, tempat makan yang berlokasi di Seminyak ini menawarkan konsep restoran fine dining dengan suasana kasual. Sajian diracik langsung oleh Marco Cuevas, dengan mengadaptasi sejarah bangsa Peru yang tercipta dari perkawinan dua bangsa yaitu suku Inca dan imigran asal Asia. Fokus kreasi kuliner ini berangkat dari akulturasi yang kemudian dikenal sebagai Peruvian-Japanese (Nikkei) dan Peruvian-Chinese (Chifa). Koki asal Peru ini sukses menampilkan keduanya dengan menggunakan campuran bahan lokal serta disajikan di atas wadah keramik.

Untuk pemanasan, coba pesan Amazonas ceviche yaitu hidangan laut segar dengan potongan asparagus, quinoa, dan minyak zaitun; dan lomo saltado, daging sapi tenderloin goreng yang dipadukan dengan bawang merah dan saus tiram. Rasanya cukup segar dan berbumbu dengan presentasi yang memanjakan mata.

Menu selanjutnya adalah Chaufa Ayahuasca, yaitu nasi goreng ala Peru dengan isian seafood, daging babi, serta ayam. Rasanya gurih dengan sedikit sensasi pedas. Sebagai penutup, pilih roasted watermelon tiradito, semangka bakar dengan cita rasa asin dan segar serta aroma wangi truffle.

AYA juga menyediakan koleksi koktail dan wine yang cukup impresif dari Ceviche Bar. Pilihan koktail yang dihadirkan terinspirasi dari pisco, minuman khas Peru. Sebagai teman minum, tersedia juga beragam pilihan tapas. ayastreet.com; 0813-3763-4814.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5